Gerak dan Visual Dalam Permainan Musik Informasi untuk Guru

103 Seni Budaya 103 Seni Budaya Penerapan seni teater dalam permainan musik di sekolah tentu saja tidak dapat disamakan dengan pementasan teater yang dilakukan secara profesional. Di sekolah, keterlibatan seni teater dalam permainan musik di sekolah dapat dilakukan dengan cara meminta siswa untuk membacakan cerita atau narasi atau sajak berdasarkan tema tertentu secara teatrikal. Karakter teatrikal itu dapat dilakukan misalnya dengan menginterpretasikan gaya seseorang yang sedang memandang suatu lukisan yang dilakukan secara dramatis. Penggunaan seni teater dalam permainan musik di sekolah dapat dikategorikan sebagai drama kreatif. Menurut Dickinson 2002, tujuan dari drama kreatif yang dilakukan para siswa di sekolah adalah untuk membentuk imajinasi yang dramatis dalam suatu konteks dan untuk mengembangkan kemampuan mereka untuk menghubungkan imajinasi dengan tindakan. Sumber: Dok. Kemdikbud Karya seni rupa: asesoris 104 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK 104 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Dengan bimbingan terarah dari guru, drama kreatif tersebut dapat membentuk dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perasaan melalui interaksi dan kolaborasi dengan pihak-pihak lain. Menurut Dickinson pula, drama kreatif dan karakter teater yang profesional dapat saja dilakukan oleh para guru di sekolah, termasuk siswa sekolah menengah. Perlu dipahami bahwa siswa sekolah menengah belum siap untuk memasuki tahap pemikiran dan pembelajaran operasional formal. Namun, melalui penerapan drama kreatif, mereka memiliki banyak kesempatan untuk ‘belajar sambil melakukan’ to learn by doing. Dengan berperan serta dalam seni teater, seorang siswa dapat belajar hal-hal yang belum mereka ketahui, seperti sikap yang sesuai dengan nilai, norma, dan aturan dalam lingkungan sosialnya, etika pergaulan, dan lain-lain. Pemfokusan pada kehidupan siswa sehari-hari dapat memberikan kesempatan untuk berperan serta dalam permainan musik. Sebagai bagian dari aktivitas tersebut, siswa mengalami proses latihan sampai tercapai hasil yang diinginkan. Pengalaman ini akan menjadi bagian dari pengetahuan mereka. Tujuan pembelajaran: 1 menganalisis bunyi dari permainan musik untuk disesuaikan dengan pola ragam gerak dan properti, 2 menganalisis pola- pola gerak dan ekspresi dalam permainan musik yang sesuai dengan nilai- nilai estetik masyarakatnya, dan 3 mengkolaborasikan tiga cabang seni dalam permainan musik. Proses Pembelajaran Langkah-langkah yang dilakukan oleh para siswa dalam proses pembelajaran mencakup kegiatan mengamati, menanyakan, mengumpulkan data, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan temuan-temuan yang mereka peroleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Siswa diminta untuk mengamati beberapa gambar atau contoh audio- visual tentang kolaborasi gerakan dan visual dalam permainan musik Sumber: Dok. Kemdikbud Sumber: Dok. Kemdikbud b. Siswa diminta untuk mengidentiikasi tema permainan musik dalam contoh-contoh tersebut 105 Seni Budaya 105 Seni Budaya c. Siswa diminta untuk mengidentiikasi pola-pola gerakan dalam contoh- contoh tersebut d. Siswa diminta untuk mengidentiikasi properti yang digunakan dalam contoh tersebut e. Siswa diminta untuk menghubungkan simbol-simbol pada properti dengan kelompok masyarakat tertentu f. Siswa diminta untuk mengidentiikasi ekspresi para pemain dalam contoh- contoh tersebut g. Siswa distimuli untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kolaborasi seni tari, rupa, dan teater dalam permainan musik h. Siswa diminta untuk menganalisis kesesuaian pola gerak dan ekspresi para pemain dengan tema permainan musik dalam contoh-contoh yang diamati i. Siswa diminta untuk mengeksperimenkan kolaborasi gerakan dan visual dalam permainan musik dengan tema yang mereka pilih j. Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil eksperimen mereka dalam mengkolaborasikan gerak, properti, dan ekspresi dalam permainan musik sesuai dengan tema yang dipilih Konsep Umum Kekeliruan : Properti yang digunakan dalam permainan musik menuntut adanya biaya yang harus dibebankan pada orang tua siswa Pembahasan : Properti yang digunakan dalam melakukan kolaborasi seni dalam permainan musik tidak selalu menggunakan benda-benda yang berharga mahal sehingga menyebabkan adanya biaya yang dibebankan pada orang tua siswa. Dalam kegiatan ini, guru justru memotivasi imajinasi dan pengetahuan siswa untuk membuat properti-properti yang sesuai dengan tema permainan musik. Kekeliruan : Keikutsertaan dalam permainan musik yang dilakukan secara teatrikal hanya mengajarkan siswa untuk bermain peran sesuai dengan tema yang ditentukan Pembahasan : Keikutsertaan siswa dalam permainan musik yang bersifat teatrikal memang menuntut kemampuan siswa untuk memainkan suatu peran yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Namun, apabila kegiatan itu terus-menerus dilakukan, secara tidak disadari siswa memperoleh pengetahuan yang belum pernah mereka alami yang disebabkan oleh perkembangan usianya yang belum memasuki tahap pemikiran operasional formal. Melalui kegiatan ini siswa justru dapat mempelajari bagaimana mengekspresikan peran sebagai seseorang yang berbeda, misalnya sebagai seorang bapak atau ibu, tokoh ternama pahlawan, atau bahkan menjadi 106 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK 106 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK seseorang yang memiliki karakter berbeda dari dirinya sendiri. Dengan kata lain, keikutsertaan dalam permainan musik yang bersifat teatrikal dapat memperluas pengetahuan siswa tentang lingkungan dan masyarakatnya. Pengayaan Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh siswa atau kelompok siswa yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada siswa atau kelompok siswa yang lain. Bagi siswa atau kelompok siswa yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat mengarahkan mereka untuk memperdalam kemampuan dan pengetahuan agar potensi mereka berkembang secara lebih optimal. Tugas yang diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah menstimuli siswa atau kelompok siswa tersebut untuk mencoba meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam seni tari, rupa, dan teater, sesuai dengan permainan musik dalam tema tertentu. Remedial Kemampuan para siswa tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi siswa-siswa yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan pendekatan- pendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami siswa atau kelompok siswa dalam memahami materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman siswa atau kelompok siswa dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak sulit. Contoh- contoh yang diberikan dapat berupa gambar, audio, maupun audio-visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian kepada siswa atau kelompok siswa tersebut yang dilakukan secara menyenangkan atau non-formal. Pendekatan yang menyenangkan atau non-formal ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar siswa atau kelompok siswa tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan dapat mempresentasikan kolaborasi seni dalam permainan musik. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat pemahaman siswa atau kelompok siswa tersebut terhadap sub-materi pembelajaran. Penilaian Penilaian proses untuk sub-materi ini mencakup tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh lembar penilaian berikut: 107 Seni Budaya 107 Seni Budaya No. Nama Siswa PENGETAHUAN TOTAL NILAI Kesesuaian Gerak dalam Permainan Musik Pemilihan Properi Sesuai dengan Tema Permainan Musik Kolaborasi Seni dalam Permainan Musik secara Teatrikal 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 No. Nama Siswa SIKAP TOTAL NILAI Rasa Percaya Diri Pro-akif dan Responsif dalam Melakukan Kolaborasi Seni Kebersamaan dalam Melakukan Kolaborasi Seni 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 No. Nama Siswa KETERAMPILAN TOTAL NILAI Mencari Informasi tentang Kolaborasi Seni Kesesuaian Seiap Aspek Seni dalam Kolaborasi Mempresentasikan Kolaborasi Seni dalam Permainan Musik secara Teatrikal 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 5. Masing-masing skor mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa, yaitu: SKOR PENJELASAN 5 Sangat Baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat Kurang Skor maksimal dalam penilaian proses untuk ketiga aspek tersebut adalah 