78 empiris. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi
sederhana untuk hipotesis pertama dan kedua, sedangkan hipotesis ketiga menggunakan analisis regresi ganda. Analisis tersebut digunakan untuk
mengetahui pengaruh baik secara sendiri-sendiri, maupun bersama-sama antara variabel bebas Minat Kerja dan Praktik Kerja Industri terhadap variabel terikat
Kesiapan Kerja Siswa. Penjelasan mengenai hasil pengujian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama dilakukan menggunakan analisis regresi sederhana satu prediktor. Data diolah dengan bantuan program komputer IBM
SPSS Statistics 21. Ringkasan hasil regresi sederhana satu prediktor antara Minat Kerja terhadap Y Kesiapan Kerja Siswa dapat dilihat dari tabel di
bawah ini. Tabel 16. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Sederhana
- Y Sumber
Koef r
t 188
p Ket
Konstanta Minat
Kerja 15,223
0,790 0,721
0,519 14,252
1,65 0,000
Positif Signifikan
Sumber: Hasil Olah Data, 2013
a. Persamaan garis regresi linier sederhana
Berdasarkan pembahasan di atas, maka persamaan garis regresi dapat dinyatakan dalam persamaan Y = 15,223 + 0,790
. Persamaan tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,790 yang
berarti jika Minat Kerja meningkat satu satuan maka nilai Kesiapan Kerja
Siswa Y akan meningkat 0,790 satuan.
79
b. Koefisien Korelasi r antara prediktor
dengan Y
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan software IBM SPSS Statistics 21 menunjukan bahwa koefisien korelasi
terhadap Y sebesar 0,721, karena koefisien korelasi
tersebut bernilai positif maka dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara Minat Kerja dengan
Kesiapan Kerja Siswa. Bila Minat Kerja semakin tinggi maka akan meningkatkan Kesiapan Kerja Siswa dan sebaliknya, jadi dapat dikatakan bahwa hubungan
antara Minat Kerja dengan Kesiapan Kerja Siswa tersebut adalah searah. Selain itu, berdasarkan tabel interpretasi tingkat korelasi hubungan tersebut dalam
kategori kuat karena berada dalam interval koefisien antara 0,600 sampai dengan 0,799.
c. Koefisien Determinasi
antara Prediktor dengan Y
Berdasarkan koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi . Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada
variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan software
IBM SPSS Statistics 21 menunjukkan bahwa koefisien determinasi terhadap Y
sebesar 0,519. Hal ini menunjukan bahwa variabel Minat Kerja memiliki kontribusi pengaruh terhadap Kesiapan Kerja Siswa sebesar 51,9 sedangkan
48,1 ditentukan oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
d. Pengujian signifikansi dengan uji t
Pengujian signifikansi bertujuan untuk mengetahui keberartian variabel Minat Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Hipotesis yang diuji Minat Kerja
80 berpengaruh positif terhadap Kesiapan Kerja Siswa. Uji signifikansi
menggunakan uji t, berdasarkan hasil uji t diperoleh sebesar 14,252. Jika
dibandingkan dengan sebesar 1,65 pada taraf signifikan 5, maka
lebih besar dari 14,252 1,65 atau p 0,00 0,05 sehingga Minat Kerja
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kesiapan Kerja Siswa.
2. Uji Hipotesis Kedua