21
apabila dia tidak memegang teguh kerahasian keterangan nasabah penyimpan dan simpanannya.
1.8 Metode Penelitian 1.8.1 Jenis penelitian
Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti
bahan-bahan pustaka atau penelitian hukum kepustakaan. Penelitian hukum normatif adalah suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip hukum,
maupun doktrin-doktrin hukum untuk menjawab permasalahan hukum yang dihadapi. Penelitian ini merupakan suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-
prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum, yang beranjak dari kekaburan norma di dalam UU Perbankan.
1.8.2 Jenis pendekatan.
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah Pendekatan Perundang-undangan The Statue Approach dan Pendekatan Konsep
Conceptual Approach. Pendekatan perundang-undangan dilakukan dengan menelaah Undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang
sedang ditangani.
14
Sedangkan Pendekatan konsep adalah pendekatan yang beranjak
14
Peter Mahmud Marzuki, 2014, Penelitian Hukum, Cetakan ke-9, Prenamedia Group, Jakarta, h. 136.
22
dari pandangan-pandangan doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum. Dua pendekatan ini digunakan agar diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat.
1.8.3 Sumber bahan hukum
Sumber bahan hukum yang digunakan dalam penulisan skripsi ini ialah sumber hukum primer, sekunder dan tersier.
a. Bahan Hukum Primer
Bahan Hukum Primer yakni bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat umum, terdiri atas peraturan perundang-undangan, yurisprudensi
atau putusan pengadilan, peraturan dasar. Adapun sejumlah bahan hukum primer yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini antara lain :
1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata KUH Perdata
2 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP
3 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 Tentang Pokok-Pokok
Perbankan. 4
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
5 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.
6 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-
Undang 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris. b.
Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder yakni bahan hukum yang dapat memberikan
penjelasan terhadap bahan hukum primer yang dapat berupahasil penelitian,
23
buku-buku, karya tulis hukum atau pandangan ahli hukum yang termuat dalam media massa dan berita di internet. Terkait dengan penulisan karya
tulis ini maka digunakan sumber dari kepustakaan seperti buku-buku, karya tulis hukum atau pandangan ahli hukum yang termuat dalam media massa
maupun berita di internet yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. c.
Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier, yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus hukum, dan ensiklopedia.
1.8.4 Teknik pengumpulan bahan hukum