Autokorelasi Multikolinieritas Pengaruh Pengenalan Diri X Pengaruh Pengendalian Diri X

59 Berdasarkan dari hasil uji normalitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.8. sebagai berikut :: Tabel. 4.8. Hasil Uji Normalitas Nilai Asymp.Sig. 2-tailed Ketentuan Keterangan 0,810 0,05 Distribusi Normal Sumber : Lampiran 11 Berdasarkan pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa besarnya nilai signifikansi nilai probabilitasnya sebesar 0,810 lebih besar dari 5, dan sesuai dengan pedoman dalam pengambilan keputusan yang digunakan, hal ini berarti bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh persamaan tersebut, yaitu tidak boleh ada autokorelasi, multikolinearitas, dan heteroskedasitas Gujarati, 1999 : 153 Berdasarkan hasil uji asumsi klasik dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0 For Windows. diperoleh hasil sebagai berikut

1. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada 60 periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dengan cara uji Durbin-Watson DW test, tetapi dalam penelitian ini data yang digunakan bukan data time series, sehingga untuk Uji Autokorelasi tidak dilakukan. Gujarati, 1999 : 201.

2. Multikolinieritas

Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2005 : 57-59 Berdasarkan hasil Uji Multikolinieritas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0, dapat dilihat pada tabel 4.9, sebagai berikut Tabel 4.9. Hasil Uji Multkolinieritas Variabel VIF Keterangan Pengenalan Diri X 1 1,498 Bebas Multikolinieritas Pengendalian Diri X 2 1,122 Bebas Multikolinieritas Motivasi X 3 1,366 Bebas Multikolinieritas Ketrampilan Sosial X 4 1,924 Bebas Multikolinieritas Sumber : Lampiran 12 Berdasarkan pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2, X 3 , dan X 4 , mempunyai nilai VIF Variance Inflation Factor 10, dan sesuai dengan dasar analisis yang digunakan, maka hal ini berarti bahwa dalam persamaan regresi tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas. 61

3. Heteroskedastisitas

Dasar pengambilan keputusan menurut Ghozali 2005: 77 yaitu Apabila nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan α = 0,05 maka H diterima berarti tidak terjadi heteroskedastisitas atau dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil Uji Heteroskedastisitas dengan alat bantu komputer yang menggunakan Program SPSS. 16.0., dapat dilihat pada tabel 4.10, sebagai berikut Tabel 4.10. Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Nilai signifikan Keterangan Pengenalan Diri X 1 0,883 Bebas Heteroskedastisitas Pengendalian Diri X 2 0,728 Bebas Heteroskedastisitas Motivasi X 3 0,393 Bebas Heteroskedastisitas Ketrampilan Sosial X 4 0,493 Bebas Heteroskedastisitas Sumber : Lampiran 13 Berdasarkan pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini baik X 1 , X 2, X 3 , dan X 4 , mempunyai nilai signifikan hitung sig tingkat signifikan α = 0,05, dan sesuai dengan dasar pengambilan keputusan, maka H diterima, hal ini berarti bahwa dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Setelah dilakukan Uji Asumsi Klasik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier dalam penelitian ini, bebas dari asumsi dasar klasik tersebut, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t yang akan dilakukan dalam penelitian ini tidak akan bias atau sesuai dengan tujuan penelitian. 62

