Uji Outlier Univariate dan Multivariate Uji Outlier Univariate Uji Outlier Multivariate Uji Normalitas Data

pengumpulan datanya, maka kuisioner yang disusun itu harus dapat mengukur apa yang ingin diukurnya. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas, jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Menurut Ancok 1987, bahwa cara yang paling banyak dipergunakan untuk mengetahui suatu validitas alat ukur adalah dengan cara mengkorelasikan score yang diperoleh setiap item pertanyaan dengan score totalnya. Validitas yang digunakan didalam penelitian ini adalah validitas yang menunjukkan sejauh mana uji dapat mengukur apa yang sebenarnya kita ukur.

3.6.2 Uji Outlier Univariate dan Multivariate

Outlier adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrian baik secara univariant yaitu yang sering muncul karena kombinasi karakteristik unit yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi yang lainnya Ferdinand, 2002 : 52.

3.6.3 Uji Outlier Univariate

Deteksi terhadap adanya outlier univariant dapat dilakukan dengan menentukan ambang batas yang akan dikategorikan sebagai outlier dengan cara mengkonfirmasi nilai data penelitian kedalam standart score atau yang biasa disebut Z-score, yang mempunyai rata-rata nol dengan standart deviasi sebesar 1. Bila nilai – nilai itu telah dinyatakan dalam format yang standart Z-score, maka perbandingan antar besaran nilai dengan mudah dapat dilakukan. Untuk sample besar diatas 80 observasi. Pedoman evaluasi adalah nilai ambang batas dari Z-score itu berada pada rentang tiga sampai dengan empat Hair dkk, 1995 dan Ferdinand, 2002 : 98. Oleh karena itu apabila ada observasi-observasi yang memiliki Z-score ≥ 3,00 akan dikategorikan sebagai outlier.

3.6.4 Uji Outlier Multivariate

Evaluasi terhadap multivariat outlier perlu dilakukan sebab walaupun data dianalisis menunjukkan tidak ada outlier pada tingkat univariant, tetapi observasi itu dapat menjadi outlier bila sudah saling dikombinasikan. Jarak mahalanobis The Mahalanobis Distance untuk tiap observasi dapat dihitung dan menunjukkan jarak sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional. Uji terhadap multivariat dilakukan dengan menggunakan kriteria jarak mahalanobis pada tingkat σ 0,001. Jarak mahalanobis itu dapat dievaluasi dengan menggunakan nilai X 2 pada derajat kebebasan sebesar jumlah item yang digunakan dalam penelitian. Jika diperoleh harga atau jarak mahalanobisnya sebesar lebih dari nilai X 2 tabel

3.6.5 Uji Normalitas Data

adalah outlier multivariate. Adapun metode yang digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan menggunakan uji critical ratio dari skaness dan kurtosis ketentuan sebagai berikut : • Kriteria pengujian Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah : a. Jika nilai critical yang diperoleh melebihi rentang ± 2,58 maka distribusi adalah tidak normal. b. Jika nilai critical yang diperoleh berada pada rentang ± 2,58 maka distribusi adalah normal.

3.6.6 Uji Hipotesis