327
Seni Budaya
b. Seorang kritikus memerlukan studi formal di lembaga tinggi kesenian, khususnya tentang sejarah kesenian dan sejarah kebudayaan.
c. Seorang kritikus harus berpengalaman mengamati dan menghayati seni secara orisinal, baik di studio, gedung pertunjukan, sanggar, maupun di
museum. Pengalaman otentik ini diperlukan, sebab sukar dan mustahil mendapat pengalaman otentik dari slide, buku atau reproduksi karya seni
belaka.
d. Seorang kritikus harus mampu secara imajinatif merekapitulasi faktor teknik karya seni, sehingga mengetahui bagaimana proses pembuatan
karya yang menjadi objek kritiknya. e. Seorang kritikus perlu mengetahui benar peristilahan seni, style seni,
fungsi seni, opini penting para seniman dan pakar estetika secara periodik, disamping memahami konteks sosial dan kebudayaan yang melatar
belakangi kreasi seorang seniman.
f. Seorang kritikus harus paham betul pebedaan antara niat artistic dengan hasil atau penyampaian artistic, sehingga dia mampu meluhat
senjangan antar keduanya. Niat, amanat, pernyataan, atau nilai yang ingin dekspresikan seniman tidak selalu persis terungkap dalam hasil kreasi
seninya.
g. Seorang kritikus harus mampu melawan bias atau simpati terhadap karya seniman tersebut yang dikenalnya secara pribadi. Sebaliknya, mampu
pula secara ojektif dan penuh kearifan mengakuo keunggulan seorang seniman, meskipun seniman tersebut berbeda pendapat. Dengan kata
lain perbedaan pendapat tidak mempengaruhi penilaian objektif seorang kritikus.
h. Seorang kritikus harus harus memiliki kesadaran kritis. Hal ini berkaitan dengan karya seni yang berbeda itu. Sikap netral dan demokratis adalah
basis kearifan penilaina seni. i. Seorang kritikus seni profesional harus memiliki temperamen judisial,
dalam praktiknya ini berarti kemampuan menilai seni dengan cara yang tidak tergesa-gesa. Aktivitas menilai seni memerlukan bukti dan kesaksian
akurat. Diperlukan waktu untuk mencerap berbagai kesan, asosiasi, sensasi, yang diberikan karya seni. Hal ini diperlukan agar kritikus dapat
secara hati-hati dan cermat menganalisis dan manafsirkan nilai karya seni dengan bijaksana dan cerdas.
328
Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK
B. Jenis Kritik Tari Informasi untuk Guru
Guru diharapkan untuk membawa contoh atikel – artikel jenis kritik tari baik dari media masa dan bentuk laporan karya seni tari. Membaca buku siswa
bersama-sama serta menunjukkan jenis kritik tari yang di kaitan dengan contoh artikel karya seni tari. Dengan demikian peserta didik dapat
membedakan jenis–jenis kritik tari dan dapat mengklasiikasikan jenis-jenis kritik dari dengan memberikan contoh kritik karya seni.
Proses Pembelajaran
Menggali informasi yang berkaitan dengan jenis kritik karya seni tari dengan contoh-contoh penulisan kritik seni tari yang terdapat pada media masa, internet,
atau bentuk laporan karya seni tari. Guru dapat memotivasi siswa untuk dapat mengklasiikasikan jenis kritik karya seni tari. mengkomunikasikannya baik
secara lisan maupun tulisan dengan wawasan karya seni tari.
Konsep Umum Jenis kritik
a. Kritik Jurnalistik
Tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat kabar dan majalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam dunia kesenian. Isi
dari kritik Jurnalistik berupa ulasan ringkasan dan jelas mengenai suatu pameran, pementasan, konser, atau jenis pertunjukan seni lain di tengah
mesyarakat. Karakteristik utama kritik Jurnalistik adalah aspek pemberitahuan.
b. Kritik Pedagogik
Kritik seni pedagogik diterapkan dalam kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini dikembangkan oleh para dosen
dan guru kesenian, tujuannya terutama mengembangkan bakat dan potensi artistik-estetik.
c. Kritik Ilmiah
Kritik ilmiah biasanya melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam menganalisis maupun dalam melakukan kaji
banding kesejarahan critical judgment.
Penilaian kritik ilmiah sesungguhnya tidak bersifat mutlak, sama seperti pengetahuan ilmiah lainnya, jenis kritik ini bersifat terbuka dan siap dikoreksi
oleh siapa saja, demi penyempurnaan dan mencari nilai karya seni yang sebenarnya.
329
Seni Budaya
d. Kritik Populer
Pada dasarnya implikasi kritik seni populer ditulis oleh sebagian besar penulis yang tidak menuntut keahlian kritis. Masyarakat akan terus membuat penilaian
kritis, tanpa mempertimbangkan apakah penilaian yang mereka lakukan tepat atau tidak.
C. Fungsi Kritik Tari Informasi untuk Guru
Pelajaran selanjutnya yaitu mengenai fungsi kritik tari. Fungsi kritik tari sering dikaitkan dengan penilaian sebuah karya seni. Ajak peserta didik untuk
melakukan apresiasi dan dorong peserta didik untuk mengkritisi karya seni tersebut dengan lisan. Berikan kebebasan kepada siswa peserta didik untuk
mengungkapkan pendapat dan pengalamannya dalam apresiasi dan berikan kesempatan siswa peserta didik dalam menilai karya seni tersebut dan alasan
peserta didik mengapa memberikan penilaian tersebut pada karya seni yang diamatinya. Peserta didik bersikap saling menghargai, disiplin dan toleransi
terhadap pendapat teman.
Proses Pembelajaran
Langkah-langkah yang dilakukan oleh para peserta didik dalam proses pembelajaran mencakup kegiatan mengamati, menanyakan, mengumpulkan
data, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan temuan-temuan yang mereka peroleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Kegiatan pembelajaran
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Peserta didik diminta untuk mengamati beberapa contoh audio-visual tari yang digunakan dalam konteks yang berbeda.
b. Peserta didik diminta untuk mengidentiikasi jenisgenre kritik tari yang
digunakan dalam contoh-contoh audio-visual tersebut. c. Peserta didik
diminta untuk mengidentiikasi peristiwa yang terjadi dalam contoh-contoh audio-visual tersebut.
d. Peserta didik diminta untuk mengidentiikasi penonton dalam contoh-
contoh audio-visual tersebut. e. Peserta didik diminta untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan deinisi-deinisi tersebut melalui diskusi dalam rangka menemukan solusi tentang fungsi kritik tari.
f. Peserta didik diminta untuk menghubungkan kegunaan pagelaran tari dengan kritik tari.
g. Peserta didik diminta untuk mengidentiikasi jenisgenre tari yang
digunakan dalam peristiwa tertentu di masyarakatnya. h. Peserta didik diminta untuk mengembangkan pemahamannya tentang
fungsi kritik tari yang digunakan dalam pagelaran karya seni tari.