Subjek dan Objek Penelitian
                                                                                8 Sanksi administrasi. Berdasarkan Pasal 9 ayat 1 huruf k UU PPh,
sanksi  administrasi  tidak  dapat  dibebankan  sebagai  biaya perusahaan.
9 Selisih  penyusutan  komersial  di  atas  penyusutan  fiskal.  Selisih
tersebut  diisi  dari  lampiran  khusus  IAIB  Daftar  Penyusutan  dan Amortisasi  Fiskal  yang  berisi  jenis  harta  berwujud  atau  tidak
berwujud  yang  dimiliki dan  dipergunakan  dalam  perusahaan  yang dapat disusutkan atau diamortisasi.
10 Selisih  amortisasi  komersial  di  atas  komersial  fiskal.  Selisih
tersebut  diisi  dari  lampiran  khusus  IAIB  Daftar  Penyusutan  dan Amortisasi  Fiskal  yang  berisi  jenis  harta  berwujud  atau  tidak
berwujud  yang  dimiliki dan  dipergunakan  dalam  perusahaan  yang dapat disusutkan atau diamortisasi.
11 Biaya  yang  ditangguhkan  pengakuannya.  Penyesuaian  atas  biaya
tersebut  berdasarkan  Pasal  7  Peraturan  Pemerintah  Nomor  138 Tahun  2008  yang  menyatakan  bahwa  dengan  Keputusan  Direktur
Jenderal  Pajak,  dapat  ditetapkan  saat  pengakuan  penghasilan  dan biaya  dalam  hal-hal  tertentu  dan  atau  bagi  Wajib  Pajak  tertentu
sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah. 12
Penyesuaian  fiskal  positif  lainnya.  Penyesuaian  berdasarkan ketentuan pada Pasal 4 beserta peraturan pelaksanaannya mengenai
penghasilan  yang  tidak  diakui  secara  komersial  tetapi  termasuk Objek Pajak yang dikenai PPh tidak bersifat final dan berdasarkan
ketentuan  pada  Pasal  6  beserta  peraturan  pelaksanaannya  tentang biaya-biaya  perusahaan  lainnya  atau  kerugian  yang  diakui  secara
komersial tetapi tidak dapat diakui secara fiskal. b.
Penyesuaian fiskal negatif, terdiri dari : 1
Selisih  penyusutan  komersial  di  bawah  penyusutan  fiskal.  Selisih tersebut  diisi  dari  lampiran  khusus  IAIB  Daftar  Penyusutan  dan
Amortisasi  Fiskal  yang  berisi  jenis  harta  berwujud  atau  tidak berwujud  yang  dimiliki dan  dipergunakan  dalam  perusahaan  yang
dapat disusutkan atau diamortisasi. 2
Selisih  amortisasi  komersial  di  bawah  amortisasi  fiskal.  Selisih tersebut  diisi  dari  lampiran  khusus  IAIB  Daftar  Penyusutan  dan
Amortisasi  Fiskal  yang  berisi  jenis  harta  berwujud  atau  tidak berwujud  yang  dimiliki dan  dipergunakan  dalam  perusahaan  yang
dapat disusutkan atau diamortisasi. 3
Penghasilan  yang  ditangguhkan  pengakuannya.  Penyesuaian  atas biaya  tersebut  berdasarkan  Pasal  7  Peraturan  Pemerintah  Nomor
138 Tahun 2000. 4
Penyesuaian  fiskal  negatif  lainnya.  Penyesuaian  berdasarkan ketentuan  Pasal  6  UU  PPh  beserta  peraturan  pelaksanaannya
sehubungan  dengan  terdapatnya  biaya-biaya  perusahaan  lainnya atau kerugian yang tidak diakui secara komersial akan tetapi dapat
diakui secara fiskal.
                                            
                