Penyelenggara PNPM-Mandiri Perkotaan Kepala Lingkungan

dimusyawarahkan dalam Rembug Warga Tahunan di bulan Desember tiap tahun. Setelah melakukan ini maka BKMLKM berhak mendapat tambahan BLM. 3. Siklus 3 Januari sd Desember tahun ketiga Pada dasarnya Siklus 3 adalah sama dengan Siklus 2 karena BKMLKM juga masih pada kurun masa bakti dan PJM juga masih berlaku meskin tidak menutup kemungkinan untuk revisi. 4. Siklus 4 Januari sd Desember tahun keempat BKMLKM sudah selesai masa baktinya pada Siklus 3, PJM juga sdh selesai pada Siklus 3, maka pada Siklus 4 dimulai dengan putaran awal Siklus 1.

3.1.8. Penyelenggara PNPM-Mandiri Perkotaan

Penyelenggaraan PNPM-Mandiri Perkotaan dilakukan secara berjenjang dari tingkat nasional sampai tingkat desakelurahan. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar : Struktur Organisasi PNPM-Mandiri Perkotaan Universitas Sumatera Utara A. Tingkat Nasional Penanggung jawab pengelolaan program tingkat nasional PNPM Mandiri Perkotaan adalah Departemen Pekerjaan Umum yang bertindak sebagai lembaga penyelenggara program executing agency. Untuk melaksanakan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP agar dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan terciptanya sinergi dengan program lainnya untuk mengoptimalkan hasil yang dicapai dalam rangka keberlanjutan program sekaligus mendukung pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan PNPM-Mandiri Perkotaan, telah dibentuk Unit Manajemen Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan PMU P2KP sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor 358KPTSM2008 tanggal 10 Juni 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Manajemen Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan PMU P2KP. 1. Unit Manajemen Program P2KP PMU-P2KP Unit Manajemen Program P2KP PMU P2KPPNPM Mandiri-Perkotaan adalah sebuah unit kerja yang bertanggungjawab atas keberhasilan pelaksanaan Program PNPM-MP dengan tugas pokok melaksanakan koordinasi, pengendalian, monitoring dan pembinaan teknis PNPM- MP. Untuk melaksanakan tugas tersebut, PMU PNPM Mandiri - Perkotaan mempunyai fungsi : a. Melakukan koordinasi pelaksanaan terhadap seluruh kegiatan yang dibiayai PNPM-MP; b. Melakukan monitoring dan supervisi pelaksanaan kegiatan lapangan KMP, KMW, dan KE; c. Melakukan kajian dan evaluasi atas pemanfaatan dana PNPM-MP; d. Menyusun rekomendasi untuk sinkronisasi PNPM-MP dengan program-program lainnya. 2. SNVT P2KP SNVT P2KP adalah Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan. SNVT P2KP berperan membantu pelaksanaan tugas PMU-P2KP dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan. Tanggung jawab dan tugas pokok SNVT P2KP adalah: a. Melaksanakan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam NPLN termasuk penyelesaian aplikasi dana pinjaman PNPM- MPPNPM Mandiri Perkotaan; b. Melaksanakan kegiatan diseminasi dan sosialisasi; Universitas Sumatera Utara c. Menyampaikan informasi yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan PNPM- MPPNPM Mandiri Perkotaan; d. Melakukan penanganan pengaduan dari pihak manapun yang berkaiatan dengan PNPM-MPPNPM Mandiri Perkotaan; e. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas KMP, KMW dan KE. 3. Asisten PMU-P2KP Asisten Perencanaan dan Pemrograman mempunyai tugas sebagai berikut: a. Melakukan penyusunan rencana pelaksanaan, pembinaan teknis, dan sinkronisasi program PNPM-MP dengan instansi terkait serta menyusun strategi keberlanjutan program PNPM-MP. b. