Latar Belakang Perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bulian Tebing Tinggi 1977-1990.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perusahaan merupakan sebuah badan yang dipimpin oleh seorang pimpinan direktur yang mengorganisir anggotanya untuk dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Perusahaan dapat juga diartikan sebagai suatu organisasi kegiatan yang dilaksanakan untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa bagi keperluan masyarakat. Menurut Jhon A Shubin di dalam sebuah buku yang ditulis oleh Wasis bahwa A firm is an ownership organization which combines the factors of production on in a plant for the purpose of producing goods or services and selling them at a profit. Artinya adalah perusahaan merupakan suatu bentuk organisasi kepemilikan yang menggabungkan faktor-faktor produksi di dalam suatu tempat dengan maksud memprodusir barang atau jasa dan menjualnya dengan laba. 1 1 Wasis, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Bandung : Alumni, 1986, hal. 5. Perusahaan air minum adalah salah satu perusahaan yang menghasilkan pelayanan jasa air kepada masyarakat dimana air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak serta merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi semua makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan air adalah kebutuhan yang vital dalam kehidupan dan lingkungan terutama bagi manusia yang memerlukan air untuk keperluan minum, mandi, cuci, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan generasi sekarang maupun yang akan datang. Dalam tubuh manusia terdapat air kira-kira 23 bagian dari keseluruhan badannya. Pada setiap pengeluaran air dari badan harus diganti agar kadar air dalam badan tetap, yang diperoleh dari minuman dan makanan yang mengandung air. Pada daerah perkotaan, seperti halnya Kotamadya Tebing Tinggi sangat memerlukan tersedianya air minum untuk kebutuhan manusiawi dan juga untuk kebutuhan-kebutuhan yang lainnya. Dalam hubungannya dengan pembangunan, bentuk fisik pembangunan perkotaan harus dikaitkan dengan pembangunan di bidang air minum, sehingga dengan demikian pembangunan yang diadakan memberi manfaat ganda yang saling bertautan yaitu pembangunan kota yang disertai dengan fasilitas-fasilitas air minum. Selain daripada itu, pembangunan lingkungan perkotaan juga sangat membutuhkan penyediaan air bersih yang cukup untuk pertamanan, bahaya kebakaran, kebersihan, dan sebagainya. Kotamadya Tebing Tinggi merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Sumatera Utara yang secara historis administrasi pemerintahannya telah ada sejak penjajahan Belanda, dimana pada tahun 1887 pemerintah Belanda menguasai daerah ini dan menetapkannya sebagai kota pemerintahan dengan kepala pemerintahan yang dipimpin oleh seorang kontroleur. Dalam perundang-undangan yang berlaku pada Desentralisasiewet ditetapkanlah tanggal 23 Juli 1903 sebagai daerah otonom kecil Tebing Tinggi. Keterangan yang menjelaskan Tebing Tinggi sebagai kota otonom dapat kita lihat dari tulisan J.J. Mendelaar, dalam Nota Bertrefen de Degemente Tebing Tinggi yang ditulis pada bulan Juli 1930. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Desentralisasiewet ini berdirilah Gemente Tebing Tinggi dengan Stelings Ordonatie Van Statblaad yang berlaku 1 juli 1917. 2 Pentingnya kebutuhan akan air bersih ternyata sudah dirasakan oleh pihak kolonial Belanda yang menduduki Kota Tebing Tinggi ketika itu. Oleh sebab itulah pada tahun 1912 didirikan perusahaan air bersih dengan nama Water Leiding. 3 Pada tahun 1977, sesuai dengan Peraturan Daerah Kotamadya Tebing Tinggi Nomor 11 tahun 1977 merubah nama perusahaan tersebut menjadi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bulian Tebing Tinggi. Dengan perubahan itu mengakibatkan terjadi pula berbagai Pada awalnya perusahaan air minum yang dikenal dengan sebutan Water Leiding ini dibangun oleh pemerintah Belanda di pusat kota tepatnya di Jalan Thamrin, namun dengan adanya perkembangan kota perusahaan ini pun mengalami perkembangan baik pada sumber pengolahannya maupun keberadaannya yang ada di pusat kota. Perusahaan air minum yang berada di pusat kota itu berpindah tempat ke daerah pinggiran kota di Jalan Pusara Pejuang dan sumber pengolahannya pun juga berubah. Pada mulanya sumber pendistribusian air berasal dari sumur boor yang kemudian beralih sumber menjadi berasal dari sungai. Satu yang unik dari air yang dihasilkan oleh Water Leiding ini adalah airnya terasa panas. Hingga kini bekas-bekas peninggalannya masih tersisa di beberapa tempat, semisal di Kompleks T.C. Social dan di Kompleks Perumahaan Kereta Api Bangsal Kotamadya Tebing Tinggi. Water Leiding yang dibangun pada zaman kolonial itu merupakan cikal bakal berdirinya Perusahaan Daerah Air Minum di Kotamadya Tebing Tinggi. 