Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa dari 25 soal sebagian soal berkriteria sukar sebanyak 12 dari 25 soal. Hal ini menandakan banyak siswa yang menjawab benar
pada soal-soal tersebut. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 10.
4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai berkemampuan
rendah. Untuk menguji daya pembeda soal menggunakan rumus sebagai berikut:
DP = JA – JB IA
Keterangan : DP
: Indeks daya beda butir soal tertentu JA
: Rata-rata kelompok atas pada soal yang diolah JB
: Rata-rata kelompok bawah pada soal yang diolah IA
: Skor maksimum pada soal yang diolah
Tabel 14. Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai
Interpretasi 0,00-0,20
Jelek 0,21–0,40
Cukup 0,41–0,70
Baik 0,71-1,00
Baik sekali - Negatif
Tidak baik Sumber: Suharsimi Arikunto 2010: 214
Dalam penelitian ini menggunakan bantuan program komputer ANATES 4.0.9 untuk perhitungan daya pembeda soal.
Berdasarkan data perhitungan daya pembeda instrumen adalah sebagai berikut:
Tabel 15. Hasil Uji Daya Pembeda Soal Kriteria
Nomor Soal Jumlah
Jelek 7, 10, 16
3 Cukup
3, 6, 14, 18, 22 5
Baik 2, 4, 5, 9, 11, 12, 17, 21, 25
9 Sangat Baik
1, 8, 13, 15, 19, 20, 23, 24 8
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian Tahun 2015 Berdasarkan Tabel 15 daya pembeda soal banya yang berkriteria baik yaitu
sebanyak 9 soal dan berkriteria sangat baik 8 soal, berkriteria cukup 5 soal dan dengan kriteria jelek 3 soal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 11.
K. Teknik Analisis Data
Analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain Sugiyono, 2012:335.
1. Analisis Tabel
Analisis tabel digunakan untuk mengetahui pembagian siswa berdasarkan kategori aktivitas belajar dan nilai Posstets pada masing-masing kelas. Tabel analisis
terdiri dari tabel tunggal dan tabel silang
Rumus interval yang digunakan untuk mengetahui kategori aktivitas belajar sebagai berikut:
= Keterangan :
NT: Nilai tinggi NR: Nilai rendah
K : Kategori kelas
a. Tabel Tunggal
Tabel 16. Tabel Tunggal Aktivitas Belajar No
Kelas Aktivitas Belajar
Jumlah Tinggi
Sedang Rendah
1 Eksperimen
2 Kontrol
Jumlah Tabel 17. Tabel Tunggal Hasil Belajar
No Kelas
Hasil Belajar Jumlah
Tinggi Sedang
Rendah 1
Eksperimen 2
Kontrol Jumlah
b. Tabel silang
Tabel 18. Tabel Silang Kelas Ekperimen No
Aktivitas Belajar Hasil belajar
Jumlah Tinggi
Sedang Rendah
1 Tinggi
2 Sedang
3 Rendah
Jumlah