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PNPM-MP mengacu kepada rencana kegiatan yang telah ditetapkan, serta penyiapan tindak turun tangan yang diperlukan. c. Melakukan koordinasi dan fasilitasi pengembangan kemitraan Lembaga Komunitas dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan akses kepada berbagai sumberdaya untuk masyarakat miskin. d. Melakukan pengumpulan serta pengolahan data, pelaporan dan informasi dalam rangka pelaksanaan PNPM-MP. A. Tingkat Provinsi Di tingkat propinsi dikoordinasikan langsung oleh Gubernur setempat melalui Bapeda Propinsi dengan menunjuk Tim Koordinasi Pelaksanaan PNPM yang anggotanya terdiri dari pejabat instansi terkait di daerah di bawah koordinasi TKPKD Propinsi. Sebagai pelaksana ditunjuk Dinas Pekerjaan UmumBidang Ke-Cipta Karya-an di bawah kendalikoordinasi Satker Non Vertikal Tertentu SNVT PBL tingkat propinsi. Tugas Kepala SNVT PBL Propinsi adalah : a. Melaksanakan kegiatan teknis dan administratif untuk pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan sesuai arah kebijakan PMU-P2KP ; b. Mengelola tata pelaporan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan; c. Mempertanggungjawabkan seluruh pengeluaran dana sesuai ketentuan yang berlaku; Universitas Sumatera Utara d. Bersama dgn KMW dan TKPKD menindak lanjuti berbagai pengaduan terkait PNPM Mandiri Perkotaan sampai proses hukumke tangan penegak hukum dengan tetap mengutamakan penyelesaian secara kekeluargaan. B. Tingkat KabupatenKota Di tingkat KabupatenKota dikoordinasikan langsung oleh WalikotaBupati setempat melalui Bapeda KabupatenKota dengan menunjuk Tim Koordinasi Pelaksanaan PNPM TKPP yang anggotanya terdiri dari pejabat instansi terkait di daerah di bawah koordinasi TKPKD KabupatenKota. TKPKD Kota Kabupaten dalam PNPM Mandiri Perkotaan berperan mengkoordinasikan TKPP dari berbagai program penanggulangan kemiskinan. Tim Koordinasi Pelaksanaan PNPM mempunyai tugas : a. Melakukan sosialisasi program PNPM Mandiri Perkotaan kepada camat, PJOK dan perangkat kecamatan di wilayah kerjanya; b. Memfasilitasi berlangsungnya koordinasi dan konsolidasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya; c. Melakukan pemantauan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya; d. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Sebagai pelaksana administratif ditingkat KabupatenKota berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum, atas usulan Walikota Bupati setempat ditunjuk Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman KabupatenKota yang mempunyai tugas: a. Menyalurkan dan mengadministrasikan dana BLM PNPM Mandiri Perkotaan; b. Melakukan pemantauan pemanfaatan dana yang disalurkan; c. Bersama Korkot dan TKPP menindaklanjuti berbagai pengaduan terkait dengan PNPM Mandiri di wilayah kerjanya sampai ke proses hukumke tangan penegak hukum dengan tetap mengutamakan penyelesaikan secara kekeluargaan. Di tingkat KabupatenKota, Ditjen Cipta Karya cq Direktorat PBL Propinsi mengangkat Koordinator Kota P2KPPNPM Mandiri Perkotaan yang dibantu beberapa Asisten Korkot di bidang manajemen keuangan, teknikinfrastruktur, manajemen data dan penataan ruang untuk pengendalian pelaksanaan kegiatan dibawah koordinasi Team Leader KMW. Universitas Sumatera Utara C. Tingkat Kecamatan Di tingkat kecamatan, unsur utama pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan adalah 1 Camat dan perangkatnya, dan 2 Penanggung Jawab Operasional Kegiatan PJOK dengan peran dan tugas masing-masing unsur adalah sebagai berikut: 3. Camat Peran pokok Camat adalah memberikan dukungan dan jaminan atas kelancaran pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya, dengan rincian tugas sebagai berikut: a. Melakukan sosialisasi program PNPM Mandiri Perkotaan kepada Lurah dan perangkat kelurahan di wilayah kerjanya; b. Memfasilitasi berlangsungnya koordinasi dan konsolidasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya; c. Melakukan pemantauan pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya dan menerima serta memverifikasi laporan para Lurah Kades; d. Mendorong dan mendukung tumbuhnya forum LKM tingkat kecamatan; e. Memfasilitasi berlangsungnya integrasi antara rencana program masyarakat dan program daerah lainnya dalam Musrenbang Kecamatan; f. