79
jumlah siswa 30 orang. Uji instrumen aspek kognitif yaitu pengetahuan menggunakan program Iteman untuk melihat taraf
kesukaran butir soal, daya beda soal, dan distribusi soal. Syarat sebuah instrument disebut valid apabila r hitung lebih besar
dari r tabel. Hasil uji validitas instrument menggunakan program iteman menunjukan nilai -0,149 sampai 0,610. Sementara diketahui r table sebesar
0,361 karena ada r hitung yang lebih kecil dari r table, maka terdapat beberapa butir soal yang gugur. Dibawah ini adalah tabel butir soal yang
gugur
Tabel 3.3. Hasil Uji Butir Soal Valid dan Gugur Butir Nomor Soal
Status Butir
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 25, 26, 31, 32,
33, 35, 36, 39, 40, 41, 42, 44, 45, 46,
47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54 Valid
10, 11, 13, 16, 20, 24, 27, 28, 29, 30, 34, 37, 38, 43
Gugur
a. Kriteria Kualitas Butir Soal
Menurut pandangan teori tes klasik secara empiris mutu butir soal ditentukan oleh statistik butir soal yang meliputi : tingkat
kesukaran, daya beda, dan efektifitas distraktor. Kualitas butir soal dalam instrument ini termasuk kategori baik karena Tingkat kesukaran
0,25 ≤ p ≤ 0,75, korelasi biserial butir soal ≥ 0,40 dan korelasi biserial
distraktor bernilai negatif.
80
b. Taraf Kesukaran Butir Soal
Menurut Asmawi Zainul, dkk 1992 : 128 tingkat kesukaran butir soal adalah proporsi peserta tes menjawab benar terhadap butir soal
tersebut.
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaiknya soal yang terlalu sulit memyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat
untuk mencoba lagi karena diluar jangkauan Suharsimi Arikunto : 2006.
Tingkat kesukaran butir soal tidaklah menunjukkan bahwa butir soal itu baik atau tidak. Tingkat kesukaran butir hanya menunjukkan
bahwa butir soal itu sukar atau mudah untuk kelompok peserta tes tertentu. Butir soal hasil belajar yang terlalu sukar atau terlalu mudah
tidak banyak memberikan informasi tentang butir soal atau peserta tes. Untuk mengukur taraf kesukaran butir soal digunakan rumus
sebagai berikut : P =
�
Keterangan : P = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal
b = jumlah subjek yang menjawab benar n = jumlah seluruh subjek peserta tes
81
Asmawi Zainul, 1992 : 128 Besar tingkat kesukaran berkisar antara 0,00 sampai 1,00. sebagai
patokan menurut Asmawi Zainul, dkk 1992 : 130 dapat digunakan tabel sebagai berikut:
Tabel 3.4. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Indeks Tingkat Kesukaran
Kategori Soal
0,76 – 1,00
Mudah 0,26
– 0,75 Sedang
0,00 – 0,25
Sukar
Dari hasil uji tingkat kesukaran butir soal didapatkan nilai antara 0,133 sampai 0,767. Besar tingkat kesukaran berkisar antara 0,00
sampai 1,00. Sebagai patokan dapat melihat table berikut :
Tabel 3.5. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Nomor Soal
Kategori Soal
26, 37, Mudah
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25,
28, 29, 31, 32, 33, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50,
51, 52, 53, 54 Sedang
10, 20, 27, 30, 34, Sukar
82
Dari table diatas diperoleh soal yang mudah 0,76 – 1,00
berjumlah 2 item, sedang 0,26 – 0,75 berjumlah 47 item, sukar 0,00
– 0,25 berjumlah 5 item.
c. Daya Beda Soal