89
Instrumen dikatakan baik secara kelompok bila memiliki koefisien reliabilitas 0,700 Suharsimi, 2006:167. Dari hasil uji reliabilitas
menunjukkan nilai alpa sebesar 0,882, dapat dilihat dilampiran 3, uji analisis iteman. Hal ini dapat diartikan angka tersebut memiliki realibilitas
sangat tinggi.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data ada dua macam, yaitu uji persyaratan analisis data dan teknik pengujian hipotesis. Sebelum pengujian hipotesis, akan
dilakukan analisis deskriptif dan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas sebaran data masing-masing variabel. Uji normalitas dengan menggunakan
uji Kolmogorov-Smirnov, Uji homogenitas dengan menggunakan uji-f. Setelah seluruh data memenuhi persyaratan dari uji normalitas dan uji
homogenitas maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan uji -t.
1. Uji Analisis Deskriptif
Uji deskriptif digunakan untuk menentukan kategori skor dari perolehan hasil prestest dan post-test dari kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Dari skor tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Pengkategorian dilakukan
berdasarkan mean ideal Mi dan standar deviasi ideal SDi yang diperoleh.
Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan mean ideal Mi dan standar deviasi SDi adalah sebagai berikut :
90
Penentuan kategori skor siswa dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 3.13. Kategori Skor Siswa Kriteria
Kategori
i i
SD M
x
, 1
Tinggi
i i
i i
SD M
x SD
M
,
1 ,
1
Sedang
i i
SD M
x
, 1
Rendah Sumber : Saiffudin Azwar 2012
2. Uji Persyaratan Analisis Data
a Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran dilakukan untuk menguji apakah sampel yang diselidiki berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang
digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Rumus Kolmogorov-Smirnov yang digambarkan oleh Sugiyono
2009: 389 adalah sebagai berikut.
2 1
2 1
36 ,
1 :
n n
n n
KD
Keterangan: KD = harga K-Smirnov yang dicari
1
n
jumlah sampel yang diperoleh
2
n
= jumlah sampel yang diharapkan
Mean ideal Mi = ½ nilai tertinggi + nilai terendah
Standar deviasi ideal SDi = 16 nilai tertinggi
– nilai terendah
91
Uji normalitas dilakukan terhadap kemampuan menulis awal atau pre-test dan kemampuan menulis akhir atau post-test. Normal tidaknya
sebaran data penelitian dapat dilihat dari nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 pada P 0,05, maka data
berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 pada P 0,05, maka data berdistribusi tidak normal. Perhitungan tersebut
diperoleh melalui bantuan perhitungan dengan program SPSS 13. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam lampiran, sedangkan
rangkuman perhitungan disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.14. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Distribusi Data
Variabel Sig
Keterangan Eksperimen Pre-test
0,347 0,05 Normal
Eksperimen Post-test 0,707 0,05
Normal Kontrol Pre-test
0,929 0,05 Normal
Kontrol Post-test 0,305 0,05
Normal
Dari hasil uji normalitas di atas dapat dilihat bahwa sebarannya semua normal ini terbukti dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
5 baik pre-test atau post-test untuk kelas eksperimen dan kontrol.
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homogenitas antara dua kelompok atau lebih. Uji homogenitas dimaksudkan untuk
mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi memiliki varians yang sama dan tidak menunjukan perbedaan atau bermakna satu sama
92
lain. Uji statistik untuk homogenitas adalah uji F dengan membandingkan varians terbesar dengan varians terkecil Sugiyono,
2009:140. Rumusnya adalah sebagai berikut : Dalam hal ini apakah kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal
dari kondisi yang sama, dalam arti sama-sama belum pernah mendapat materi sebelumnya dan belum ada perlakuan. Untuk mengetahui apakah
data tersebut homogen atau tidak, dapat dilihat dari nilai sig-nya. Jika nilai sig-nya lebih besar dari taraf signifikansi 5 0.05, sig 5
maka data tersebut dapat dikatakan homogen, begitu juga sebaliknya. Selain itu untuk melihat homogen atau tidak data penelitian dapat
dilihat dari nilai �
hitung
. Jika �
hitung
lebih kecil dari �
� �
maka data tersebut dapat dikatakan homogen dan sebaliknya jika nilai
�
hitung
lebih besar dari
�
tabel
, maka data tidak homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji-f. Uji
homogenitas dilakukan pada hasil pretest, post-test, dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perhitungan selengkapnya disajikan
dalam lampiran, sedangkan rangkuman perhitungan disajikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.15. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Distribusi Data
Variabel Signifikansi
Keterangan Pretest
0,383 0,05 Homogen
Post-test 0,177 0,05
Homogen
93
Dilihat dari tabel 3.15 menunjukkan bahwa hasil uji homogenitas yang dilakukan dengan uji-f menunjukkan bahwa data dalam penelitian
adalah homogen. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikasi lebih besar dari 0.05 dan F
hitung
F
tabel
. F
tabel
4.00, F
hitung
pretest 0.383 dan F
hitung
post-test 0.177, sehingga data dalam penelitian ini adalah homogen.
3. Pengujian Hipotesis