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Forum LKM di tingkat kecamatankotakabupaten, KSM, dan kelompok peduli lainnya untuk meningkatkan keberhasilan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya; serta g. Berkoordinasi dengan PJOK dan Tim Fasilitator dalam penyelesaian persoalan, konflik dan penanganan pengaduan mengenai pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayahnya. 4. Penanggung Jawab Operasional Kegiatan PJOK Di tingkat kecamatan ditunjuk PJOK Penanggung Jawab Operasional Kegiatan. PJOK adalah perangkat kecamatan yang diangkat oleh WalikotaBupati untuk pengendalian kegiatan di tingkat kelurahan administrasi pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya. Tugas pokok PJOK adalah sebagai berikut: a. Memantau pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya; b. Melaksanakan administrasi program berupa penandatanganan SPPB, memproses SPPB ke bank pembayar dan lain-lain; Universitas Sumatera Utara c. Membuat laporan bulanan pelaksanaan tugas setiap bulan. Laporan bulanan dibuat rangkap tiga untuk diserahkan sebelum tanggal 15 setiap bulan kepada bupatiwalikota. Laporan tersebut dikirim juga sebagai tembusan kepada Camat dan LurahKades di wilayah kerjanya; d. Membuat laporan pertanggungjawaban pada akhir masa jabatannya dan menyerahkannya kepada WalikotaBupati paling lambat satu bulan setelah masa tugasnya sebagai PJOK berakhir. Jika terjadi pergantian PJOK antar waktu, maka PJOK sebelumnya harus membuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan kepada PJOK penggantinya. Berita Acara tersebut memuat pelaksanaan tugas, hasil-hasil kegiatan, hasil monitoring dan evaluasi serta dilengkapi dengan uraian dan penjelasan penggunaan dana BOP-PJOK; e. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan dengan KMW dan Tim Fasilitator untuk bersama-sama menangani penyelesaian permasalahan dan pengaduan mengenai pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya; f. Melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan dana yang telah disalurkan kepada masyarakat LKMKSMPanitiadsb sesuai dengan usulan yang disetujui Fasilitator. D. Tingkat Kelurahan Di tingkat kelurahandesa, unsur utama pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan adalah 1 LurahKades dan perangkatnya, 2 Relawan masyarakat, 3 LKM Lembaga Keswadayaan Masyarakat, 4 KSM Kelompok Swadaya Masyarakat dengan peran dan tugas masing- masing unsur adalah sebagai berikut: 1. Lurah atau Kepala Desa Secara umum peran utama Kepala KelurahanLurah dan Kepala Desa adalah memberikan dukungan dan jaminan agar pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tujuan yang diharapkan melalui PNPM Mandiri Perkotaandapat tercapai dengan baik. Untuk Itu Lurah Kepala Desa dapat mengerahkan perangkat kelurahan atau desa sesuai dengan fungsi masing-masing. Secara rinci tugas dan tanggung jawab LurahKepala Desa dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Membantu sosialisasi tingkat kelurahandesa dan Rembug Kesiapan Masyarakat yang menyatakan kesiapan seluruh masyarakat untuk mendukung dan melaksanakan PNPM-Mandiri Perkotaan; b. Memfasilitasi terselenggaranya pertemuan pengurus RTRW dan masyarakat dengan KMWTim Fasilitator, dan relawan masyarakat dalam upaya penyebarluasan informasi dan pelaksanaan PNPM-Mandiri Perkotaan; c. Memfasilitasi pelaksanaan pemetaan swadaya Community Self Survey dalam rangka pemetaan kemiskinan dan potensi sumberdaya masyarakat yang dilaksanakan secara swadaya oleh masyarakat; d. Memfasilitasi proses pembentukan LKM. Bentuk-bentuk dukungan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat, serta ketentuan PNPM-Mandiri Perkotaan; e. Memfasilitasi dan mendukung penyusunan Program Jangka Menengah Penanggulangan Kemiskinan dan rencana tahunannya oleh masyarakat yang diorganisasikan oleh lembaga kepemimpinan masyarakat setempat LKM; f. Memfasilitasi