Subject-Specific Pedagogy SSP KAJIAN PUSTAKA

37

G. Subject-Specific Pedagogy SSP

Dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif, efisien dan sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka seorang pendidik harus bisa mempersiapkannya dengan baik. Pembelajaran tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, karena proses pembelajaran ini berkaitan dengan tujuan pendidikan kita yaitu untuk membentuk manusia yang cerdas, berakhlak mulia dan memiliki karakter yang kuat. Tujuan inilah yang harus dijadikan pedoman dalam menyajikan pembelajaran yang sesuai baik dari segi materi, fasilitator maupun perkembangan kognitif siswa. Jika seorang pendidik tidak mampu mempersiapkan penyajian pembelajaran yang runtut, teratur, terarah dan memiliki tujuan, sama saja telah terjadi pembelajaran yang asal-asalan. Sains sebagai salah satu bidang pelajaran yang penting, memiliki ciri khas dalam pembelajarannya yakni dengan adanya aktivitas minds-on berpikir dan hands-on melakukan pekerjaan menggunakan tangan. Dua hal ini membentuk konsep bahwa pembelajaran sains harus bisa memfasilitasi keterampilan proses sains yaitu melakukan proses dan menemukan fakta. Di tingkat sekolah dasar, keterampilan ini harus bisa dimunculkan mengingat pada rentang usia ini anak-anak berada pada tahapan operasional konkrit. Artinya, anak belajar melalui penginderaan secara langsung. Untuk memfasilitasi konsep ini, maka dibutuhkan sebuah rencana pembelajaran yang sesuai dan mampu memfasilitasi kegiatan belajar mengajar sesuai dengan waktu yang ditentukan. Target belajar tidak hanya ditentukan 38 oleh seberapa tahu siswa tentang sebuah fakta pengetahuan, tetapi juga kekhususan materi satu dengan yang lain. Untuk mewujudkan pembelajaran yang ideal seperti ini, maka dibutuhkan rencana pembelajaran berbentu subject-specify pedagogy. Subject-specify pedagogy secara sederhana merupakan sebuah ide dalam memadukan antara pengetahuan dan seni mengajar. John Holman 2011:02 memberikan definisi subject-specific pedagogy merupakan “Science subject knowledge is taught through a combination of SK subject knowledge and TSP topic specify pedagogy, with TSP predominating. ” Tidak hanya mengantar materi dan bisa digunakan oleh guru tersebut dalam pembelajaran, subject-specify pedagogy juga harus bisa digunakan oleh guru yang lain dalam mengajar. Seperti yang dituliskan oleh Lock and Soares 2010:02 bahwa , “ ... to start the transformation into a teacher of that subject when they begin to consider how best to teach the subject content in order to make it learnable by others. ” Menurut Tatat dkk 2009, subject-specific pedagogy merupakan pengemasan materi bidang studi menjadi perangkat pembelajaran yang mendidik yang komprehensif dan solid yang mencakup kompetensi, subkompetensi, materi, metode, strategi, media, serta evaluasi. Komponen subject-specific pedagogy terdiri dari: pendahuluan, inti, penutup, penilaian, pengajaran remidi, pengayaanpenerapan dan multimedia. Adapun keseluruhan subject-specific pedagogy ini terwujud dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. Subject-specific pedagogy yang baik menurutnya adalah yang memiliki komponen-komponen berikut. 39 Berdasarkan uraian tersebut, maka SSP yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengemasan materi bidang studi menjadi perangkat pembelajaran yang mendidik yang komprehensif dan solid yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode, strategi, fase, media, serta evaluasi. Keseluruhan aspek ini harus bisa memfasilitasi pembelajaran yang efektif, efisien dan terarah sesuai dengan tatanan yang telah ditentukan. Sehingga, SSP yang telah disusun nantinya bisa digunakan oleh pendidik-pendidik yang lain secara mudah. 1. Identitas RPP 2. Standar Kompetensi SK 3. Kompetensi Dasar KD 4. Indikator kognitif 5. Indikator Kinerja 6. Indikator psikomotor 7. Indikator afektif 8. Tujuan Pembelajaran TP 9. TP menggunakan format ABCD 10. Buku Siswa BS 11. LKS Terkait dengan kognitif 12. LKS terkait dengan kinerja 13. LKS terkait dengan psikomotor 14. LKS dengan afektif 15. Kunci LKS 16. Tabel spesifikasi LP 17. LP terkait dengan kognitif 18. LP terkait dengan kinerja 19. LP terkait dengan afektif 20. LP terkait dengan psikomotor 21. Kunci LP 22. Media 23. BS menunjang indikator 24. LKS menunjang indikator 25. LP menunjang indikator 26. Media menunjang indikator 27. BS diskenariokan di RPP 28. LKS diskenariokan di RPP 29. LP diskenariokan di RPP 30. Media diskenariokan dengan RPP 31. Modelstrategimetode sesuai indikator 32. Fase-fase model ditulis di RPP 33. RPP mendorong minds on activity 34. RPP mendorong minds on activity 35. RPP mendorong penerapan ICT 36. RPP mendorong berkembangnya strategi belajar siswa 40

H. Bahan Ajar