D. Hasil Uji Kadar Glukosa Darah Tikus Betina Akibat Pemberian Infusa Daun Sirsak
Penelitian ini merupakan uji mengenai toksisitas subkronis maka idealnya pemeriksaan juga dilakukan pada tikus betina. Pemeriksaan kadar
glukosa darah pada tikus betina mengalami perlakuan yang sama seperti perlakuan pada tikus jantan. Sama halnya dengan tikus jantan, pemeriksaan kadar
glukosa darah tikus betina dilakukan sebelum pre dan setelah post 30 hari pemberian infusa daun sirsak dan dianalisis dengan menggunakan uji Paired T-
test . Uji ini dilakukan karena subjek uji yang digunakan sama namun memiliki
perlakuan berbeda, bertujuan mengetahui pengaruh pemberian infusa daun sirsak terhadap kadar glukosa darah tikus betina pada pre dan post perlakuan disetiap
kelompok perlakuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekerabatan antara spektrum
efek toksik dengan dosis maka setelah pengujian terhadap kadar glukosa darah pre
dan post pemberian infusa daun sirsak, dilakukan analisis varian satu arah One Way Anova pada data kadar glukosa darah post pemberian infusa daun
sirsak selama 30 hari.
Tabel III. Nilai pre dan post pemberian infusa daun sirsak serta nilai p kadar
glukosa darah tikus betina tiap kelompok
Kelompok Perlakuan
Kadar Glukosa Darah mgdl Nilai p
Pre Rerata±SEM
Post Rerata±SEM
I Infusa Daun
Sirsak 108 mgkgBB
84,8 ± 4,9 65,8 ± 8,7
0.171
TB
II Infusa Daun
Sirsak 180 mgkgBB
87,0 ± 2,3 81,4 ± 3,7
0.167
TB
III Infusa Daun
Sirsak 301 mgkgBB
81,2 ± 4,4 66,4 ± 5,8
0.083
TB
IV Infusa Daun
Sirsak 503 mgkgBB
84,80 ± 4,7 76,6 ± 6,4
0.408
TB
V Kontrol
Aquadest 8333 mgkgBB tikus
71,4 ± 5,2 82,2 ± 4,7
0.249
TB
Ket. : TB = berbeda tidak bermakna p0.05 B = berbeda bermakna p0.05
Pre = sebelum pemberian infusa daun sirsak
Post = setelah pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari
SEM = Standar Error of Mean
Gambar 7. Diagram batang
rata-rata pengaruh pemberian infusa daun sirsak terhadap kadar glukosa darah tikus betina antar kelompok perlakuan
Tabel IV. Hasil uji Scheffe kadar glukosa darah tikus betina setelah
pemberian infusa daun sirsak
Kelompok Kontrol
Aquadest 8333mgkgBB
tikus Infusa
Daun Sirsak
108 mgkgBB
Infusa Daun
Sirsak 108
mgkgBB Infusa
Daun Sirsak
301 mgkgBB
Infusa Daun
Sirsak 503
mgkgBB Kontrol
Aquadest 8333mgkgBB
tikus -
TB TB
TB TB
Infusa Daun Sirsak 108
mgkgBB TB
- TB
TB TB
Infusa Daun Sirsak 180
mgkgBB TB
TB -
TB TB
Infusa Daun Sirsak 301
mgkgBB TB
TB TB
- TB
Infusa Daun Sirsak 503
mgkgBB TB
TB TB
TB -
Ket. : TB = berbeda tidak bermakna p0.05 B = berbeda bermakna p0.05
Pengujian kebermaknaan perbedaan dengan uji Paired T-test yang dilakukan terhadap kadar glukosa darah pre dan post pemberian infusa daun
sirsak pada pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan infusa daun sirsak dosis 108; 180; 301; dan 503 mgkg BB dapat dilihat pada tabel IV. Pada
kelompok kontrol aquadest sebagai pelarut infusa daun sirsak, menunjukkan pengaruh yang tidak bermakna terhadap kadar glukosa darah pre dan post pada
tikus betina. Oleh karena itu, kelompok kontrol aquadest dapat dijadikan sebagai pembanding terhadap kelompok perlakuan pemberian infusa daun sirsak. Hasil uji
yang terdapat pada tabel III menunjukkan bahwa nilai probabilitas 0,05, artinya
rerata kadar glukosa darah semua kelompok perlakuan yang diuji saat pre dan post
perlakuan adalah sama berbeda tidak bermakna dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari tidak
mempengaruhi kadar glukosa darah tikus betina. Hasil uji One Way Anova terhadap kadar glukosa darah setelah
pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari mendapatkan nilai probabilitas sebesar 0,192 p0,05. Hasil ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang
tidak bermakna antara kelompok kontrol aquadest dan kelompok perlakuan infusa daun sirsak. Hasil uji One Way ANOVA selanjutnya dipertegas menggunakan uji
Scheffe untuk melihat perbedaan yang tidak bermakna tersebut.
Setiap kelompok pemberian infusa daun sirsak dibandingkan dengan kelompok kontrol aquadest karena aquadest digunakan sebagai pelarut infusa
daun sirsak. Berdasarkan hasil uji Scheffe pada tabel IV dapat dilihat bahwa antara kelompok perlakuan infusa daun sirsak dengan kelompok kontrol aquadest
menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna p0,05, artinya pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari tidak memberikan pengaruh terhadap kadar glukosa
darah tikus betina. Hal ini dapat dikarenakan adanya mekanisme untuk memelihara kadar glukosa darah untuk tetap dalam keadaan normal. Apabila
dilakukan pembandingan terhadap kadar glukosa darah antar kelompok perlakuan maka
tabel IV menunjukkan bahwa antar semua kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna. Hal ini menandakan tidak terdapat
kekerabatan antara spektrum efek toksik dengan dosis infusa daun sirsak. Diagram batang yang terdapat pada gambar 7, juga menyajikan hasil bahwa tidak
adanya kekerabatan antara spektrum efek toksik dengan dosis. Namun, untuk lebih melihat spektrum efek toksik dengan lebih jelas dapat dilakukan uji
subkronis infusa daun sirsak terhadap tikus jantan dan betina selama 90 hari serta dilakukan skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder
yang terdapat pada infusa daun sirsak.
E. Perubahan Berat Badan Tikus Jantan dan Betina Akibat Pemberian Infusa Daun Sirsak