koordinasi dan sinkronisasi kegiatan yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan termasuk peninjauan lapangan oleh berbagai pihak berkepentingan; g. Memfasilitasi PJM Pronangkis sebagai program kelurahandesa untuk dibahasa didalam Musrenbang kelurahandesa; h. Memberi laporan bulanan kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan diwilayahnya kepada Camat; dan i. Berkoordinasi dengan Tim Fasilitator, relawan masyarakat dan LKM, memfasilitasi penyelesaian persoalan dan konflik serta penanganan pengaduan yang muncul dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan di wilayah kerjanya. 2. Relawan Masyarakat PNPM-Mandiri Perkotaan mendorong masyarakat di lokasi sasaran agar membuka kesempatan seluas mungkin bagi warga yang ikhlas, jujur, adil, peduli, dan memiliki komitmen untuk membantu masyarakat dalam melaksanakan tahapan kegiatan program agar bermanfaat bagi masyarakat miskin serta seluruh masyarakat di wilayahnya. Dengan demikian, peran utama para relawan adalah : Universitas Sumatera Utara a. Pelopor perubahan. b. Penggerak masyarakat dalam menjalani seluruh proses PNPM-Mandiri Perkotaan yang memang direncanakan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat atau peningkatan kapasitas, sehingga relawan diharapkan menjadi pelopor dalam siklus program. c. Pengawalan nilai-nilai luhur, seperti transparansi, demokrasi, kejujuran, dan sebagainya, sehingga relawan bertindak sebagai pengawas pasrtisipasif. d. Mitra kerja LKM, sehingga secara rutin harus ada pertemuan antara Forum Relawan dengan LKM. 3. LKM Lembaga Keswadayaan Masyarakat LKM bertanggung jawab menjamin keterlibatan semua lapisan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang kondusif untuk pengembangan keswadayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan khususnya dan pembangunan masyarakat kelurahan pada umumnya. Oleh sebab itu, peran utama LKM adalah : a. Mengorganisasikan warga secara pastisipatif untuk merumuskan rencana jangka menengah 3 tahun penanggulangan kemiskinan PJM-Pronangkis dan diajukan ke PJOK untuk mencairkan dana BLM. b. Sebagai dewan pengambilan keputusan untuk hal-hal yang menyangkut pelaksanaan PNPM-Mandiri Perkotaan khususnya dan penanggulangan kemiskinan pada umumnya di tingkat komunitas. c. Mempromosikan dan menegakkan nilai-nilai luhur dalam setiap keputusan yang diambil dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan. d. Menumbuhkan berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin agar mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. e. Mengembangkan jaringan LKM di tingkat kecamatan, kotakabupaten sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah dan wahana untuk menyuarakan aspirasi masyarakat yang diwakilinya. f. Menetapkan kebijakan dan mengawasi proses pemanfaatan Bantuan Langsung Masyarakat BLM yang sehari-hari dikelola oleh UPK. Universitas Sumatera Utara 4. KSM Kelompok Swadaya Masyarakat KSM adalah nama generik untuk kelompok warga masyarakat pemanfaat dana BLM. KSM diorganisasikan oleh tim relawan dan dibantu oleh tim fasilitator. KSM bukan hanya sekedar pemanfaat pasif melainkan sekaligus sebagai pelaksana kegiatan terkait dengan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan didanai oleh LKM mellaui berbagai dana yang mampu digalang. Oleh sebab itu, tugas pokok KSM adalah : a. Menyusun usulan kegiatan pembangunan terkait dengan penanggulangan kemiskinan. b. Mengelola dana yang diperolehnya untuk mendanai kegiatan pembangunan yang diusulkan. c. Mencatat dan membuat laporan kegiatan dan keuangan kegiatan pembangunan yang diusulkan. d. Menerapkan nilai-nilai luhur dalam pelaksanaan pembangunan yang ditekuninya. e. Secara aktif menjadi bagian dari kendali sosial pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di wilayahnya. E. Konsultan Pelaksana Dalam pelaksanannya, PNPM-Mandiri Perkotaan memiliki konsultan pelaksana yang memiliki tugas memberikan pengarahan dalam setiap tingkatan pelaksanan. Konsultan-konsultan pelaksana tersebut adalah sebagai berikut. 