45 dan skor minimal adalah 9. Apabila seorang siswa memperoleh total nilai 12 untuk aspek pengetahuan, 12 untuk aspek sikap, dan 9 untuk aspek keterampilan maka total nilai yang diperoleh adalah: 12 + 12 + 9 = 33. Nilai PENILAIAN PROSES: KOLABORASI SENI DALAM PERMAINAN MUSIK 108 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK 108 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK 33 menunjukkan bahwa kemampuan yang dicapai oleh siswa adalah 33 dari 45 skor maksimal atau 3345 sehingga dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa kemampuan siswa adalah 73,3 untuk ketiga aspek tersebut. Penilaian hasil melibatkan praktik kolaborasi seni dalam permainan musik. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir semester. Interaksi dengan Orang Tua Pemahaman siswa terhadap sub-materi pembelajaran akan dapat dicapai dengan lebih baik melalui kerjasama dengan pihak orang tua siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua para siswa, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan diskusi di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang sub-materi yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pertunjukan musik dengan anak-anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap pertunjukan musik tersebut. 109 Seni Budaya JenisGenre Tari Informasi untuk Guru Informasi yang diperlukan oleh guru sebelum memulai pembelajaran. Informasi ini akan menjadi wawasan yang mendasari gurufasilitator dalam memulai suatu materi pembelajaran. Konsep Umum Konsep umum berisi konsep-konsep yang terkait dengan materi yang sedang dibahas. Seni tari berada pada tingkat kedua setelah musik dalam tingkat keabstrakannya. Tarian adalah susunan gerak - gerak teratur dalam ruang dan waktu, dengan unsur irama musik sebagai pengiringnya. Guru memberikan pemahaman secara jelas kepada siswa mengenai seni tari dalam kehidupan keseharian dan pertunjukan Proses Pembelajaran Proses pembelajaran memberikan gambaran metode dan strategi pengajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi. Remedial Pembelajaran remedial adalah pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan kompetensi. Remedial menggunakan berbagai metode yang diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat ketuntasan belajar peserta didik. Pembelajaran remedial diberikan kepada peserta didik bersifat terpadu, artinya guru memberikan pengulangan materi dan mengenaili potensi setiap individu ataupun kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik. Pengayaan Pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada peserta didik atau kelompok yang lebih cepat dalam mencapai kompetensi dibandingkan dengan peserta didik lain agar mereka dapat memperdalam kecakapannya atau dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Tugas yang diberikan guru kepada peserta didik dapat berupa tutor sebaya, mengembangkan latihan secara lebih mendalam, membuat karya baru Bab 5 110 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK ataupun melakukan suatu proyek. Kegiatan pengayaan hendaknya menyenangkan dan mengembangkan kemampuan kognitif tinggi sehingga mendorong peserta didik untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Interaksi Orang Tua Pembelajaran peserta didik di sekolah merupakan tanggung jawab bersama antara warga sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan kepada orang tua. Oleh karena itu, pihak sekolah perlu mengomunikasikan kegiatan pembelajaran peserta didik dengan orang tua. Orang tua dapat berperan sebagai partner sekolah dalam menunjang keberhasilan pembelajaran peserta didik. Evaluasi Guru atau fasilitator akan selalu mengecek setiap tahapan yang dilakukan siswa, serta membimbing siswa agar menjalahkan setiap proses dengan baik dan mendapat hasil yang maksimal sesuai potensi yang dimiliki masing- masing siswa. Penilaian Setiap materi maupun tugas dapat dilakukan penilaian yang beragam, sesuai dengan karakter materi dan tugas yang diberikan pada setiap materi atau topik bahasan tidak selalu terdapat ketujuh jenis petunjuk tersebut. Guru atau fasilitator boleh mengembangkan strategi dan metode pembelajaran, remedial, pengayaan dan penilaian untuk mencapai pengembangan potensi siswa yang maksimal dalam seni tari.

