2.4. Tinjauan Tentang Lingkungan Keluarga
2.4.1. Definisi Lingkungan Keluarga
Lingkungan selalu mengitari manusia dari waktu dilahirkan sampai meninggalnya, sehingga antara lingkungan dan manusia terdapat hubungan
timbal balik dalam artian lingkungan mempengaruhi manusia dan manusia mempengaruhi lingkungan. Begitu pula dalam proses belajar mengajar,
lingkungan merupakan sumber belajar yang banyak berpengaruh dalam proses belajar maupun perkembangan anak. Sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Slameto 2010:2 menyatakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkahlaku yang baru secara keseluruhan, sebagai pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Menurut Slameto 2010, :60 mengemukakan bahwa lingkungan belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang terdiri dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Tugas utama dari keluarga bagi pendidikan anak yaitu sebagai peletak dasar bagi pendidikan
akhlak dan pandangan hidup keagamaan Hasbullah, 2001:38. Didalam keluarga juga merupakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak, yang
biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orangtua sebagai teladan yang dapat dicontoh anak. Menurut Aqib 2002, 65 mengemukakan bahwa
lingkungan berpengaruh terhadap hasil belajar sswa terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sedangkan
menurut para ahli psikologi, lingkungan yang banyak memberikan sumbangan
dan besar pengaruhnya terhadap proses belajar maupun perkembangan anak adalah lingkungan keluarga. Karena lingkungan keluarga merupakan
lingkungan primer kuat pengaruhnya terhadap individu dibandingkan dengan lingkungan sekunder yang ikatanya agak longar.
Menurut Ahmadi 1991:167 menyebutkan keluarga adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang mempunyai
hubungan sosial relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi. Selain itu keluarga juga merupakan lingkungan pendidikan
pertama prasekolah yang dikenal anak pertama kali dalam pertumbuhan dan perkembanganya. Menurut Slameto, 2010:60-64 menyatakan anak-akan
menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik anak, hubungan antara anggota keluarga suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor tersebut apabila dijalankan sesuai dengan fungsi dan peraturanya masing-masing dengan baik,
kemungkinan dapat menciptakan situasi dan kondisi yang dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar, untuk lebih jelasnya faktor-faktor tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut: 1. Cara orang tua dalam mendidik anak
Cara orang tua dalam mendidik anak kemungkinan akan berpengaruh terhadap belajar anak. Hal ini berkaitan dengan peran
orang tua dalam memikul tugas dan tanggung jawab anak sebagai pendidik, guru dan pemimpin bagi anak
–anaknya. Peran dan tugas orang tualah satu-satunya yang dapat dilihat dari bagaimana orang tua
tersebut dalam mendidik anaknya, kebiasaan-kebiasaan baik yang ditanamkan agar mendorong semangat anak untuk belajar.
2. Hubungan antara anggota keluarga Hubungan antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi
antara anak dengan seluruh anggota keluarga terutama anak dengan orang tuanya atau anak dengan anggota keluarga yang lain. Wujud
hubungan itu bisa berupa cara hubungan penuh kasih sayang, pengertian, dan perhatian ataukah diliputi dengan rasa kebencian, sikap
terlalu keras ataukah sikap acuh tak acuh. Dan hubungan antara anggota keluarga ini erat kaitanya dengan bagaimana orang tua
mendidik anaknya. 3. Suasana rumah
Agar rumah menjadi tempat belajar yang baik maka perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Suasana tersebut
dapat tercipta apabila dalam keluarga terjalin hubungan yang harmonis antar orang tua dengan anak atau anak dengan anggota keluarga yang
lain. Selain itu keadaan rumah juga perlu ditata dengan rapi dan bersih sehingga menimbulkan rasa nyaman dan sejuk yang bisa
memungkinkan anak tinggal di rumah untuk belajar. Dengan demikian suasana rumh yang tenang dan tentram dapat membantu konsentrasi
anak belajar dirumah. Harapan dan tujuan anak untuk meraih hasil belajar yang maksimal disekolah kemungkinan juga akan terbantu.
4. Keadaan Ekonomi keluarga
Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal
makanan, perlindungan, kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti alat-alat tulis, ruang belajar serta sarana
perlengkapan belajaryang lain. Fasilitas tersebut dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai penghasilan yang cukup. Dan kondisi yang
demikian kemungkinan dapat memotivasi anak untuk maju. 5. Perhatian orang tua
Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-
kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya membantu sedapat mungkin kesulitan
yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembanganya.
6. Latar belakang kebudayaan Tingkat
pendidikan atau
kebiasaan di
dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat
anak untuk belajar.
2.4.2. Fungsi Lingkungan Keluarga