1. Konsultan Manajemen Pusat KMP Konsultan Manajemen Pusat KMP berkedudukan di pusat dengan tugas utama melaksanakan tugas-tugas PMU dalam pelaksanaan PNPM MP utamanya dalam pengendalian mutu yang menyangkut substansi. Oleh sebab itu, KMP bertanggung jawab kepada PMU mengenai keseluruhan pelaksanaan PNPM-MP. KMP melakukan perencanaan, koordinasi, supervisi dan monitoring pengendalian terhadap tugas yang dilaksanakan oleh seluruh OCKMW sehingga kualitas kinerjanya terjamin. Dengan demikian ruang lingkup kegiatan KMP, adalah sebagai berikut: a. Perencanaan, khususnya strategi pelaksanaan PNPM MP; b. Pengorganisasian, terutama mendayagunakan OCKMW dan perangkatnya; c. Koordinasi, mengkoordinasikan antara perangkat pemerintah dan pelaku PNPM MP lainnya; Universitas Sumatera Utara d. Monitoring, seluruh kegiatan dan menyusun serta mengelola SIM PNPM MP e. Supervisi, mengawasi pelaksanaan kegiatan oleh OCKMW; f. Sosialisasi dan Disseminasi, mengembangkan strategi sosialisasi yang efektif; g. Pelatihan, mengembangkan strategi pelatihan dan menjaga kualitas pelatihan yang dilakukan oleh berbagai pihak dalam jajaran konsultan. 2. Konsultan Manajemen Wilayah OCKMW Tugas utama OCKMW adalah mendukung seluruh kebutuhan para tenaga alhi OCKMW dalam melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan koordinasi, monitoring, supervisi, dan pelaporan seluruh kegiatan pelaksanaan PNPM MP di wilayah kerjanya. Jumlah OCKMW pada pelaksanaan PNPM-MP ini sebanyak 9 OCKMW untuk menangani pelaksanaan PNPM MP di seluruh nusantara. Dalam melaksanakan tugasnya OCKMW bertanggungjawab langsung dan berada di bawah koordinasi serta kendali Konsultan Manajemen Pusat KMP. Secara khusus OCKMW juga diberi tanggung jawab tambahan untuk melakukan monitoring dan penguatan jajaran dibawahnya seperti para Korkot, Asiten Korkot dan para Fasilitator. Team Leader OCKMW akan berperan sebagai penanggung jawab pelaksanaan kegiatan PNPM MP di wilayah kerja masing-masing. Lingkup kegiatan OCKMW adalah sebagai berikut : a. Perencanaan, terhadap strategi pelaksanaan PNPM MP di lingkup satuan wilayah kerjanya, yang kemudian disosialisasikan kepada instansi pemerintah daerah setempat dan masyarakat, setelah dikonsultasikan dan mendapat persetujuan KMP. b. Orientasi dan Persiapan untuk Tingkat Pusat dan Daerah, dengan mendukung dan sebagian terlibat pada proses lokakarya orientasi, sosialisasi dan kampanye nasional PNPM MP serta kegiatan lainnya. c. Pelaksanaan, meliputi: 1 Sebagai pelaksana lapangan proyek PNPM MP di wilayah kerja masing-masing; 2 Menjamin realisasi pemberdayaan masyarakat dilakukan secara tepat melalui manajemen dan fasilitasi yang benar serta tepat oleh team fasilitator; 3 Memfasilitasi, mengkoordinasi dan mendukung pembentukan Forum BKMLKM tingkat kotakabupaten dan menghubungkan dengan stakeholders lainnya, Universitas Sumatera Utara termasuk dinas pemerintah kotakabupaten, dalam rangka membangun kemitraan serta networking yang saling menguntungkan di antara mereka; 4 Mengkondisikan masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat serta kekuatan- kekuatan sosial yang ada termasuk di dalamnya perangkat pemerintah kotakabupaten agar memahami esensi dan substansi “PNPM MP”, sehingga dapat memberikan dukungan maupun kontrol yang memadai; 5 Membangun dan mengembangkan kapasitas pemerintah local dan stakeholders lainnya untuk bekerja lebih efektif dengan masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan; 6 Mendorong dan mengembangkan terbentuknya kelompok independen yang berfungsi sebagai sosial kontrol bagi proyek PNPM MP khususnya dan proyek- proyek lainnya yang disponsori pemerintah pada umumnya; 7 Menumbuhkembangkan dan melembagakan kembali nilai-nilai dan