Macam-macam deposito Tinjauan Umum Tentang Deposito

41 bank dilakukan bukan dengan cuma-cuma, artinya nasabah berhak untuk menerima bunga atas dana yang disimpan pada bank tersebut. Keuntungan bagi masyarakat yang memiliki deposito yaitu masyarakat yang mempercayai dananya pada bank, adalah pemilik dapat menghimpun kekayaan secara diam-diam tanpa susah payah melakukan kegiatan usaha, sedangkan keuntungan bagi bank adalah penyediaan likuiditas untuk penarikan dana dapat diperhitungkan dan diperkirakan secara akurat.

2.2.2 Macam-macam deposito

Perkembangan yang demikian pesat di bidang perbankan tidak terlepas dari peran nasabah penyimpanan atau masyarakat yang menyimpan dananya pada bank. Dana bank yang berasal dari masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting bagi kegiatan perbankan. Dana yang berasal dari masyarakat luas adalah dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan dalam bentuk deposito lebih disenangi oleh masyarakat atau nasabah penyimpan. Macam- macam deposito antara lain : a. Deposito berjangka Deopsito berjangka adalah simpanan yang mempunyai tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan, dibuktikan dengan instrumen tertulis, dan menghasilkan bunga yang tetap bagi nasabah selama usia kontrak. Dengan demikian, apabila waktu yang ditentukan telah habis, deposan dapat menarik depositonya atau memperpanjang dengan suatu periode yang dibutuhkan. 42 Deposito merupakan simpanan dana dari masyarakat kepada bank mempunyai karakteristik, antara lain : 1. Surat berharga yang diterbitkan oleh bank berdasarkan atas nama, sehingga tidak dapat diperjual-belikan; 2. Jangka waktu penarikannya telah ditentukan terlebih dahulu sesuai dengan yang diperjanjikan; 3. Bunga dibayar setiap bulan pada hari bayarnya atau sekaligus pada saat jatuh tempo; 4. Dapat dijadikan jaminan kredit; 5. Penyerahan hak cukup dengan cara cessie. 28 Deposito Berjangka diadakan dengan tujuan untuk memberikan bimbingan pada masyarakat agar tidak begitu saja menghabiskan pendapatannya hanya untuk keperluan makan dan pakaian, tetapi juga agar memanfaatkan jumlah pendapatan yang terbatas tersebut untuk kepentingan yang lebih berguna. Selain itu dengan gerakan ini diharapkan agar lebih memperkenalkan bank kepada masyarakat umum. Disisi bank, sumber dana deposito berjangka ini digolongkan sebagai dana mahal dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Namun keuntungannya bagi bank adalah penyediaan likuiditas untuk kebutuhan dana ini dapat diprediksi secara akurat. Jenis simpanan dalam bentuk deposito berjangka lebih disenangi oleh nasabah atau masyarakat, karena menawarkan tingkat bunga yang relative lebih tinggi dibandingkan dengan simpanan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari sumber dana yang umumnya didominasi oleh seposito berjangka. 28 Rachmadi Usman, 2001, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, h. 229. 43 b. Sertifikat deposito Disamping deposito berjangka, produk penghimpun dana oleh bankj dapat melalui produk simpanan sertifikat deposito. Sertifikat deposito merupakan salah satu jenis simpanan dana masyarakat. Menurut Hermansyah, Pengertian sertifikat deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa atau atas tunjuk, yang dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. 29 Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 8 UU Perbankan, dikemukakan bahwa yang dimaksud Sertifikat Deposito adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan. Berbeda dengan deposito berjangka, sertifikat deposito adalah surat berharga perbankan yang diterbitkan atas tunjuk tanpa nama pembelinya dalam rupiah, yang merupakan suatu pengakuan hutang dari bank dan dapat diperjual belikan dalam pasar uang. Bedanya dengan deposito berjangka, bunga sertifikat deposito diberikan secara diskonto, yaitu dibayar dimuka sekaligus pada saat pembelian. Dari pengertian yang ditentukan oleh UU Perbankan tersebut diatas, menunjkkan bahwa suatu sertifikat deposito mempunyai dua unsur yaitu : a Berbentuk deposito bersertifikat, yang berarti bahwa bentuknya berbeda dengan deposito berjangka. Deposito berjangka dikeluarkan atas nama, sedangkan sertifikat deposito dikeluarkan atas tunjuk. 29 Hermansyah II, op.cit. 44 b Dapat dipindahtangankan, yang berarti bahwa dengan dikeluarkannya sertifikat deposito dalam bentuk atas tunjuk, maka bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan kepada pihak lain. 30 Sertifikat deposito adalah simpanan dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank mempunyai karakteristik, antara lain : 1. Surat berharga yang ditertibkan oleh bank berdasarkan atas tunjukpembawa, sehingga dapat diperjual-belikan; 2. Merupakan instrumen pasar uang; 3. Jangka waktu dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan; 4. Bunga dapat dibayar diskonto atau dapat pula dibayarkan dibelakang pada saat jatuh tempo; 5. Dapat dijadikan jaminan kredit; 6. Jangka waktunya minimal 1 satu bulan dan maksimal 24 bulan; 7. Nilai nominal minimal Rp. 1.000.000,- satu juta rupiah. 31 Pengaturan mengenai sertifikat deposito dapat dijumpai dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 2148KEPDIR tanggal 27 Oktober 1998 tentang Penerbitan Sertifikat Deposito oleh Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Sesuai dengan ketentuan diatas, sertifikat deposito sebagai sarana untuk pengerahan dana masyarakat dan piranti pasar uang antar bank bersama-sama dengan sertifikat bank Indonesia dan Surat Berharga Pasar Uang, dapat diterbitkan oleh Bank atau Lembaga Keuangan Bukan Bank tanpa meminta persetujuan Bank Indonesia. Karena sertifikat deposito ini dapat diperjualbelikan atau diperdagangkan dalam pasar uang 30 Hermansyah I, op.cit, h.49 31 Rachmadi Usman, op.cit, h. 230. 45 antar bank, maka untuk melindungi pemegangnya diperlukan keseragaman bentuk, isi, dan redaksi sertifikat deposito. 32 c. Deposit On Call Deposit On Call merupakan jenis deposito yang penarikannya harus dengan pemberitahuan sebelumnya. Umumnya jangka waktu Deposit On Call sangat pendek yaitu antara 7 hari sampai satu bulan. 33

2.2.3 Deposito sebagai jaminan dalam pemberian kredit