d. Besarnya biaya. Investasi yang dikeluarkan perusahaan dalam
membangun sistem terkomputerisasi sangat besar.
2.2.2. Pengendalian Intern
2.2.2.1. Pengertian Pengendalian Intern
Pengertian pengendalian intern adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva,
menghasilkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan manajemen
Krismiaji, 2005:218. Sedangkan menurut Baridwan 1994:47 “pengendalian intern
adalah pengawasan intern meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan
dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi
didalam usaha, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu”.
Dari beberapa pemahaman diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern mencakup rencana organisasi dan semua metode serta
tindakan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengamankan aktiva perusahaan, mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi,
meningkatkan efisiensi dan mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi.
2.2.2.2. Elemen – elemen Pengendalian Intern
Suatu konsep umum sistem pengendalian intern mempunyai elemen-elemen dasar yang dapat berlaku umum hampir pada semua SIA.
Bila elemen-elemen dasar ini tidak ada atau kurang berfungsi, maka SIA akan lemah pengendalian internnya. Menurut Jogiyanto 2000:381,
elemen-elemen dasar tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Karyawan yang jujur dan cakap. 2.
Adanya pemisahan tugas dan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas.
3. Prosedur yang tepat untuk pemberian wewenang.
4. Dokumen dan catatan yang lengkap.
5. Pengawasan fisik yang cukup terhadap aktiva dan catatan.
2.2.2.3. Klasifikasi Pengendalian
Menurut Krismiaji 2005:220, prosedur pengendalian dapat diklasifikasikan kedalam beberapa klasifikasi, sebagai berikut :
1. Menurut Tujuannya. Pengendalian dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :
a. Pengendalian Preventif, dimaksudkan untuk mencegah masalah
sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi. b.
Pengendalian Detektif, untuk menemukan masalah segera setelah masalah tersebut terjadi.
c. Pengendalian Korektif, dimaksudkan untuk memecahkan masalah
yang ditemukan oleh pengendalian detektif.
2. Menurut Waktu Pelaksanannya.Pengendalian dibagi dua kelompok, yaitu :
a. Pengendalian umpan balik Feedback control adalah pengendalian
yang masuk dalam kelompok pengawasan detektif, karena jenis pengawasan ini mengukur sebuah proses dan menyesuaikannya
apabila terjadi penyimpangan dari rencana semula. b.
Pengendalian dini Feedforward control adalah pengendalian yang termasuk dalam kelompok pengendalian preventif, karena jenis
pengawasan ini memonitor proses dan input untuk memprediksi kemungkinan masalah yang akan terjadi potential problems.
3. Menurut Obyek yang Dikendalikan. Pengawasan dilakukan menjadi dua,
yaitu : a.
Pengawasan umum, adalah pengawasan yang dirancang untuk menjamin bahwa lingkungan pengawasan organisasi mantap dan
dikelola dengan baik untuk meningkatkan efisiensi pengawasan aplikasi.
b. Pengawasan aplikasi, adalah pengawasan yang digunakan untuk
mencegah, mendeteksi, dan membetulkan kesalahan transaksi saat transaksi tersebut diproses.
4. Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan Data.
Pengawasan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : a.
Pengawasan Input, dirancang untuk menjamin bahwa hanya data yang sah valid, akurat, dan diotorisasi saja yang dimasukkan kedalam
proses.
b. Pengawasan Proses, dirancang untuk menjamin bahwa semua transaksi
diproses secara akurat dan lengkap, dan semua file dan record di update secara tepat.
c. Pengawasan Output, dirancang untuk menjamin bahwa keluaran
sistem diawasi dengan semestinya.
2.2.2.4. Aktivitas-aktivitas Pengendalian