prinsip PNPM MP sebagai bagian organik proses pembangunan lokal, khususnya dalam penanggulangan kemiskinan; 8 Menjamin berfungsinya SIM PNPM MP melalui pengelolaan dan penyediaan input data yang akurat; 9 Berkoordinasi dengan pemerintah propinsi dan kotakabupaten dalam rangka menyelesaikan berbagai masalah dan konflik yang ada, penanganan pengaduan serta mendukung kelancaran pelaksanaan PNPM MP. d. Koordinasi, kepada seluruh pihak terkait di wilayah kerja masing-masing yaitu instansi pemerintah daerah, LSM lokal, lembaga komunitas dan masyarakat lokasi sasaran; e. Monitoring, terhadap seluruh kegiatan pelaksanaan PNPM MP di satuan wilayah kerjanya dengan membuat laporan yang didasarkan pada data SIM sebagaimana sistem yang telah ada dan disempurnakan oleh KMP. Supervisi, terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Senior Fasilitator, Fasilitator, BKMLKM, UPK dan KSM di satuan wilayah kerjanya. 3. Tim Fasilitator Tugas utama Tim fasilitator adalah melaksanakan tugas OCKMW di tingkat komunitasmasyarakat : Universitas Sumatera Utara a. sebagai pelaksana proyek termasuk mencatat setiap perkembangan proyek dan melaporkannya ke OCKMW sebagai masukan untuk data SIM Sistem Informasi Manajemen b. sebagai pendamping masyarakat termasuk mensosialisasikan masyarakat tentang PNPM MP, melakukan intervensi dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan membantu masyarakat merumuskan serta melaksanakan kegiatan penanggulangan kemiskinan. Para fasilitator ini akan bekerja dalam satu Tim dan dipimpin oleh seorang fasilitator senior. Rincian tugas-tugas tim fasilitator sebagai pelaksana proyek dari tugas-tugas OC KMW di tingkat masyarakat adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan program PNPM MP sesuai dengan aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Pedoman Pelaksanaan PNPM MP, Pedoman Teknis dan Prosedur Operasi Baku. b. Menjaga kegiatan program proyek dari terjadinya salah sasaran dan salah penanganan c. Mencatat semua kemajuan program di lapangan sesuai dengan format SIM yang disediakan d. Melaporkan kemajuan pelaksanaan kegiatan program kepada OCKMW melalui Korkot sebagai input SIM. Rincian tugas-tugas tim fasilitator sebagai pendampingan masyarakat adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi. Termasuk didalamnya adalah: 1 Menyebarluaskan informasi mengenai PNPM MP sebagai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan dalam penanggulangan kemiskinan kepada seluruh lapisan masyarakat dimana mereka bertugas; 2 Menyebarluaskan Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Prinsip dan Nilai PNPM MP; 3 Bersama Relawan, melalui serangkaian FGD, membangun kesadaran kritis masyarakat agar mampu mengidentifikasikan persoalan kemiskinannya dan perlunya menanggulangi persoalan kemiskinan secara terorganisasi dan sistematis; Universitas Sumatera Utara 4 Mendorong peran serta dan keterlibatan seluruh komponen masyarakat umumnya dan masyarakat miskin khususnya, di seluruh kegiatan PNPM MP; 5 Membangkitkan dan menumbuh-berkembangkan kesadaran masyarakat untuk melakukan kontrol sosial pelaksanaan PNPM MP di kelurahandesanya; 6 Memfasilitasi pembangunan dan pengembangan capital sosial nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan sebagai kondisi yang dibutuhkan bagi upaya penanggulangan kemiskinan. b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pelatihan training. Termasuk didalamnya adalah: 1 Memperkuat dan mengembangkan kapasitas relawan sebagai agen pembangunan masyarakat. Termasuk diantaranya pelatihan dasar dan lanjutan dalam bentuk training kelas, praktek atau on the job training dan latihan serta pendampingan intensif. 2 Memperkuat dan mengembangkan kapasitas BKMLKM sebagai dewan pimpinan kolektif terpilih kelurahandesa. Dalam hal ini difokuskan pada training dasar serta pendampingan dan on the job training intensif. 