Pengertian Metode Bermain Metode Bermain
19
Permainan adalah suatu alat bagi anak-anak untuk menjelajahi dan mencari informasi baru secara aman, sesuatu yang mungkin mereka tidak
lakukan bila tidak ada suatu permainan. Permainan mendorong perilaku penjelajahan ini dengan menawarkan anak-anak kemungkinan-kemungkinan
kebaruan novelty, kompleksitas, kejutan dan keanehan. Sedangkan menurut Romlah 2001: 118 permainan merupakan cara belajar yang menyenangkan
karena dengan bermain anak-anak belajar sesuatu tanpa mempelajarinya. Apa yang dipelajarinya ini disimpan dalam pikiranya dan akan dipadukan menjadi
satu kesatuan dengan pengalaman-pengalaman lain yang kadang tanpa disadari. Freeman dan Munandar dalam Ismail, 2006: 11 mendefinisakan
permainan sebagai suatu aktifitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik secara fisik, intelektual, sosial, moral, dan
emosional anak. Menurut Joan Freeman dan Utami Munandar 2001: 263
mengemukakan pandangan beberapa ahli psikologis dan sosiologi: 1.
Anak mempunyai energi berlebih karena terbebas dari segala macam tekanan, baik tekanan ekonomis maupun sosial, sehingga ia
mengungkapkan energinya dalam bermain Schiller Spencer. 2.
Melalui kegiatan bermain, seorang anak menyiapkan diri untuk bidupnya kelak jika telah dewasa. Misalnya, bermain peran secara tidak sadar ia
menyiapkan diri untuk peran atau pekerjaannya di masa depan Karl Groos.
3. Melalui bermain anak melewati tahap-tahap perkembangan yang sama
dari perkembangan sejarah umat manusia Teori Rekapitulasi. Kegiatan- kegiatan seperti berlari, melempar, memanjat, dan melompt merupakan
bagian dari kehidupan sehari-hari dari generasi ke generasi Stanley hall. 4.
Anak bermain berekreasi untuk membangun kembali energi yang telah hilang. Bermain merupakan medium untuk menyegarkan badan kembali
revitalisasi setelah bekerja selama berjam-jam Lazarus.
20
5. Melalui kegiatan bermain, anak memuaskan keinginan-keinginan yang
terpendam atu tertekan. Dengan bermain ank seperti mencari kompensasi untuk apa yang tidak ia peroleh didunia nyata, untuk keinginan-keinginan
tidak mendapat pemuasan Mazab Psikoanalisis. 6.
Bermain juga memungkinkan anak melepaskan perasaan-perasaan dan emosinya, yang dalam realitas tidak dapat diungkapkanya.
7. Kepribadian terus berkembang dan untuk pertumbuhan yang normal,
perlu ada rangsangan stimulus, dan bermainan memberikan stimulus ini untuk pertumbuhan Appleton.
Dari beberapa pengertian dan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa permainan adalah suatu media yang mengasyikan dan memuaskan bagi
anak untuk mempelajari sesuatu, dengan permainan anak belajar suatu hal tanpa disadari namun selalu diingat dan disimpan dalam memorinya karena
sifatnya menyenangkan dan membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional. Dengan permainan
anak tidak akan merasa bosan dan selalu antusias untuk mempelajari suatu hal yang belum ia ketahui. Permainan yang dirancang sedemikian rupa namun
harus tetap dalam koridor kedisiplinan dan dapat merangsang anak dalam perkembangannya.