Daya Pembeda Soal Analisis Instrumen Penelitian

Tabel 3.1 Kriteria tingkat kesukaran soal Interval Kriteria 0,00 P 0,30 Soal sukar 0,31 ≤ P ≤ 0,70 Soal sedang 0,71 P  1,00 Soal mudah Perhitungan taraf kesukaran dapat dilihat pada Lampiran 10. Contoh perhitungan taraf kesukaran untuk soal pilihan ganda pada butir soal ke satu soal paket A dapat dilihat pada Lampiran 13. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh: a. Soal dengan kriteria mudah pada tipe soal A sebanyak 3 butir soal yang terdiri atas soal nomor 3, 5, dan 16. Sedangkan pada tipe soal B sebanyak 8 butir soal yang terdiri atas soal nomor 1, 3, 6, 14, 17, 21, 28, dan 29 b. Soal dengan kriteria sedang pada tipe soal A sebanyak 19 butir soal yang terdiri atas soal nomor 1, 2, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 18, 19, 20, 21, 26, 27, 28, dan 29. Sedangkan pada tipe soal B sebanyak 10 butir soal yang terdiri atas soal nomor 2, 10, 11, 12, 15, 16, 18, 22, 23, dan 27. c. Soal dengan kriteria sukar pada tipe soal A sebanyak 8 butir soal yang terdiri atas soal nomor 14, 15, 17, 22, 23,24, 25, dan 30. Sedangkan pada tipe soal B sebanyak 6 butir soal yang terdiri atas soal nomor 4, 5, 13, 19, 20, dan 30.

3.7.3 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut indeks diskriminatif, disingkat D d besar. Menurut Arikunto 2007: 211, teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda bagi tes bentuk pilihan ganda adalah dengan membagi 2 seluruh peserta tes kedalam kelompok atas upper group dan kelompok bawah lower group. Dalam Arikunto, 2007: 213, untuk menghitung daya pembeda soal pilihan ganda dapat digunakan persamaan: Keterangan: D = daya pembeda J = jumlah peserta tes =banyaknya peserta kelompok atas =banyaknya peserta kelompok bawah =banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar =banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar =proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar =proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Klasifikasidaya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Klasifikasi Daya Pembeda Interval D Klasifikasi 0,00 D 0,20 Jelek poor 0,21 DP 0,40 Cukup satisfactory 0,41 DP 0,70 Baik good 0,71 DP 1,00 Baik Sekali excellent negatif Soal tersebut dibuang saja Perhitungan daya pembeda soal dapat dilihat pada Lampiran10. Contoh hasil perhitungan daya pembeda soal pada butir soal ke satu soal paket A dapat dilihat pada Lampiran 12. Melalui hasil perhitungan daya pembeda masing-masing butir soal diperoleh: a. Tidak ada soal dengan klasifikasi baik sekali pada kode soal A maupun kode soal B b. Soal dengan klasifikasi baik pada kode soal A sebanyak 8 butir soal yang terdiri atas soal nomor 1, 9, 10, 12, 13, 20, 21, dan 23. Sedangkan pada kode soal B sebanyak 4 butir soal yang terdiri atas soal nomor 1, 9, 10, dan 21. c. Soal dengan klasifikasi cukup pada kode soal A sebanyak 12 butir soal yang terdiri atas soal nomor 3, 4, 5, 6, 7, 11, 14, 15, 19, 27, 28, dan 29. Sedangkan pada kode soal B sebanyak 15 butir soal yang terdiri atas soal nomor 3, 4, 5, 7, 12, 13, 15, 18, 19, 20, 23, 27, 28, 29, dan 30. d. Soal dengan klasifikasi jelek pada kode soal A sebanyak 9 butir soal yang terdiri atas soal nomor 2, 8, 17, 18, 22, 24, 25, 26, dan 30. Sedangkan pada kode soal B sebanyak 9 butir soal yang terdiri atas soal nomor 2, 6, 8, 16, 17, 22, 24, 25, dan 26. e. Soal dengan klasifikasi “Sangat Jelek” pada kode soal A sebanyak 1 butir soal yang terdiri atas soal nomor 16. Sedangkan pada kode soal B sebanyak 2 butir soal yang terdiri atas soal nomor 11 dan 14.

3.7.4 Pemilihan Butir Soal

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA.

0 2 28

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

0 2 260

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)

0 1 202

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 195