empat, dikarenakan jalan umum Perigi melalui jalur tanjakan dan tanah bebatuan yang belum beraspal sehingga meyulitkan untuk sampai ke
Limbungan. Akan tetapi sejak awal Agustus 2016 sudah dimulai pembangunan jalan menuju rumah adat Limbungan, terhitung mulai 12 Agustus 2016 akses
menuju rumah adat dari desa Perigi tidak ada hambatan karena sudah beraspal. Masyarakat rumah adat Limbungan mayoritas bekerja sebagai petani.
2. Kependudukan
Desa Perigi adalah desa yang berkecamatan di Suela dan kabupaten Lombok Timur. Luas wilayah desa Perigi adalah 3.752 Hektar. Desa Perigi
terdiri dari 9 kadus, kadus 1, kadus 2, kadus 3, kadus 4, kadus 5, kadus 6, kadus 7, kadus 8, kadus 9. Jumlah penduduk desa Perigi tahun 2014 berjumlah 2.531
KK, terdiri dari jumlah penduduk 7.621 jiwa dengan 3.681 orang laki-laki dan
3.941 orang perempuan.
Rumah adat suku Sasak Limbungan terbagi menjadi 2 yaitu Limbungan Timur dan Limbungan Barat. Jumlah penduduk Limbungan Timur tahun 2014
berjumlah 607 jiwa, terdiri dari jumlah laki-laki 291 orang, dan 316 orang
perempuan.
Rumah adat suku Sasak di Limbungan tidak terlalu populer dikalangan masyarakat pulau Lombok. Selain di Limbungan Timur dan Limbungan Barat
rumah adat suku Sasak juga terdapat di desa Puncak Jeringo kecamatan Suela. Akan tetapi sama halnya dengan rumah adat Limbungan rumah adat suku Sasak
di desa Puncak Jeringo tidak terlalu populer. Beberapa rumah adat yang ada di
kabupaten Lombok Timur tidak terlalu populer dikarenakan akses menuju rumah adat suku Sasak tersebut tidak memadai untuk dilalui kendaraan baik itu
kendaraan pribadi maupun kendaran umum. Selain daerah Limbungan dan desa Puncak Jeringo rumah adat Sasak juga terdapat di desa Sembalun Bumbung.
Tidak hanya terdapat di Lombok Timur rumah adat Sasak juga terdapat di Lombok Tengah yaitu di desa Pujut atau lebih dikenal dengan rumah adat suku
Sasak Sade. Rumah adat suku Sasak di Sade sangat populer dikalangan
masyarakat Lombok maupun wisatawan.
3. Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang berupaya untuk mengubah dan meningkatkan daya pikir dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak tahu menjadi
tahu. Pendidikan didapat tidak hanya dalam lingkup sekolah saja melainkan di luar sekolah juga pendidikan dapat berlangsung. Pendidikan formal diadakan
seperti di Taman Kanak-kanak TK, Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Umum SMU, dan Perguruan Tinggi,
sedangkan pendidikan non formal yang dapat memberikan pendidikan antara lain lembaga kursus, bimbingan keluarga, dan pondok pesantren.
Berdasarkan banyaknya penduduk di desa Perigi, dalam lingkup tingkat pendidikan dapat diketahui jumlah penduduk yang belum sekolah, pernah
sekolah, dan tidak pernah sekolah dapat diketahui tentang sejauh mana tingkat pendidikan yang ada di desa Perigi, karena dapat mempengaruhi pola pikir, daya
cipta, kreatifitas seseorang dan karya seni.
Jumlah sekolah seluruh tingkatan di desa Perigi sampai tahun 2014 sebanyak 19 buah sekolah, terdiri dari sekolah tingkat kanak-kanak TK
dengan jumlah 5 sekolah, Sekolah Dasar SD dengan jumlah 6 sekolah, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP dengan jumlah 6 sekolah, sementara untuk
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA terdiri dari 2 sekolah. Dan untuk lembaga-lembaga non formal tidak terdapat di desa Perigi. Untuk menempuh
pendidikan yang lebih tinggi masyarakat desa Perigi harus ke kota kabupaten atau ke kota provinsi. Berikut adalah jumlah penduduk menurut tinggkat
pendidikannya di desa Perigi.
Tabel 2. Jenis Pendidikan
No Pendidikan
Jumlah penduduk 1
SD 1831
2 SLTP
1834 3
SLTA 813
Sumber: Kantor Desa Perigi 2015
4. Pekerjaan