Teori perlindungan hukum Landasan Teoritis

15 2. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan khususnya kepada nasabah penyimpan mengenai rahasia bank. 3. Dapat memberikan informasi bagi Notaris pentingnya menjaga kerahasiaan bank.

1.7 Landasan Teoritis

Landasan Teoritis adalah upaya mengidentifikasi teori umum atau teori khusus, konsep-konsep hukum, asas-asas hukum yang akan dipakai sebagai landasan untuk membahas permasalahan penelitian. Dalam setiap penelitian harus disertai dengan pemikiran-pemikiran teoritis, oleh karena ada hubungan timbal balik yang erat antara teori dengan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data serta analisa. Oleh karena itu sebelum mengemukakan asumsi terhadap permasalahan, maka terlebih dahulu dikemukakan beberapa teori menurut para ahli. Dalam penelitian ini teori yang digunakan ialah :

1.7.1 Teori perlindungan hukum

Teori ini dipergunakan dengan tujuan untuk membahas dan menganalisis masalah kewajiban bank kepada nasabah penyimpan dan simpanannya berkaitan dengan rahasia bank, sehubungan dengan bank menjalankan fungsinya dalam menyalurkan dananya, yang berupa pemberian kredit dan guna melindungi dananya bank mengikat jaminan kredit tersebut dengan jaminan deposito, dan Notaris sebagai pihak yang memberikan jasanya kepada bank. Berkaitan dengan itu, lembaga perbankan adalah suatu lembaga yang sangat tergantung kepada kepercayaan dari masyarakat. Tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat, maka suatu bank tidak akan 16 menjalankan kegiatan usahanya dengan baik. Oleh karena itu tidaklah berlebihan bila dunia perbankan harus sedemikian menjaga kepercayaan dari masyarakat dengan memberikan perlindungan hukum terhadap kepentingan masyarakat, terutama kepentingan nasabah dari bank yang bersangkutan. Hubungan hukum antara nasabah penyimpan dan bank didasarkan atas suatu perjanjian. Untuk itu tentu adalah suatu yang wajar apabila kepentingan dari nasabah yang bersangkutan memperoleh perlindungan hukum sebagai mana perlindungan yang diberikan oleh hukum kepada bank. Berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap nasabah ini, Marulak Pardede mengemukakan bahwa dalam sistem perbankan Indonesia, mengenai perlindungan terhadap nasabah penyimpan dana, dilakukan melalui dua cara : 1 Perlindungan secara implisit. Perlindungan ini diperoleh melalui : 1 peraturan perundang-undangan di bidang perbankan, 2 perlindungan yang dihasilkan oleh pengawasan dan pembinaan yang efektif, yang dilakukan oleh Bank Indonesia, 3 upaya menjaga kelangsungan usaha bank sebagai sebuah lembaga pada khususnya dan perlindungan terhadap sistem perbankan pada umumnya, 4 memelihara tingkat kesehatan bank, 5 melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian, 6 cara pemberian kredit yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah, dan 7 menyediakan infomasi risiko pada nasabah. 17 2 Perlindungan secara eksplisit, yaitu perlindungan melalui pembentukan suatu lembaga yang menjamin simpanan masyarakat, sehingga apabila bank mengalami kegagalan, lembaga tersebut yang akan mengganti dana masyarakat yng disimpan pada bank yang gagal tersebut. 11 Perlindungan hukum bagi nasabah penyimpan dapat ditemukan dalam kewajiban bank menjaga kerahasiaan bank. Ada 2 teori tentang rahasia bank menurut Hermansyah yaitu : 1. Teori Rahasia Bank yang Bersifat Mutlak Absolutely Theory. Menurut teori ini, bank mempunyai kewajiban untuk menyimpan rahasia atau keterangan-keterangan mengenai nasabahnya yang diketahui oleh bank karena kegiatannya dalam keadaan apa pun juga, baik dalam keadaan biasa maupun keadaan luar biasa. Teori ini sangat menonjolkan kepentingan individu, sehingga kepentingan negara dan masyarakat sering terabaikan. Penetapan sanksinya sangat berat dapat dikenakan kepada pelanggar rahasia bank. 12 2. Teori Rahasia Bank yang Bersifat Relatif. Menurut teori ini, bank diperbolehkan membuka rahasia bank dan memberikan keterangan kepada nasabahnya jika untuk kepentingan yang 11 Hermansyah II, op.cit, h. 144. 12 Adrian Sutedi, 2010, Hukum Perbankan Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger, Likuidasi, dan Kepailitan, Sinar Grafika, Jakarta, h.6. 18 mendesak. Teori ini banyak dianut oleh bank-bank di banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. 13 Notaris merupakan jabatan kepercayaan yang menjalankan profesi dalam pelayanan hukum kepada masyarakat perlu mendapatkan perlindungan dan jaminan, demi tercapainya kepastian hukum. Notaris sebagai pejabat umum dalam menjalankan jabatannya seharusnya memang diberikan perlindungan. Perlindungan sebagaimana dimaksud : 1. Untuk tetap menjaga keluhuran harkat dan martabat jabatannya termasuk ketika memberikan kesaksian dan berproses dalam pemeriksaan dan persidangan. 2. Merahasiakan akta dan keterangan yang diperoleh guna pembuatan akta. 3. Menjaga minuta akta atau surat-surat yang dilekatkan pada minuta akta atau protokol Notaris dalam penyimpanan Notaris.

1.7.2 Teori kewenangan