51 kebosanan siswa dalam belajar di kelas, khususnya dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial IPS.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah “Pembelajaran kooperatif tipe
Course Review Horay
dapat meningkatkan keaktifan belajar Ilmu Pengetahuan Sosial IPS siswa kelas IV SD Negeri
Mendiro”.
E. Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini memiliki variabel tentang keaktifan belajar. adapun definisi operasional dari variabel tersebut adalah sebagai berikut. Keaktifan
belajar merupakan sikap yang menunjukkan keterlibatan siswa secara aktif, baik mental maupun fisik, dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang
aktif ditunjukkan dengan interaksi yang tinggi antara guru dan siswa maupun siswa dengan siswa yang lain selama proses pembelajaran berlangsung. Jadi,
tidak sekedar menerima pengetahuan dari guru, siswa juga berusaha membangun pengetahuannya sendiri dengan aktif mengumpulkan berbagai
informasi dan pengetahuan dari segala sumber belajar. Keaktifan siswa dalam belajar ditunjukkan oleh perilaku-perilaku sebagai berikut.
1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajar.
2. Terlibat dalam pemecahan masalah
problem solving
.
52 3.
Bertanya kepada guru atau siswa lain apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi.
4. Berusaha mencari informasi untuk pemecahan masalah.
5. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru.
6. Menilai kemampuan dirinya dan hasil belajar yang diperolehnya.
7. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenis.
8. Kesempatan menggunakan apa yang telah diperolehnya dalam
menyelesaikan tugas. 9.
Belajar individual untuk menerapkan konsep, prinsip, dan generalisasi. 10.
Berani mengajukan pendapat. 11.
Terjalin hubungan sosial antar anak didik dalam kegiatan belajar. 12.
Mampu mengomentari dan memberikan tanggapan. 13.
Menggunakan berbagai sumber belajar yang ada.
53
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK. Suharsimi Arikunto, dkk 2012: 3 menyatakan
bahwa, penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama. Menurut Wina Sanjaya 2011: 26, PTK adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri
dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata, serta menganalisis
setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat diartikan bahwa PTK adalah kegiatan pencermatan atau pengkajian
aktivitas belajar untuk menemukan masalah-masalah kemudian diselesaikan dengan merefleksikan tindakan.
Selain mengkaji
permasalahan-permasalahan dalam
kegiatan pembelajaran, PTK juga memiliki tujuan lain yang hendak dicapai. Menurut
Daryanto 2011: 4, PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Sedangkan menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama
2010: 9, penelitian tindakan kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan