Analisa Regresi .1 Model analisa regresi linear Model Greenshield .1 Penurunan Model Greenshield

21 Sumber: Ofyar Z. Tamin Perencanaan Pemodelan Transportasi, Contoh Soal dan Aplikasi Persamaan 2.9 adalah persamaan yang menyatakan hubungan matematis antara arus dan kecepatan. Kondisi arus maksimum V M bisa didapat pada saat arus S = S M . Nilai S = S M bisa didapat melalui persamaan 2.10 – 2.13. S V ∂ ∂ = D M Ln Sff – Ln S 2.10 D M . Ln Sff – Ln S M - D M = 0 2.11 Ln Sff – Ln S M = 1 2.12 S M = e 1 − LnSff 2.13 Dimana ; V M = Kapasitas atau arus maksimum kendaraanjam S M = Kecepatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum kmjam D M = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas maksimum kendaraanjam Dj = Kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total kendjam 2.5 Analisa Regresi 2.5.1 Model analisa regresi linear Analisa regresi linear adalah metode statistik yang dapat digunakan untuk mempelajari hubungan antara permasalahan yang sedang diselidiki. Model analisis regresi linear dapat memodelkan hubungan antara dua peubah atau lebih. Pada model ini terdapat peubah tidak bebas y yang mempunyai hubungan fungsional dengan satu atau lebih peubah bebas x. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 22 Sumber: Ofyar Z. Tamin Perencanaan Pemodelan Transportasi, COntoh Soal dan Aplikasi Dalam kasus yang paling sederhana, hubungan secara umum dapat dinyatakan dalam persamaan berikut ; Y = A + BX 2.14 Dimana ; Y = Peubah tidak bebas X = Peubah bebas A = Intersep atau konstanta regresi B = Koefisien regresi Parameter A dan B dapat diperkirakan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil yang meminimumkan total kuadratis residual antara hasil dari model dengan hasil dari pengamatan. Nilai parameter A dan B bisa didapatkan dari persamaan berikut ; B = 2 1 1 2 1 1 1 . ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ = = = = =       − − N i N i N i N i N i Xi Xi Yi Xi XiYi N 2.15 A = Y - B X Y dan X adalah nilai rata-rata Yi dan Xi 2.6 Model Greenshield 2.6.1 Penurunan Model Greenshield Greenshield Wohl and Martin, 1967 ; Pignataro, 1973; Salter, 1978; dan Hobbs; 1979 merumuskan bahwa hubungan matematis antara Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 23 Sumber: Ofyar Z. Tamin Perencanaan Pemodelan Transportasi, Contoh Soal dan Aplikasi Sumber: Ofyar Z. Tamin Perencanaan Pemodelan Transportasi, Contoh Soal dan Aplikasi Sumber: Ofyar Z. Tamin Perencanaan Pemodelan Transportasi, Contoh Soal dan Aplikasi kecepatan dan kepadatan di asumsikan linear, seperti yang dinyatakan dengan persamaan 2.16. S = Sff - Dj Sff . D 2.16 Selanjutnya, hubungan matematis antara arus dan kecepatan dapat diturunkan dengan menggunakan persamaan dasar 2.1. dan selanjutnya dengan memasukkan persamaan 2.17 ke persamaan 2.16, maka bisa diturunkan menjadi persamaan 2.18 – 2.19. S = D V 2.17 D V . Sff - Dj Sff . D 2.18 V = D . Sff - Dj Sff . D 2 2.19 Persamaan 2.19 adalah persamaan yang menyatakan hubungan matematis antara arus dan kepadatan. Kondisi arus maksimum V M bisa didapat pada saat arus D = D M . Nilai D = D M , bisa didapat melalui persamaan 2.20 – 2.21. D V ∂ ∂ = Sff - Dj Sff . 2 . D = 0 2.20 D M = 2 Dj 2.21 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 24 Sumber: Ofyar Z. Tamin Perencanaan Pemodelan Transportasi, Contoh Soal dan Aplikasi Sumber: Ofyar Z. Tamin Perencanaan Pemodelan Transportasi, Contoh Soal dan Aplikasi. Sumber: Ofyar Z. Tamin Perencanaan Pemodelan Transportasi, Contoh Soal dan Aplikasi Dengan memasukkan persamaan 2.21 ke persamaan 2.19. maka nilai V M bisa didapat seperti terlihat dalam persamaan 2.22. V M = 4 .Sff Dj 2.21 Selanjutnya, hubungan matematis antara arus dan kecepatan dapat diturunkan dengan menggunakan persamaan dasar 2.3, dan dengan memasukkan persamaan 2.23 ke persamaan 2.3, maka bisa diturunkan melalui persamaan 2.24 – 2.26. D = S V 2.23 S = Sff - Dj Sff . S V 2.24 Dj Sff - S V = Sff – S 2.25 V = Dj . S - Sff Dj . S 2 2.26 Persamaan 2.26 adalah persamaan yang menyatakan hubungan matematis antara arus dan kecepatan. Kondisi arus maksimum V M bisa didapat pada saat arus S = S M . Nilai S = S M bisa didapat melalui persamaan 2.27 – 2.28. D V ∂ ∂ = Dj - Sff Dj . 2 . S M = 0 2.27 S M = 2 Sff 2.28 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 Sumber: Ofyar Z. Tamin Perencanaan Pemodelan Transportasi, Contoh Soal dan Aplikasi. Dengan memasukkan persamaan 2.28 ke persamaan 2.26 maka nilai V M bisa didapat seperti terlihat dalam persamaan 2.29. V M = 4 .Sjj Dj 2.29 Sehingga dapat disimpulkan bahwa V M dapat dicapai pada kondisi S = S M dan D = D M . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dasar penelitian ini tidak lepas dari metode dan acuan yang telah ditetapkan, khususnya standart-standart perumusan dan metodologi penelitian dalam Model Underwood dan Model Greenshield, seperti : 1. Identifikasi permasalahan 2. Pengambilan data lapangan 3. Analisa data 4. Analisa regresi linear

3.1 Identifikasi Permasalahan

Penelitian ini mempelajari tentang karakteristik arus lalu lintas di ruas Jalan Gunung Sari dengan menggunakan dua perbandingan model, yaitu Model Underwood diasumsikan sebagai fungsi logaritma dan Model Greenshield diasumsikan sebagai fungsi linear.

3.2 Pengambilan Data Lapangan

Untuk penelitian karakteristik arus lalu lintas diperlukan data lalu lintas yang berguna untuk mengetahui kecepatan, kepadatan dan arus lalu lintas yang ideal di ruas Jalan Gunung Sari. Serta untuk mencari korelasi matematis antara kecepatan-kepadatan, arus-kecepatan serta arus-kepadatan di ruas Jalan Gunung Sari. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Kecelakaan Lalu Lintas di Ruas Jalan Sisingamangaraja (Sta 00+00 – Sta 10+00) Kota Medan

9 93 128

Studi Pengaruh Penyempitan Jalan Terhadap Karakteristik Lalu Lintas Dengan Membandingkan Model Linear Greenshield, Logaritmik Greenberg Dan Eksponensial Undewood.

29 172 71

ANALISA KEPADATAN ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN RAYA MASTRIP STA 2+600 – 3+800 KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LINIER.

7 37 136

STUDI PENDAHULUAN PEMODELAN ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN RUNGKUT ASRI KOTA MADYA SURABAYA dengan METODE UNDERWOOD.

0 1 9

STUDI KERUSAKAN JALAN AKIBAT VOLUME KENDARAAN YANG BERLEBIH PADA RUAS JALAN MASTRIP STA 2+100 – 7+100 SURABAYA.

25 61 126

Karakteristik Arus Lalu Lintas Jalan di Ruas Jalan Godean

0 0 8

ANALISA FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN SISINGAMANGARAJA (STA 00+000 – STA 10 + 000 ) KOTA MEDAN

0 0 20

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA 2+100 – STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA 2+100 – STA 2

0 0 13

ANALISA KEPADATAN ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN RAYA MASTRIP STA 2+600 – 3+800 KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LINIER TUGAS AKHIR - ANALISA KEPADATAN ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN RAYA MASTRIP STA 2+600 – 3+800 KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LINIER

0 0 20

ANALISIS TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Kasus : Ruas Jalan Meulaboh – Samatiga Sta 8+000 – Sta 8+300)

0 0 29