Kecepatan dan arus bebas Kapasitas

16 Sumber : MKJI “Manual Kapasitas Jalan Indonesia”

2.2 Arus dan komposisi arus lalu lintas

Nilai arus lalu lintas mencerminkan komposisi lalu lintas dan dinyatakan dalam satuan mobil penumpang smp, lalu lintas yang lewat bermacam-macam jenistipe seperti ; {kendaraan ringan LV bernilai 1 smpjam, kendaraan berat HV bernilai 1,3 smpjam, dan sepeda motor MC bernilai 0,5 smpjam}

2.2.1 Kecepatan dan arus bebas

Kecepatan arus bebas didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat kecepatan nol, jika pengemudi mengendarai kendaraan bermotor tanpa dipengaruhi oleh adanya kendaraan atau pengemudi lainnya.

2.2.2 Kapasitas

Kapasitas adalah arus maksimal melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan persatuan jam pada kondisi tertentu untuk suatu jalan yang memiliki banyak jalur, arus dipisahkan perarah dan kapasitas ditentukan perlajur. Kapasitas dibagi menjadi 3 golongan, yaitu ; 1. Kapasitas dasar kapasitas ideal, yaitu kapasitas jalan dalam kondisi ideal yang dinyatakan dalam smpjam. 2. Kapasitas rencana design capacity, yaitu kapasitas jalan untuk perencanaan yang dinyatakan sebagai jumlah kendaraan yang melalui satu satuan tempat dalam satu satuan waktu. 3. Kapasitas mungkin possible capacity, yaitu jumlah kendaraan yang melalui satu titik satu tempat dalam satu satuan waktu dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 memperhatikan percepatan dan perlambatan yang terjadi pada jalan tersebut. Kecepatan tempuh sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan, karena mudah dimengerti dan diukur. 2.3 Model Statistik dan Matematis Fungsi dan Persamaan 2.3.1 Hubungan Arus,Kecepatan dan Kepadatan lalu lintas Ada tiga faktor yang saling berhubungan secara matematis antara satu dengan yang lain dengan menganalisis karakteristik arus lalu lintas dengan baik, yaitu : a. Arus Volume lalu lintas, dinyatakan dengan V adalah jumlah kendaraan yang lewat dari suatu titik selama periode waktu tertentu atau jumlah kendaraan yang melewati suatu jalur dari ruas jalan tertentu selama periode waktu tertentu, dan dinyatakan dalam satuan kendjam. b. Kepadatan Density lalu lintas, dinyatakan dengam D adalah jumlah kendaraan yang terletak pada jalur dalam keadaan bergerak tiap satuan panjang, dan dinyatakan dalam satuan kendkm. c. Kecepatan Speed lalu lintas, dinyatakan dengan S adalah keceptan laju gerak dalam jarak persatuan waktu, dan dinyatakan dalam satuan kmjam. Dengan mempelajari hubungan antara matematis dengan kecepatan, arus, dan kepadatan, maka akan diketahui analisa karakteristik dengan membandingkan dua model yaitu Model Underwood dan Model Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 18 Greenshield. Hubungan matematis antara kecepatan, arus dan kepadatan dapat dinyatakan sebagai berikut: V = D.S 2.1 Dengan ; V = Arus lalu lintas D = Kepadatan arus lalu lintas S = Kecepatan kendaraan kmjam Hubungan matematis antara kecepatan-kepadatan yang menyatakan bahwa apabila kepadatan lalu lintas meningkat, maka kecepatan akan menurun. Arus lalu lintas akan menjadi nol apabila kepadatan sangat tinggi, sehingga tidak memungkinkan kendaraan untuk bergerak. Kondisi seperti ini dikenal dengan kondisi macet total D = D.j. Pada kondisi kepadatan nol 0 D = 0, tidak terdapat kendaraan di ruas jalan sehingga arus lalu lintas juga nol 0. Apabila kepadatan meningkat dari nol, maka kecepatan akan menurun sedangkan arus lalu lintas akan meningkat, maka akan dicapai suatu kondisi dimana peningkatan kepadatan tidak akan meningkatkan arus lalu lintas. Kecepatan arus bebas Sff tidak dapat diamati di lapangan, karena kondisi tersebut terjadi pada saat tidak ada kendaraan D = 0, nilai kecepatan arus bebas bisa didapat secara matematis dengan turunan antara arus-kecepatan yang terjadi di lapangan. Data yang dikumpulkan dengan melakukan survei lalu lintas adalah arus dan kecepatan lalu lintas. Kendaraan yang lewat bermacam-macam jenisnya, sehingga data arus lalu Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 Sumber: Ofyar Z. Tamin Perencanaan Pemodelan Transportasi, Contoh Soal dan Aplikasi Sumber: Ofyar Z. Tamin Perencanaan Pemodelan Transportasi, Contoh Soal dan Aplikasi lintas tersebut harus dinyatakan dalam satuan tertentu, yaitu Satuan Mobil Penumpang smp. Jenis model yang digunakan untuk mempresentasikan hubungan matematis antara ketiga parameter tersebut adalah Model Underwood dan Model Greenshield. 2.4 Model Underwood 2.4.1 Penurunannya

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor Kecelakaan Lalu Lintas di Ruas Jalan Sisingamangaraja (Sta 00+00 – Sta 10+00) Kota Medan

9 93 128

Studi Pengaruh Penyempitan Jalan Terhadap Karakteristik Lalu Lintas Dengan Membandingkan Model Linear Greenshield, Logaritmik Greenberg Dan Eksponensial Undewood.

29 172 71

ANALISA KEPADATAN ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN RAYA MASTRIP STA 2+600 – 3+800 KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LINIER.

7 37 136

STUDI PENDAHULUAN PEMODELAN ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN RUNGKUT ASRI KOTA MADYA SURABAYA dengan METODE UNDERWOOD.

0 1 9

STUDI KERUSAKAN JALAN AKIBAT VOLUME KENDARAAN YANG BERLEBIH PADA RUAS JALAN MASTRIP STA 2+100 – 7+100 SURABAYA.

25 61 126

Karakteristik Arus Lalu Lintas Jalan di Ruas Jalan Godean

0 0 8

ANALISA FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN SISINGAMANGARAJA (STA 00+000 – STA 10 + 000 ) KOTA MEDAN

0 0 20

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA 2+100 – STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD TUGAS AKHIR - PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA 2+100 – STA 2

0 0 13

ANALISA KEPADATAN ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN RAYA MASTRIP STA 2+600 – 3+800 KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LINIER TUGAS AKHIR - ANALISA KEPADATAN ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN RAYA MASTRIP STA 2+600 – 3+800 KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LINIER

0 0 20

ANALISIS TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Kasus : Ruas Jalan Meulaboh – Samatiga Sta 8+000 – Sta 8+300)

0 0 29