Secara Teoritis Manfaat Penelitian
Kulit hewan yang biasa digunakan dalam pembuatan karya kerajinan kulit perkamen adalah kulit kerbau, sapi, dan kambing. Penggunaan bahan kulit
tergantung dengan produk yang akan dibuat. Pada pembuatan souvenir biasanya menggunakan kulit kambing dan sapi yang tidak begitu tebal. Pembuatan wayang
biasanya menggunakan kulit sapi atau kambing, tergantung kualitas yang akan ditampilkan. Struktur kulit digolongkan menjadi berikut Sunarto, 2001: 8.
1 Kulit berstruktur baik, yaitu kulit yang memiliki perbandingan antara berat,
tebal, dan luasnya sesuai. Perbedaan tebal antara bagian courpon, leher, dan perut hanya sedikit dan berpermukaan rata.
2 Kulit brutal gedrongen, yaitu kulit yang begitu tebal bila dibandingkan
dengan berat dan luas permukaan. Perbedaan antara courpon, leher dan perut hanya sedikit.
3 Kulit berstruktur cukup, yaitu kulit yang tebalnya agak kurang bila
dibandingkan antara berat dan luas permukaannya, Kulit jenis ini berisi dan tebalnya rata.
4 Kulit berstruktur kurang baik, yaitu kulit yang bagian courpon dan perut agak
tipis, sedangkan bagian leher memiliki tebal yang cukup. Peralihan dari bagian yang tebal ke bagian kulit yang tipis begitu mencolok. Luas bagian perut agak
berlebihan sehingga luas bagian courpon menjadi agak berkurang. 5
Kulit berstruktur jelek buruk, yaitu kulit yang bagian courpon-nya tipis dan kulit tidak berisi, sedangkan pada bagian perut dan leher agak tebal.
Kebanyakan kulit binatang yang berusia tua bagian courpon agak kurang dan bagian perut tebal.
Dari ketiga kulit hewan, kulit kerbau memiliki kualitas baik apabila digunakan untuk membuat wayang atau pembatas ruang. Dibandingkan dengan
kulit sapi, kulit kerbau tak mudah kendur pada kelembaban sekeliling, juga tidak mudah melengkung pada suhu sekeliling yang panas Sagio dan Samsugi, 1991:
141. Oleh karena itu, kulit kerbau yang kaku dan tahan akan suhu lingkungan dapat mempertahankan bentuk karya.