IPA dan Keterampilan Membaca

27 Dari uraian di atas, strategi Direct Reading-Thinking Activities yang dimaksud dalam penelitian ini adalah strategi membaca pemahaman yang mengakomodasi interaksi siswa dengan teks melalui pemikiran kritis. Adapun prosedur pelaksanaannya meliputi: pembentukan kelompok kecil, mesdiskusikan permasalahan berdasarkan teks, menyusun prediksi berdasarkan percobaan dan penyimpulan akhir. Kegiatan penyimpulan adalah substitusi dari proses konfirmasi dalam pembelajaran IPA.

E. IPA dan Keterampilan Membaca

Keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar yang tidak bisa dilepaskan dalam pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak terkecuali bidang pengetahuan alam atau IPA. Keterampilan membaca dalam pelajaran IPA berbeda dengan aktivitas keterampilan membaca dalam pelajaran lain seperti bahasa Indonesia. Martin et al. 2005:273 mengemukakan pendapatnya bahwa, “Science and language arts provide ample opportunities to interpret and communicate ideas throuhgh reading, writting and predicting, inferring, comparing and contrasting, and examining cause and effect relationships .” Jacobson Bergman 1991:98- 99 mengungkapkan bahwa,” Reading readiness assumes that there exist a set of skills and experiences that children ought to have before they begin formal reading instruction .” 28 Aktivitas membaca digunakan setelah siswa melakukan penginderaan. Hal ini berfungsi untuk anak pada usia operasi formal 5-7 tahun. Misalnya untuk menjelaskan konsep tentang kata “pohon”, mereka harus terlebih dulu melihat, menyentuh dan mengamati pohon dalam arti sesungguhnya. Pada kelas tinggi, Jacobson Bergman 1991,99 mengungkapkan bahwa, ” As Children enter the intermediate and upper elementary school grades, they continue to intergrate what they know into their reading. They read to find out more about matter in which they are interested. Their oral reading tends to become more fluent, and the focus of teacher concern in reading is more directed towards the development of comprehension skills, readingwritting links, reading in the content areas, reading for research, and reading for pleasure.” Dalam hal ini, kemampuan membaca anak akan mempengaruhi motivasi mereka untuk melanjutkan membaca, menulis dan berbicara dalam aktivitas inquiry yang mendalam. Dalam hal ini, Martin et al 2005:273 mengemukakan pendapatnya bahwa : “Teacher should use a wide variety of literatur, including Trade books, texts, fiction, extensive illustrations and non- fiction to cover science topics in greater detail to motivate and engage students to sepak, ask questions, explore and engage in science inquiry. .” Lebih lanjut, Howe 1993:331 mengemukakan bahwa ,”...reading has always consumed a major portion of the school day in the primary grades and has received serious attention all the way though the elementary school.” Keterampilan membaca dalam IPA ini harus selalu ada proses classifying, inferring dan hypothesizing. 29 Dalam membaca di kelas tinggi, pembelajaran membaca sudah terintegrasi dalam materi pelajaran. Bukan lagi untuk mengenali perbedaan huruf, menyusun kata, menyusun kalimat atau menjawab pertanyaan singkat. Dengan kata lain, keterampilan membaca siswa sudah masuk ke dalam kategori membaca pemahaman. Keterampilan membaca pemahaman sebagai aktivitas kognitif, membutuhkan berbagai macam strategi, metode, teknik dan strategi dalam pelaksanaannya. Integrasi keterampilan membaca dalam pembelajaran sains cenderung digunakan dalam berbagai macam topik materi yang memerlukan pengembangan konsep atau penyimpulan.

F. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar