Hipotesis Tindakan Teknik Pengumpulan Data Analisis Data

Adapun salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar IPA adalah sebagai berikut : 1. Dalam diri siswa belum siap untuk mengikuti proses belajar dengan baik. 2. Kurangnya ketersediaan media pembelajaran. 3. Ganguan dari luar meliat keluar, di ganggu teman . 4. Siswa beranggapan bahwa belajar matematika itu susah. 5. Siswa kelas rendah kebanyakan keinginan masih bermain dari pada belajar.

2.5. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : siswa kelas IV SD Negeri 1 Pasar Baru Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012 BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1. Setting Penelitian

3.1.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV pada Sekolah Dasar Negeri 1 Pasar Baru Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran.

3.1.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 20112012.

3.1.3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Pasar Baru Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. Adapun siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 26 orang siswa, yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 15 orang laki- laki dan dalam penelitian ini berkolaborasi dengan teman sejawat sebagai observer.

3.2. Rencana Tindakan

3.2.1. Rancangan Penelitian

Penelitian PTK ini akan dilaksanakan selama tiga siklus yang terdiri dari empat fase yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun diagramnya sebagai berikut : 26 Gambar.3.1 : Alur PTK Model Kemmis dan Mc. Taggart Dalam Arikunto, 2010 : 137

3.2.2. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu bentuk penelitian dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu yaitu penerapan keterampilan mengobservasi kepada siswa agar dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian, prosedur penelitian terdiri dari tiga siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai perubahan yang ingin dicapai, adapu pelaksanaannya sebagai berikut : - Perencanaan Setelah diadakannya observasi pada minggu sebelumnya, kemudian dimulailah siklus I. pada siklus ini dilakukan beberapa rencana, antara lain: a. Merencanakan jumlah siklus yang akan dilaksanakan b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, mempersiapkan buku pelajaran, alat peraga, dan membuat soal tes tertulis. c. Merencanakan langkah-langkah pembelajaran, seperti apersepsi memberi penjelasan tentang tujuan pembelajaran, Tanya jawab materi prasyarat, membimbing siswa dalam mengerjakan tugas, serta membimbing siswa untuk membuat kesimpulan. - Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian ini kegiatan proses pembelajaran IPA yang dilakukan meliputi : a. Kegiatan awal di awali dengan kegiatan apersepsi dan motivasi a. Guru menceritakan secara sekilas mengenai sifat berbagai wujud benda b. Guru mengkondisikan peserta didik dalam beberapa kelompok dan meminta peserta didik membentuk menjadi 5 lima kelompok, dengan anggota kelompok masing-masing 4-5 orang serta mengatur meja belajarnya c. Guru membagikan Lembar Kerja Kelompok kepada masing- masing kelompok. d. Guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi e. Siswa secara kelompok berdiskusi tentang materi yang dipelajari f. Masing-masing kelompok diberi kesempatan mempresentasikan hasil diskusinya secara bergiliran. g. Kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi hasil diskusi kelompok lain. h. Peserta didik dalam kelompok lain diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat terhadap pertanyaan kelompok lain. i. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti peserta didik. j. Bersama siswa membahas dan menyimpulkan hasil diskusi dan membimbing peserta didik untuk memahami materi pelajaran. - Observasi Dalam pelaksanaan observasi kagiatan peneliti dalam proses pembelajaran diamati oleh observer teman sejawat untuk menentukan skor aktifitas yang dilakukan peneliti pada saat pembelajaran berlangsung, sedangkan peneliti mengamati aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran dan saat siswa menyelesaikan latihan. Adapun yang perlu diamati adalah aktivitas positif siswa yang meliputi kehadiran siswa, siswa yang aktif dalam mengerjakan tugas, siswa yang aktif bertanya, siswa yang cepat mengerjakan tugas latihan yang diberikan oleh guru. Evaluasi dilakukan umpan balik kepada guru sebagai dasar memperbaiki proses pembelajaran dan menjalankan program perbaikan. Jika siswa kurang memuaskan maka perlu diadakan perbaikan tetapi bila siswa cukup baik maka perlu dipertahankan lagi termasuk memberikan pengayaan materi pembelajaran. - Refleksi Pada akhir siklus diadakan refleksi, refleksi ini digunakan untuk mengevaluasi hasil dari tiap siklus, refleksi terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran diskusi berupa catatan yang bertujuan untuk menentukan jenis tindakan perbaikan pada pembelajaran siklus berikutnya.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data ini, peneliti mengumpulkan data berdasarkan tes dan non tes: 1. Tes, instrument ini berupa tes tertulis yang digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang diajarkan dengan media gambar melalui metode diskusi. 2. Non tes, instrument ini berupa observasi yang dirancang dalam penelitian untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru. Observasi yang peneliti gunakan yaitu observasi terstruktur sehingga pengamat hanya tinggal menuliskan nilai pada tempat yang disediakan.

3.4. Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang terdiri atas: data aktivitas siswa dan data kinerja guru selama kegiatan pembelajaran, data tersebut diperoleh dari lembar observasi dan lembar kuesioner, sedangkan analisis hasil belajar diperoleh dari data kualitas hasil belajar siswa. Adapun teknik analisis yang digunakan sebagai berikut : a. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa dan Guru Data observasi aktivitas siswa dan guru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran dapat menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai dalam bentuk angka 0 dan 1 dimana angka 0 = Tidak Aktif, dan 1 = aktif, setelah itu semua nilai dihitung dengan rumus persentasi sebagai berikut: ∑ Skor yang diperoleh Nilai Prosentase = x 100 ∑ Skor Maksimal Setelah perhitungan pada skala ini, hasil kemudian dikonversikan dalam kategori penafsiran sebagai berikut: Tabel 3.1 Nilai Konversi Aktivitas Siswa dan Guru Nilai hasil observasi Kategori penilaian 90 100 Sangat Aktif 80 89 Aktif 70 79 Kurang Aktif 60 69 Tidak Aktif 59 Sangat Tidak Aktif Sumber : Nur Ali : 2010 b. Analisis Hasil Belajar Siswa Data dari hasil tes tertulis siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus: ∑ Skor yang diperoleh N = x 100 ∑ Skor Maksimal Dan untuk menghitung nilai rata-rata siswa dengan menggunkan rumus sebagai berikut: ∑x x = N Keterangan : x = Nilai rata-rata ∑x = Nilai N = Banyak data Sumber Depdikbud, 1994, Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 Depdikbud, 1994, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65 atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85 yang telah mencapai daya serap lebih dan atau sama dengan 65. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: ∑ Siswa yang tuntas Belajar = x 100 ∑ Jumlah Siswa Setelah perhitungan pada skala ini, hasil kemudian dikonversikan dalam kategori penafsiran, siswa yang telah memperoleh nilai ≥70 dan mengubah data kuantitatif persentase ketuntasan belajar menjadi data kualitatif berpedoman pada acuan nilai konversi, yang disajikan dalam Tabel berikut: Tabel 3.2 Nilai Konversi Ketuntasan Belajar Nilai hasil observasi Kategori penilaian 90 ≤ Sangat Baik 80 s.d 89 Baik 70 s.d 79 Cukup 60 s.d 69 Kurang 60 Sangat kurang

3.5. Indikator Keberhasilan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dengan Media Gambar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Cimanuk Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

2 35 77

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 BAGELEN GEDUNGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 10 48

ENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 BAGELEN GEDUNGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGAPADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 7 BAGELEN KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012

0 10 67

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 32

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANALISIS IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TPS PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 2 KEDONDONG KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 25

ENINGKATAN KEMAMPUAN ANALISIS IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TPS PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 2 KEDONDONG KECAMATAN KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK KECIL (PTK pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sumberrejo Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 24 47

PENGGUNAAN “ METODE DISKUSI “ UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV MI DINIYYAH PUTRI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 33 42

PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN SAMBI 4 TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 4 55