1. Tata Cara Pemungutan Untuk Pemilik Losd dan Lapangan Terbuka
Untuk pemilik losd dan lapangan terbuka dipungut setiap hari oleh petugas pengutip retribusi dengan menggunakan karcis harian yang telah ditetapkan oleh
Kantor Dinas Pasar Kabupaten Mandailing Natal sebagai bukti pembayaran.
2. Tata Cara Pmungutan Untuk Pemilik Kios Stand
Untuk pemilik kios stand dipungut per bulan oleh petugas pengutip retribusi dengan menggunakan karcis bulanan yang telah ditetapkan oleh Kantor Dinas Pasar
Kabupaten Mandailing Natal sebagai bukti pembayaran, karcis bulanan terdiri dari tiga rangkap. Satu untuk petugas pengutip, satu untuk penyewa, dan yang satu lagi
untuk pertinggal. Petugas menandatangi pemilik kios stand setiap hari untuk memungut uang retribusi.
C. Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar di Kabupaten Mandailing Natal
Sebagai daerah yang memiliki hak untuk mengatur rumah tangganya sendiri, sangatlah tidak baik apabila terus-menerus mengharapkan dana dari pemerintah
pusat. Otonomi daerah kini semakin matang, dimana pemerintah pusat memberikan hak kepada pemerintah daerah untuk mencari sumber keuangan sendiri, salah satunya
adalah dengan adanya pemungutan retribusi pemungutan pasar. Disamping itu kepatuhan wajib retribusi untuk membayar retribusi sangat
berpengaruh kepada penerimaan retribusi pasar. Wajib retribusi sudah dapat dikatakan patuh apabila realisasi penerimaan sudah mencapai target atau melebihi
target, tetapi jika wajib retribusi tidak patuh membayar retribusi maka penerimaan
Universitas Sumatera Utara
tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Namun tidak hanya kepatuhan wajib retribusi saja yang mempengaruhi penerimaan retribusi pasar, tetapi juga hasil bumi
yang ada, semakin sedikit hasil bumi yang akan dijual di pasar, maka semakin sedikit pula penerimaan retribusi yang di dapat, demikian juga dengan sebaliknya.
Untuk meningkatkan kepatuhan wajib retribusi dalam membayar retribusi pasarnya, maka petugas pengutip retribusi pasar melakukan berbagai usaha
pendekatan yaitu dengan langsung terjun ke lapangan memberika bimbingan kepada wajib retribusi agar dapat meningkatkan penerimaan retribusi pasar.
Terealisasi atau tidaknya penerimaan retribusi pasar tergantung dari kinerja pasar pengutip dalam mengutip retribusi itu sendiri. Setiap tahunnya retribusi pasar
memiliki target penerimaan yang tujuannya untuk memotipasi dan menjadi patokan dalam memperoleh penerimaan yang diharapkan.
D. Faktor Penghambat Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar di Kabupaten Mandailing Natal
Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat penerimaan retribusi pelayanan pasar yang sering dihadapi adalah :
1. Kurangnya kesadaran pedagang untuk membayar retribusi pasar atau
membayar kewajibannya. 2.
Kurangnya SDM pegawai Dinas Kabupaten Mandailing Natal, sehingga kualitas kinerja kurang maksimal
3. Masih banyaknya para pedagang yang berjualan di luar pasar, sehingga
sering mengganggu ketertiban.
Universitas Sumatera Utara
4. Lokasi pasar belum sepenuhnya di fungsikan, masih ada losd, kios stand
yang belun dimanfaatkan sebagai tempat berjualan. 5.
Losd, kios stand sudah berfungsi atau sudah dipakai untuk berjualan, namun daya beli dan minat beli konsumen kurang, akibatnya pedagang
tidak dapat membayar retribusi pasarnya alias menunggak. Dilihat dari faktor-faktor penghambat penerimaan retribusi pelayanan pasar
maka dituntut tingkat ketelitian dan ketegasan dalam perlaksanaan kegiatan operasioanal di lapangan serta kerja keras petugas pengutip retribusi pasar guna
mengantisipasi faktor-faktor penghambat tersebut.
E. Upaya-Upaya Dalam Meningkatkan Penerimaan Retribusi Pelayanan Pasar di Kabupaten Mandailing Natal