Hak anak dan peranan perempuan Perempuan dan anak-anak adalah pihak yang paling lemah dalam keluarga miskin. Peran domestik menyebabkan kurangnya akses dan keterlibatan
terhadap kondisi di luar lingkungan rumahnya. Pemberdayaan dan keterlibatan pada kegiatan di luar wilayah domestik akan menghilangkan diskriminasi terhadap perempuan dan anak sehingga
tidak semakin terpuruk dalam lingkaran kemiskinan. Contoh programnya antara lain: pemberian bantuan sarana pendidikan untuk sekolah di daerah miskin dan beasiswa kepada anak-anak
miskin, pemberian makanan tambahan, pemberdayaan perempuan melalui kegiatan produktif, dan lain-lain
www.smeru.or.idnewslet2008news26.pdf diakses pada 7 Desember 2013 Pada
Pukul 11:54 WIB
.
1.5.4. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan PNPM
Mandiri Perkotaan.
Dalam Pedoman Umum PNPM Mandiri Perkotaan edisi Juni 2008 disebutkan bahwa PNPM Mandiri Perkotaan adalah salah satu program nasional yang dilaksanakan oleh
pemerintah Indonesia dalam rangka menanggulangi berbagai persoalan kemiskinan yang terjadi di masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perkotaan melalui
konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya yang mengusung nilai-nilai luhur dan prinsip universal.untuk mendukung kesepakatan Global pada awal tahun
2000 Mengenai Millenium Development GolsMDGS. PNPM Mandiri Perkotaan diyakini dapat memahami bahwa akar penyebab dari persoalan
kemiskinan yang sebenarnya adalah karena kondisi masyarakat yang belum berdaya dengan indikasi kuat yang dicerminkan oleh perilakusikapcara pandang masyarakat yang tidak
dilandasi dengan nilai-nilai universal kemanusiaan yakni jujur, dapat dipercaya, ikhlas, kerelawanan, adil, kesetaraan serta kesatuan dalam keragaman dan tidak bertumpu pada
prinsip-prinsip universal kemasyarakatan yakni transparansi, akuntabilitas, partisispasi,
demokrasi, desentralisasi.
Sehingga PNPM, Mandiri Perkotaan meyakini bahwa pendekatan yang lebih efektif untuk mewujudkan proses perubahan perilaku masyarakat adalah melalui pendekatan
pemberdayaan atau proses pembelajaran edukasi masyarakat dan penguatan kapasitas untuk mengedepankan peran pemerintah daerah dalam mengapresiasi dan mendukung kemandirian
Universitas Sumatera Utara
masyarakatnya. Adapun substansi PNPM Mandiri Perkotaan sebagai proses pemberdayaan dan pembelajaran masyarakat, nantinya dilakukan dengan terus menerus untuk menumbuh
kembangkan kesadaran kritis masyarakat terhadap nilai-nilai universal kemanusiaan, prinsip kemasyarakatan dan prinsip pembangunan berkelanjutan sebagai landasan yang kokoh untuk
membangun masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Proses pembelajaran di tingkat masyarakat ini dilangsungkan selama masa Program
PNPM Mandiri Perkotaan oleh masyarakat sendiri dengan membangun dan melembagakan komunitas belajar di kelurahan.Sedangkan substansi PNPM Mandiri Perkotaan sebagai
penguatan kapasitas pemerintah daerah dalam rangka mengedepankan peran dan tanggung jawab pemerintah daerah, dilakukan melalui perlibatan intensif PEMDA pada pelaksanaan
siklus kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan , penguatan peran dan fungsi Komite Penanggulangan Kemiskinan Daerah KPKD agar mampu menyusun dokumen Strategi
Penanggulangan Kemiskinan Daerah SPKD dan PJM Pronangkis KotaKabupaten berbasis aspirasi dan program masyarakat Pronangkis Kelurahan.
Selain itu dalam programnya PNPM Mandiri Perkotaan juga mendorong kemandirian serta kemitraan masyarakat bersama pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan di
perkotaan. Namun, untuk lebih menjamin kapasitas kemandirian masyarakat dan pemda agar mampu menangani kemiskinan di wilayahnya, maka perlu didorong upaya-upaya menuju
tatanan kepemerintahan yang baik good governance yakni demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabilitas, desentralisasi.
1.6.Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian Sugyono, 2005:70. Berdasarkan masalah penelitian di atas maka peneliti merumuskan hipotesis
terhadap penelitian ini adalah: Hipotesis nol : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara partisipasi masyarakat
Variabel X dengan pelaksanaan P2KP variabel Y. Hipotesisi alternative: Terdapat hubungan yang signifikan antara Partisipasi masyarakat
variabel X dengan Pelaksanaan P2KPvariabel Y.
Universitas Sumatera Utara
1.7.Definisi Konsep.
Konsep merupakan istilah dan definsi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat penelitian ilmu
sosial Singarimbun, 1995:30. Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis mengemukakan defenisi dari beberapa konsep yang digunakan yakni:
1. Partisipasi Masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat secara aktif dengan
memberikan kontribusi dalam pembangunan berupa barang, pikiran dan tenaga serta mempunyai rasa tanggung jawab guna mencapai tujuan.
