REMISI MERUPAKAN SALAH SATU SARANA TUJUAN SISTEM PEMASYARAKATAN

g.karena belum mencerminkan seutuhnya kepentingan keamanan, ketertiban umum, dan rasa keadilan yang dirasakan oleh masyarakat dewasa ini. h. bersedia bekerjasama dengan penegak hukum untuk membantu membongkar perkara tindak pidana yang dilakukannya; i. telah membayar lunas denda dan uang pengganti sesuai dengan putusan pengadilan untuk Narapidana yang dipidana karena melakukan tindak pidana korupsi; dan j. telah mengikuti program deradikalisasi yang diselenggarakan oleh LAPAS danatau Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, serta menyatakan ikrar: 1 kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia secara tertulis bagi Narapidana Warga Negara Indonesia, atau 2 tidak akan mengulangi perbuatan tindak pidana terorisme secara tertulis bagi Narapidana Warga Negara Asing, yang dipidana karena melakukan tindak pidana terorisme.

C. REMISI MERUPAKAN SALAH SATU SARANA TUJUAN SISTEM PEMASYARAKATAN

Dalam Keputusan Presiden Nomor 174 Tahun 1999 Tentang Remisi, menyatakan bahwa remisi merupakan salah satu tujuan sarana hukum yang penting dalam rangka mewujudkan sistem pemasyarakatan. Berkaitan dengan hal tersebut, posisi lembaga remisi adalah merupakan salah satu alat pembinaan dalam sistem pemasyarakatan yang berfungsi: Universitas Sumatera Utara 1. Sebagai katalisator untuk mempercepat upaya meminimalisasi pengaruh prisonisasi. 2. Sebagi katalisator untuk mempercepat proses pemberian tanggungjawab didalam masyarakat luas. 3. Sebagai alat modifikasi perilaku dalam proses pembinaan selama didalam lembaga pemasyarakatan. 4. Secara tidak langsung dapat mengurangi gejala over kapasitas di lembaga pemasyarakatan. 5. Dalam rangka efisiensi anggaran Negara. 51 Lembaga pemasyarakatan sering dikritik karena perlakuan tidak manusiawi. 52 Padahal tidak semua Negara yang mengklaim sebagai Negara demokratis dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia, mempunyai mekanisme remisi. Remisi adalah pengurangan hukuman yang merupakan hak yang dimiliki oleh setiap narapidana.Tentunya hak tersebut diberikan kepada mereka yang memenuhi syarat untuk mendapatkan remisi. Pemberian remisi bukanlah merupakan wujud belas kasihan pemerintah kepada warga binaan.Remisi adalah refleksi dan tanggung jawab warga binaan terhadap dirinya sendiri, yaitu sebagai tanggung jawab atas pelanggaran yang telah dilakukan.Remisi adalah refleksasi iktikad baik warga binaan terhadap petugas. 53 Apa yang dinamakan remisi pada hakekatnya 51 Didin Sudirman, Masalah-Masalah Actual Bidang Pemasyarakatan ,Jakarta: Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Kebijakan Depertemen Hukum Dan HAM RI 2006, hlm 115. 52 Tesis Daulat Siregar : Pengawasan Pemberian Remisi Terhadap Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Dihubungkan Dengan Tujuan Sistem Pemasyarakatan, 2009. 53 Majalah Hukum dan HAM Vol.IV.No.20 September –Oktober 2006, hlm 11 Universitas Sumatera Utara adalah suatu pengurangan secara ”dengan sendirinya” dari pidana penjara yang dapat dihilangkan seluruhnya atau sebahagian karena ketidaktertiban. 54 Menurut prosedur, pemberian hak ini dimulai dengan adanya penilaian dari tim pengawas atau penilai yang merupakan orang dalam lembaga atau rumah tahanan Negara, yang kemudian diajukan ke kepalanya yang dinilai oleh tim diantaranya apakah si narapidana berkelakuan baik untuk mendapatkan hak itu. Selanjutnya terserah kepala lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan Negara apakah mengajukan nama itu ke Direktorat Jendral Pemasyarakatan. Ini juga membuat faktor subyektifitas penguasa tahanan berperan penting. Bila mengacu pada Undung-Undang yang bisa mendapatkan remisi adalah narapidana yang sudah menjalani pidana minimal 6 enam bulan dan berkelakuan baik. Seharusnya semua tahanan mempunyai hak yang sama dan diperlakukan sama seperti yang sudah dijamin oleh undang-undang. 55

D. PELAKSANAAN PEMBERIAN

Dokumen yang terkait

Akuntabilitas Tim Pengamat Pemasyarakatan (Tpp) Pada Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Prespektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

2 75 143

Perlindungan Terhadap Narapidana Anak Ditinjau Dari Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 12 Tahun 1995

1 64 118

Implementasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga Ditinjau Dari Prespektif Hukum Administrasi Negara (Studi Di Kabupaten Kutai Timur)

2 168 113

Implementasi Pemberian Remisi bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Sukamiskin dikaitkan dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah N

0 8 73

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBEBASAN BERSYARAT NARAPIDANA NARKOTIKA MENURUT PP NO. 99 TAHUN 2012 DAN PERMENKUMHAM NO.21 TAHUN 2013 DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYA.

0 1 1

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA LANJUT USIA DIHUBUNGKAN DENGAN TUJUAN SISTEM PEMASYARAKATAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN.

0 0 1

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PEMBATASAN PEMBERIAN REMISI KEPADA TERPIDANA KORUPSI DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2012 DIKAITKAN DENGAN HAK-HAK NARAPIDANA DALAM UU NOMOR 12 TAHUN 1995.

0 0 2

PENGHAPUSAN REMISI BAGI KORUPTOR DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Terhadap Pemberian Remisi Kepada Narapidana Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 Dikaitkan Dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan

0 0 27

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBERIAN REMISI KEPADA NARAPIDANA BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2012 DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN

0 0 9