A. JenisGenre Tari Informasi untuk Guru

Alur pembelajaran memberikan gambaran kepada siswa tentang materi apa saja yang akan dipelajari dalam satu semester. Guru akan memberikan gambaran pula tentang kegiatan menarik apa yang akan dilakukan pada sepanjang semester untuk memberikan motivasi dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Diberikan pula penjelasan tentang apa tujuan dari pembelajaran ini. Sampaikan dengan semenarik mungkin, sehingga siswa dengan bersemangat akan bersama-sama untuk berusaha mencapai tujuan tersebut. Konsep Umum Peta materi menggambarkan urutan dan hubungan antara materi yang akan dipelajari. Pada bagian pertama siswa akan diperkenalkan tentang pengertian tari. Selanjutnya materi fungsi dari gerak tari, siswa akan mempelajari mengeni simbol dari gerak tari yang memiliki makna tersediri dari setiap motif yang digerakkan. Setelah mengenal psimbol gerak tari, siswa dapat 111 Seni Budaya menyebutkan nilai-nilai estetis yang terkadung dalam gerak tari tradisional. Pada bagian akhir pembelajaran siswa akan praktik ragam gerak tari tradisional Betawi, siswa diberikan wawasan dalam melakukan gerak tari Betawi dengan mengikuti intruksi yang ada pada buku siswa. Informasi untuk Guru Mengawali Bab 5 pada Buku Teks Siswa Jenis Genre Tari, Jenis atau genre tari terbagi menjadi dua yaitu tari tradisional dan tari non tradisional. Tari tradisional terbagi lagi menjadi tiga yaitu tari primitif, tari rakyat dan tari klasik sedangkan tari non tradisional terbagi menjadi dua yaitu tari kreasi baru dan tari modern. Gerak merupakan unsur pokok didalam tari, melalui tari seseorang dapat mengungkapkan perasaan, emosi dan gagasan pikirannya yang diungkan melakui gerak. Gerak dapat dijadikan sebagai identitas dari suatu daerah, untuk menyampaikan pesan atau makna yang terkandung dalam suatu tarian dan gerak dapat melatih tingkat psikomotorik seorang anak. Siswa diberikan motivasi untuk memahami jenis atau genre tari yang ada di Indonesia. Dijelaskan pula bahwa keterampilan dalam melakukan ragam gerak tari tradisional sikap menghargai dan menanggapi keberagamnan karya seni tari akan dapat bermanfaat bagi siswa dalam menjaga, melestarikan dan mengembangkan seni tari tradisi sebagai warisan budaya Indonesia. Proses Pembelajaran Guru memotivasi siswa agar dapat menggali informasi yang berkaitan dengan jenis atau genre gerak tari yang berkembang diwilayah setempat. Guru dapat mengajak siswa untuk melakukan kegiatan berikut : a Melakukan pengamatan dengan cara membaca dan menyimak dari kajian literaturmedia tentang pengetahuan tari tradisional,gerak tari tradisi, fungsi gerak tari, simbol gerak tari dan nilai estetis pada gerak tari agar terbangun rasa ingin tahu. b Mengamati gambar gerak tari tradisional berdasarkan buku teks dan sumber bacaanmedia dengan cermat dan teliti serta penuh rasa ingin tahu. Setelah itu guru dapat membuka diskusi dalam kelas agar siswa dapat saling belajar dari teman-teman sekelasnya. Melalui kegiatan ini diharapkan siswa mendapatkan wawasan mengenai tari tradisional, mengetahui ragam gerak tari, perbedaan dan persamaan masing-masing gerak tari dan dapat melakukan gerak tari. Informasi untuk Guru Siswa telah memahami mengenai ragam gerak tari taradisional, keunikan gerak masing-masing daerah, perbedaan dan persamaan gerak dari masing- masing daerahl. Siswa dapat menjelaskan dengan tepat sesuai dari hasil pengamatannya.