2. Implementasi adalah merupakan serangkaian aktifitas dalam rangka menghantrkan
kebijakan kepada masayarakat sehingga kebijakan tersebut membawa hasil sebagaimana diharapkan.Rangkaian kebijakan tersebut mencakup,pertama persiapan
seperangkat peraturan yang merupakan interpretasi dari kebijkaan tersebut.Dari sebuah Undang-undang munculah sebuah peraturan yaitu peraturan pemerintah
daerah.Kedua,menyiapkan sumber daya guna yang menggerakan kegiatan implementasi termasuk didalamnya sarana dan prasarana,sumber daya keuangan,dan
tentu saja penetapan siapa yang bertanggung jawab melaksanakan kebijkan tersebut.Ketiga,adalah bagaimana mengantarkan kebijakan secara konkrit ke
masayarakat.Kelihatanya implentasi merupakan hal yang mudah namun sangatlah kompleks.
3. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan merupakan Program Nasional yang
dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia dalam rangka menanggulangi berbagai persoalan kemiskinan yang terjadi di masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang
tinggal di wilayah perkotaan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunanan lokal lainnya yang mengusung nilai-nilai luhur dan prinsip universal,
sehingga dapat terbangun gerakan kemandirian penanggulangan kemiskinan dan pembangunan yang berkelanjutan.
1.8.Definisi Operasional Konsep
Definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variable atau suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti lain yang
Universitas Sumatera Utara
ingin menggunakan variable yang sama Singarimbun,1995:46-47.Definisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah dirumuskan dalam bentuk indicator-indikator agar
lebih memudahkan operasional dari suatu penelitian. 1.
Variabel Partispasi MasyarakatX Partisipasi masyarakat dalam Perencanaan.Indikator :
a. Mengikuti rapatpertemuan
b. Masyarakat ikut menentukan jenis kegiatan proyek
c. Masyarakat ikut mengambil keputusan
d. Masayarakat ikut Menyumbangkan idegagasan
e. Masyarakat Menentukan Lokasi kegiatan
Partisipasi masyarakat dalam Pelaksanaan,Indikator : a.
Masyarakat mengikuti pelaksanaan kegiatan dalam PNPM Mandiri Perkotaan b.
Menyumbang tenaga c.
Menyumbang dana d.
Masyarakat Terlibat menentukan material yang digunakan
Partisipasi masyarakat dalam Pemanfaatan dan pemeliharaan hasil,Indikator: a.
Memanfaatkan hasil pembangunan dari PNPM Mandiri Perkotaan b.
Memelihara hasil pembangunan dari PNPM Mandiri Perkotaan
Partisipasi masyarakat dalam Pengawasan dan evaluasi,Indikator : a.
Masyarakat terlibat mengawasi kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan b.
Masyarakat terlibat mengevaluasi kegiatan dari PNPM Mandiri Perkotaan
2. Variabel Program PNPM Mandiri PerkotaanY:
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri PerkotaanPNPM MP,Memiliki Dimensi:
1 Pengembangan Daya Sosial,dengan indicator:
Universitas Sumatera Utara
a. Peningkataan akses pelayanan social yaitu peningkatan mutu pendidikan bagi
keluarga miskin b.
Pemenuhan ketersediaan pangan yang bermutu dan terjangkau c.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
2 Pengembangan Ekonomi,dengan Indikator:
a. Peningkatan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan.
b. Pengembangan peluang usaha.
c. Terbukanya kesempatan kerja.
3 Perlindungan Lingkungan,dengan indicator
a. Terpenuhi kebutuhan perumahan.
b. Perbaikan kondisi lingkungan
c. Keadaan sanitasi yang layak dan sehat
Universitas Sumatera Utara
BAB 11 METODE PENELITIAN
2.1. Bentuk Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah Penelitian Eksplanasi Explanatory Research, yaitu untuk menguji hubungan antara variabel yang
dihipotesiskan atau untuk mengetahui apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya Faisal, 2000: 21. Dan untuk memperkuat hipotesis tersebut, akan dianalisis
secara kuantitatif, sehingga diharapkan dapat menjelaskan hubungan dan pengaruh suatu gejala
dengan gejala lain. 2.2. Populasi Dan Sampel
2.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang terdiri dari manusia, benda, hewan, dan tumbuh- tumbuhan, gejala, nilai atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakter tertentu dalam
suatu peneltian Nawawi, 1995: 141. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga yang mendapatkan Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri PerkotaanPNPM MP di Kelurahan Koto Panjang Kecamatan Padang Panjang Timur. Sebagai unit analisis penelitian ini adalah kepala keluarga
dan perorangan. 2.2.2. Sampel
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik proporsional sampling, dalam teknik ini penulis mengambil wakil dari unit-unit populasi tersebut dengan sistem perwalian berimbang.
Kelurahan Koto panjang, terdiri dari 17 RTrukun Tetangga dengan jumlah penduduk sebanyak 2716 jiwa dan 665 KKkepala keluarga dengan kondisi kemiskinan.
Dalam menentukan sampel, peneliti mencoba menjadikan populasi penelitian menjadi strata, yaitu ditentukan dengan konsep tridaya yaitu : social,ekonomi,dan lingkungan,sehingga
didapat sbb
:
Universitas Sumatera Utara