I.5.2. Public Relations
Istilah Public Relations pertama kali dikenalkan oleh Ivy Ledbetter Lee pada tahun 1906, dan Lee disebut sebagai bapak PR sedunia. Public Relations
atau yang biasa disebut dengan Hubungan Masyarakat HUMAS merupakan sebagai alat perantara anatara pimpinan organisasi dengan publiknya, baik dalam
upaya membina hubungan masyarakat internal maupun eksternal. Sebagai publik, mereka berhak mengetahui rencana kebijaksanaan, aktivitas, program kerja dan
rencana-rencana usaha suatu organisasiperusahaan berdasarkan keadaan, harapan-harapan, keinginan-keinginan publik sebagai sasarannya Ruslan,
2002:16. Edward L. Bernays mendefinisikan public relations merupakan sebuah
profesi yang berkenaan dengan relasi-relasi sebuah unit dengan publik atau publik-publiknya yang merupakan relasi yang menjadi dasar berlangsungnya
kehidupan Iriantara 2004 : 43. Tujuan aktivitas Public Relation yang dijalankan organisasi adalah membangun pemahaman public terhadap organisasi sehingga
dapat terbangun hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya dan terpelihara pulalah citra organisasi tersebut.
Onong Uchjana Effendy 2003 : 132 mengemukakan ciri-ciri Public Relations sebagai berikut :
- Komunikasi yang dilancarkan berlangsung dua arah secara timbal balik. - Kegiatan yang dilakukan terdiri atas penyebaran informasi, penggiatan
persuasi, dan pengkajian pendapat umum. - Tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan perusahaan.
- Sasaran yang hendak dituju adalah khalayak didalam dan diluar perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
- Efek yang diharapkan adalah terbinanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan khalayak
Berdasarkan ciri-ciri public relations tersebut jelas bahwa public relations mendukung tercapainya tujuan perusahaan yang melibatkan seluruh komponen
perusahaan yang bersangkutan baik ke dalam maupun keluar.
I.5.3 . Corporate Social Responsibility CSR
Istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970an dan populer terutama setelah kehadiran buku Cannibals With FORKS : The Tripple Bottom Line in 21th
Century Business 1988 karya John Elkington menegembangkan 3 komponen penting suistainable development, yakni economic growth, environmental
protection dan social equity, yang digagas “The World Commision On Environmental and Development WCED” dalam “Brundtland Report” 1987,
Elkingston mengemas CSR dalam 3 tiga fokus yakni 3P, singkatan dari profit, planet dan people. Perusahaan yang baik tidak hanya mengejar keuntungan
ekonomi belaka profit melainkan pula memiliki kepedulian terhadap ketertarikan lingkungan planet dan kesejahteraan masyarakat people.
Secara umum Corporate Social Responsibility CSR merupakan peningkatan kualitas kehidupan kemampuan manusia sebagai individu anggota
masyarakat untuk menanggapi keadaan sosial yang ada dan dapat dinikmati, memanfaatkan serta memelihara lingkungan hidup atau dengan kata lain
merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas atau citra yang baik.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu definisi CSR Asia berbunyi “Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan
prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan serasa menyeimbangkan beragam kepentingan para stakeholders” Ruslan : 1999. Chambei et.al mendefinisikan
CSR sebagai “melakukan tindakan sosial termasuk lingkungan hidup lebih dari batas-batas yang dituntut peraturan perundang-undangan”. Yang sering dipakai
adalah definisi World Business Council For Sustanable Development, yang menyatakan bahwa CSR adalah komitmen berkelanjutan dari bisnis untuk
berperilaku etis dan berkontribusi bagi pembangunan ekonomi, sekaligus meningkatkan kualitas hidup karyawannya beserta keluarga, serta masyarakat
lokal ataupun masyarakat luas Teguh : Majalah SWA edisi 19 : 12. Kegiatan CSR yang dikelola Bank Mandiri semuanya dilakukan demi kesejahteraan
masyarakat disekitar perusahaan dan demi dampak jangka panjang yaitu terbentuknya citra positif perusahaan di mata masyarakat.
I.6. Kerangka Konsep