BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan
pelanggan. Love lock dan Wright 2005:96 menyatakan kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir pada persepsi konsumen. Hal ini
berarti bahwa citra kualitas layanan yg baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan pada sudut pandang
atau persepsi konsumen. Menurut Tjiptono 2006:59, kualitas pelayanan adalah keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut
untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain, dua faktor utama mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan perceived service atau
kualitas jasa yang diharapkan dan kualitas yang diterima atau dirasakan. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas
jasa dipersepsikan baik atau memuaskan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas
ideal.Sebaliknya jika rasa yang di terima lebih rendah daripada yang diharapkan maka kualitas jasa yang diperspsikan sebagai kualitas yang buruk. Keunggulan
suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen.
Suatu cara perusahaan untuk tetap dapat unggul bersaing adalah memberikan jasa dengan kualitas tertinggi dari persaingan secara konsisten Supranto, 2001:228.
2.2 Dimensi Kualitas Jasa Pelayanan
Dalam bisnis jasa, sikap dan pelayan dari contact personal merupakan aspek yang sangat penting dan menentukan kualitas jasa yang dihasilkan. Sehubungan
dengan peranan contact personal yang sangat penting dalam menetukan kualitas jasa, setiap perusahaan memerlukan service excellence. Yang dimaksud dengan
service excellence atau pelayanan ungggul, yakni suatu sikap atau cara karyawan dalam melayani konsumen yang memuaskan. Menurut Parasuraman dalam Tjiptono
2006:69 , melakukan penelitian secara khusus terhadap beberapa jenis jasa dan telah berhasil mengidentifikasi sepuluh dimensi utama yang menentukan kualitas
jasa, sepuluh dimensi tersebut adalah sebagai berikut: Reliability, Responsiveness, Competence, Access, Courtesy, Communication, Credibility, Security, Understanding
knowing the customer, Tangible. Dalam perkembangan, sepuluh dimensi yang ada dirangkum menjadi hanya lima dimensi pokok dimensi kualitas jasa pelayanan
yaitu:
1 Bukti fisik tangibles Bukti fisik tangibles merupakan meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai, dan sarana komunikasi. Bukti fisik tangibles yang diberikan akan digunakan oleh konsumen-konsumen baru untuk mengevaluasi kualitas.
Bukti fisik tangibles sering digunakan oleh perusahaan untuk mempertinggi citra mereka di mata konsumen.
2 Keandalan reliability Keandalan reliability merupakan kemampuan memberikan pelayanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.Hal ini berarti bahwa perusahaan harus dapat memenuhi janji mereka, karena jika penyedia jasa
menginginkan agar konsumen tetap loyal terhadap jasa yang diberikannya, maka perusahaan harus memperhatikan dan memenuhi janjinya tersebut.
3 Daya Tanggap responsiveness Daya tanggap responsiveness merupakan keinginan para staf untuk
membantu para
konsumen dan
memberikan pelayanan
dengan tanggap.Daya tanggap dapat berarti respon atau kesigapan karyawan dalam
membantu pelanggan dan memberikan yang cepat. 4 Jaminan assurance
Jaminan assurance merupakan mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki staf, pelayanan yang
ramah dan sopan, dan pengetahuan pegawai.dimensi ini sangat penting dan mempengaruhi persepsi konsumen terhadap service quality. Oleh karena itu,
dimensi ini tergantung pada ketrampilan karyawan, berupa:
a Kompetensi, artinya setiap orang dalam perusahaan memiliki
keterampilan dan
pengetahuan yang
berhubungan dengan kebutuhan konsumen. b Kesopanan, dapat meliputi sikap sopan santun dan
keramahtamahan yang
dimiliki para
contact personnel.
c Kredibilitas, yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya, yang mencakup : namaperusahaan, reputasi perusahaan,
karakteristik pribadi contact personnel serta interaksi dengan konsumen. pelayanan yang ramah dan
sopan, dan pengetahuan pegawai.
5 Empati empathy Empati empathy merupakan kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para konsumen,
seperti perhatian-perhatian
kepada konsumen,
serta mengutamakan kepentingan pelanggan,Berupa:
a Akses, meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui,berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau,waktu menunggu yang tidak terlalu
lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi. b Komunikasi berarti memberikan penjelasan kepada konsumen dalam
bahasa yang mereka pahami, serta selalu mendengarkan saran dan keluhan konsumen.
c
Pemahaman kepada konsumen, yaitu usaha untuk memahami kebutuhankonsumen.
2.3 Pengertian Kepuasan Konsumen