4.3.3. Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Sumber data yang digunakan berasal dari jawaban kuisioner yang disebar pada 81 responden dan data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan alat bantu komputer, yang menggunakan program SPSS. 16.0 For Windows Berdasarkan hasil dari hasil olah data dengan alat bantu komputer yang menggunakan program SPSS.16.0, dapat dilihat pada tabel 4.11, sebagai berikut Tabel 4.11. Hasil Pendugaan Parameter Regresi Linier Berganda Nilai Koefisien Model B Constant 0,187 Pengenalan Diri X1 0,033 Pengendalian Diri X2 0,057 Motivasi X3 0,879 1 Ketrampilan Sosial X4 -0,098 Sumber : Lampiran. 12 Berdasarkan pada 4.11. dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,187 + 0,033 X 1 + 0,057 X 2 + 0,879 X 3 - 0,098 X 4 Dari model persamaan regresi linier tersebut di atas, dapat diinterprestasikan, sebagai berikut : Konstanta β Nilai konstanta β sebesar 0,187 menunjukkan bahwa, apabila variable kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi yang diukur dengan pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, dan ketrampilan sosial konstan, maka besarnya nilai tingkat pemahaman akuntansi yaitu sebesar 0,187 satuan 63 Koefisien β 1 Untuk Variabel Pengenalan Diri X 1 Besarnya nilai koefisien regresi β 1 sebesar 0,033, nilai β 1 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara tingkat pemahaman akuntansi Y dengan pengenalan diri X 1 yang artinya jika pengenalan diri X 1 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai tingkat pemahaman akuntansi Y akan naik sebesar 0,033 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Koefisien β 2 Untuk Variabel Pengendalian Diri X 2 Besarnya nilai koefisien regresi β 2 sebesar 0,033, nilai β 2 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara tingkat pemahaman akuntansi Y dengan pengendalian diri X 2 yang artinya jika pengendalian diri X 2 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai tingkat pemahaman akuntansi Y akan naik sebesar 0,033 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Koefisien β 3 Untuk Variabel Motivasi X 3 Besarnya nilai koefisien regresi β 3 sebesar 0,879, nilai β 3 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang searah antara tingkat pemahaman akuntansi Y dengan motivasi X 3 yang artinya jika motivasi X 3 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai tingkat pemahaman akuntansi Y akan naik sebesar 0,879 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan. Koefisien β 4 Untuk Variabel Ketrampilan Sosial X 4 Besarnya nilai koefisien regresi β 4 sebesar - 0,098, nilai β 4 yang negatif menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan arah antara 64 tingkat pemahaman akuntansi Y dengan ketrampilan sosial X 4 yang artinya jika ketrampilan sosial X 4 naik sebesar satu satuan, maka besarnya nilai tingkat pemahaman akuntansi Y akan turun sebesar 0,098 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya bersifat konstan.

4.3.4. Uji Hipotesis

4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model

Uji Kesesuaian Model atau Uji F ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh dari kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi yang diukur dengan pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, dan ketrampilan sosial terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa Jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2006. Dari hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan kesesuaian model, dapat dilihat pada tabel 4.12, sebagai berikut: Tabel 4.12. Hasil Analisis Hubungan Kesesuaian Model Nilai F hitung Nilai Signifikan Ketentuan Keterangan 1.248,713 0,000 0,05 Berpengaruh Signifikan Sumber ; Lampiran. 12 Berdasarkan pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa besarnya nilai F hitung sebesar 1.248,713, dengan tingkat taraf signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh dari 65 kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi yang diukur dengan pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, dan ketrampilan sosial terhadap tingkat pemahaman akuntansi Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi yang diukur dengan pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, dan ketrampilan sosial terhadap tingkat pemahaman akuntansi, dapat dilihat dari nilai R square Dari hasil pengujian juga diperoleh nilai R square yang dapat dilihat pada tabel 4.13, sebagai berikut: Tabel. 4.13 : Koefisien Determinasi R square R 2 Model Summary b Model R Square 1 0,985 Sumber ; Lampiran. 12 Berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan besarnya nilai koefisien Determinasi R square R 2 sebesar 0,985, hal ini menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada variabel tingkat pemahaman Akuntansi sebesar 98,5 dipengaruhi oleh variabel kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi yang diukur dengan pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, dan ketrampilan sosial, sedangkan sisanya 0,15 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model.

4.3.4.2. Uji Parsial

Uji Parsial atau Uji t ini digunakan untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh dari kecerdasan emosional 66 mahasiswa akuntansi yang diukur dengan pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, dan ketrampilan sosial secara parsial terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Dari hasil pengujian dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS.16.0, For Windows mengenai analisis hubungan secara parsial, dapat dilihat pada tabel 4.14, sebagai berikut : Tabel 4.14 : Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial Variabel t hit Sig Ket Pengenalan Diri X1 3,698 0,000 Berpengaruh Signifikan Pengendalian Diri X2 3,839 0,000 Berpengaruh Signifikan Motivasi X3 61,626 0,000 Berpengaruh Signifikan Ketrampilan Sosial X4 -4,494 0,000 Berpengaruh Signifikan Sumber ; Lampiran. 12 Berdasarkan dari tabel 4.14, dapat diinterprestasikan, yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh Pengenalan Diri X

1 Secara Parsial terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Y Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar 3,698, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti pengenalan diri secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

2. Pengaruh Pengendalian Diri X

2 Secara Parsial terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Y Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan besarnya nilai t hitung sebesar 3,839, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil 67 dari 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima yang berarti pengendalian diri secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

3. Pengaruh Motivasi X

Dokumen yang terkait

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 90

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 87

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ), KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), DAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 2 107

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ), KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), DAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur).

0 0 107

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 93

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 22

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 24

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ), KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), DAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 27

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 18

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

0 0 16