2 Pemerintah Kota Tebing Tinggi, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP, Tebing Tinggi, 2004, hal. 7. 3 Pemerintah Kota Tebing Tinggi, Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Bulian Kodya Dati II Tebing Tinggi, Tebing Tinggi, 1995, hal. 5. Universitas Sumatera Utara perubahan dalam perusahaan yang semula dari Water Leiding menjadi Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Bulian. Kegiatan PDAM Tirta Bulian ini menarik minat penulis untuk menuliskannya dalam skripsi, tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam perusahaan tersebut. Adapun judul skripsi yang ditulis adalah Perkembangan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Bulian Tebing Tinggi 1977-1990. Skop temporal yang penulis pilih adalah tahun 1977 sampai 1990. Tahun 1977 merupakan tahun berdirinya perusahaan air minum yang didirikan atas bantuan pemerintah daerah. Penulis membatasi skop temporal sampai pada tahun 1990 karena selama 13 tahun pengkajian dalam skripsi, penulis beranggapan sudah dapat melihat perkembangan mengenai apa saja yang telah dilakukan PDAM Tirta Bulian dalam usahanya mengelola sumber air bersih dalam kedudukan sebagai sebuah perusahaan daerah untuk memberikan jasa pelayanan, tapi sebaliknya juga untuk memperoleh keuntungan. Perkembangan dan perubahan yang terjadi merupakan bagian dari sejarah, dimana sejarah menurut Louis Gottschalk merupakan ilmu yang bertugas untuk menerangkan sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau. 4 Bila kita perhatikan pengertian tersebut, maka akan kita dapatkan peristiwa masa lampau dan ceritanya, sedangkan ilmu bertugas menyelidiki kebenaran peristiwa masa lampau dan cara menyusun cerita sehingga membentuk suatu pengertian yang lengkap. Dengan kata lain, sejarah dapat diartikan cerita perubahan-perubahan, peristiwa atau kejadian-kejadian masa lampau yang telah diberi tafsir atau alasan dan dikaitkan sehingga membentuk suatu pengertian yang lengkap. 4 Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, terjemahan Nugroho Notosusanto, Jakarta : Universitas Indonesia Press, 1985, hal. 27. Universitas Sumatera Utara Sejarah dapat mengkaji peristiwa yang terjadi pada daerah yang relatif kecil namun peristiwa itu cukup memberi arti bagi daerah itu dalam masa-masa selanjutnya. Dari kecenderungan ini terbentuklah sejarah lokal yang lebih terbatas ruang lingkup geografisnya. Penulisan skripsi ini adalah tentang sejarah lokal, sebab menurut Kuntowijoyo, dari satu segi, sejarah kota dapat dimasukkan ke dalam sejarah lokal, dan dari segi lain dapat dimasukkan ke dalam sejarah lainnya, seperti sejarah ekonomi, politik, demografi, dan sebagainya. Bagi semua penulisan itu kota hanyalah merupakan lokasi bagi kajian sejarah yang bermacam- macam. 5 5 Kuntowijoyo, Metodelogi Sejarah, Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya dan Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM, 2003, hal. 63-64. Oleh karena itu menurut Kuntowijoyo, setidak-tidaknya ada empat bidang garapan sejarah kota, antara lain ialah perkembangan ekologi kota, transformasi sosial ekonomi, sistem sosial dan problem sosial. Penulisan dalam skripsi ini termasuk sejarah kota di bidang perkembangan ekologi kota dimana ekologi merupakan interaksi antara manusia dan alam sekitarnya, dan perubahan ekologi terjadi bila salah satu dari komponen itu mengalami perubahan. Sebagai contoh, perubahan ekologi dapat terjadi karena kemajuan teknologi yang diwujudkan dengan pendirian industri-industri mengakibatkan terjadinya perubahan pada lingkungan kota dan bangunan fisik kota. Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah