64
2. Skala Keaktifan
Skaladalam  penelitian  ini  digunakan  untuk  memperoleh  data  tentang keaktifan  belajar  siswa  dalam  pembelajaran  IPS  dengan  menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe
Course Review Horay.
Sebelum menyusun skala, peneliti  telah  menjabarkan  kisi-kisi  lembar  skala  yang  mengacu  pada  kajian
teori dari Nana Sudjana dan Syaiful Bahri Djamarah. Tabel 4. Kisi-kisi Skala Keaktifan Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS
dengan  Menggunakan  Model  Pembelajaran  Kooperatif  Tipe
Course Review Horay
Variabel Indikator
Butir Item Jumlah
Item Positif  Negatif
Keaktifan Belajar
Turut  serta  dalam  melaksanakan  tugas belajar.
1, 2 3, 4
4 Terlibat  dalam  pemecahan  masalah
problem solving
. 5
6 2
Bertanya  kepada  guru  atau  siswa  lain apabila tidak memahami persoalan yang
dihadapi. 7, 8
9 3
Berusaha  mencari  informasi  untuk pemecahan masalah.
10 -
1 Melaksanakan  diskusi  kelompok  sesuai
petunjuk guru. 11, 12,
13, 14 15, 16,
17, 18 8
Menilai  kemampuan  dirinya  dan  hasil belajar yang diperolehnya.
20, 22 19, 21
4 Melatih  diri  dalam  memecahkan  soal
atau masalah sejenis. 23
24 2
Kesempatan  menggunakan  apa  yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan
tugas. 25, 26
- 2
Belajar  individual  untuk  menerapkan konsep, prinsip, dan generalisasi.
27 -
1 Berani mengajukan pendapat.
28 29
2 Terjalin  hubungan  sosial  antar  anak
didik dalam kegiatan belajar. 30
31 2
Mampu mengomentari  dan memberikan tanggapan.
32 33
2 Menggunakan  berbagai  sumber  belajar
yang ada. 34, 35
- 2
Jumlah 21
14 35
65
3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Validitas Instrumen
Validitas  adalah  suatu  derajat  ketepatan  instrumen  alat  ukur, maksudnya adalah apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk
mengukur  apa  yang  akan  diukur.  Jenis  validitas  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah  validitas  isi.  Tujuan  utama  validitas  isi  adalah  untuk
mengetahui  sejauh  mana  peserta  didik  menguasai  materi,  dan  perubahan- perubahan psikologi apa yang timbul pada diri peserta didik tersebut setelah
mengalami proses pembelajaran tertentu Zainal Arifin, 2011: 245. Setelah  instrumen  tentang  aspek-aspek  yang  diukur  telah  disusun
berlandaskan teori  tertentu,  selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli
expert judgement
untuk  menentukan  valid  tidaknya  suatu  instrumen  Sugiyono, 2007:  129.  Dalam  penelitian  ini,  peneliti  mengkonsultasikan  instrumen
yang telah disusun dengan ahli dosen pembimbing skripsi agar instrumen yang digunakan benar-benar valid.
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas  adalah  derajat  konsistensi  instrumen  yang  bersangkutan Zainal  Arifin,  2011:  248.  Suatu  instrumen  dapat  dikatakan  reliabel  jika
selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada  waktu  atau  kesempatan  yang  berbeda.  Dalam  penelitian  ini,  uji
reliabilitas  menggunakan  cara
test-retest
.  Menurut  Sugiyono  2007:  130, instrumen  penelitian  yang  reliabilitasnya  diuji  dengan  test-retest  dilakukan
dengan  cara  mencobakan  instrumen  beberapa  kali  pada  responden.  Jadi,
66 dalam  hal  ini  instrumennya  sama,  respondennya  sama,  dan  waktunya  yang
berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan  selanjutnya.  Bila  koefisien  korelasi  positif  dan  signifikan  maka
instrumen  tersebut  dikatakan  reliabel.  Untuk  menghitung  koefisien  korelasi menggunakan rumus Spearman Brown.
G. Teknik Analisis Data