3 Memperkuat dan mengembangkan kapasitas KSM sebagai kelompok dinamik. Termasuk diantaranya membangun tim, mengenali peluang usaha atau mengembangkan usaha yang ada, membantu KSM menyusun proposal usaha, dan pengelolaan keuangan secara sederhana. Training dilaksanakan dalam bentuk kelas maupun praktek dalam kelompok c. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat. Termasuk didalamnya adalah: 1 Membimbing relawan dan warga masyarakat untuk menemukenali berbagai persoalan penyebab kemiskinan baik di tingkat kelurahandesa dan skala masyarakat KSM 2 Pengorganisasian Masyarakat. Bersama RelawanKader Masyarakat, memfasilitasi proses penilaian organisasi masyarakat yang ada danatau membentuk baru organisasi masyarakat sebagai BKMLKM, sesuai kesepakatan bersama masyarakat. BKMLKM harus merupakan dewan pimpinan kolektif terpilih yang dibentuk secara partisipatif dan demokratis. Demikian pula halnya dalam pembentukan Unit Pengelola Keuangan UPK dan gugus tugas Universitas Sumatera Utara BKMLKM lainnya. Termasuk dalam fasilitasi pengorganisasian masyarakat adalah pembentukan KSM-KSM dalam rangka menggalang potensi masyarakat serta memanfaatkan peluang yang ditawarkan PNPM MP. 3 Memfasilitasi Penyusunan PJM Pronangkis perencanaan partisipatif dalam penanggulangan kemiskinan. Bersama dengan relawankader masyarakat, memfasilitasi BKMLKM untuk mengkoordinasi pelaksanaan perencanaan partisipatif dengan masyarakat untuk menyusun Rencana Program Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan PJM Pronangkis. 4 Bersama dengan relawan, memfasilitasi KSM untuk mengidentifikasi peluang usaha, kebutuhan pembangunan infrastruktur dan pelayanan lingkungan dasar, serta menyiapkan mereka agar mampu memformulasikannya dalam bentuk proposal yang layak. 5 Memperkenalkan berbagai inovasi sederhana dalam manajemen organisasi dan lembaga kredit mikro, termasuk sistem audit, transparansi, proses pengambilan keputusan yang demokratis, tata buku, dan sebagainya. 6 Memfasilitasi dan membimbing masyarakat secara intensif agar masyarakat mengikuti ketentuan Pedoman PNPM MP dalam seluruh tahapan kegiatan pelaksanaan PNPM MP. 7 Advokasi, mediasi dan membangun jalinan kemitraan strategis networking antar semua pelaku yang bermanfaat bagi masyarakat dan pihak lainnya. Universitas Sumatera Utara 3.4.Badan Keswadayaan Masayarakat BKM Adapun di Kelurahan Kota Padang panjang,yang terlibat dalam program ini tersusun dalam suatu perangkat organisasi Badan Keswadayaan Masyarakat BKM. Badan keswadayaan masyarakat di Kelurahan Kota panjang bernama BKM Sejahtera. BKM adalah dewan pimpinan kolektif masyarakatpenduduk kelurahan,dan lembaga BKM dapat bertindak sebagai respresentasi masyarakat warga penduduk kelurahan. deskripsi yang lebih rinci tentang tugas pokok dan fungsi BKM serta perangkat BKM adalah sebagi berikut .

3.4.1. Tugas Pokok BKM adalah :

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) (Studi Pada Kelurahan Rambung, Kecamatan Padang Hilir, Kota Tebing Tinggi ).

3 59 97

Efektifitas Pelaksanaan Program Pinjaman Bergulir (PNPM Mandiri Perkotaan) di Kelurahan Karang Berombak Kecamatan Medan Barat Kota Medan

0 27 245

Respon Masyarakat Dalam Program Beras Miskin Untuk Keluarga Miskin Di Kelurahan Mutiara Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan

8 106 138

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)(Studi Pada Kelurahan Kota Bangun Kecamatan Medan Deli )

6 52 86

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

ANALISA USAHA KERIPIK BUAH PADA USAHA KECIL BERKAH DI KELURAHAN NGALAU KECAMATAN PADANG PANJANG TIMUR KOTA PADANG PANJANG.

0 0 11

STUDI KEMUNGKINAN PENDIRIAN USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH DI KECAMATAN PADANG PANJANG TIMUR KOTA PADANG PANJANG.

0 0 7

Hubungan Faktor Risiko dengan Fungsi Kognitif pada Lanjut Usia Kecamatan Padang Panjang Timur Kota Padang Panjang

0 0 6