Evaluasi dilakukan umpan balik kepada guru sebagai dasar memperbaiki proses pembelajaran dan menjalankan program
perbaikan. Jika siswa kurang memuaskan maka perlu diadakan perbaikan tetapi bila siswa cukup baik maka perlu
dipertahankan lagi termasuk memberikan pengayaan materi pembelajaran.
- Refleksi
Pada akhir siklus diadakan refleksi, refleksi ini digunakan untuk mengevaluasi hasil dari tiap siklus, refleksi terhadap
pembelajaran menggunakan model pembelajaran diskusi berupa catatan yang bertujuan untuk menentukan jenis tindakan
perbaikan pada pembelajaran siklus berikutnya.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan
data ini, peneliti mengumpulkan data
berdasarkan tes dan non tes: 1. Tes, instrument ini berupa tes tertulis yang digunakan untuk menjaring
data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang diajarkan dengan media gambar
melalui metode diskusi. 2. Non tes, instrument ini berupa observasi yang dirancang dalam
penelitian untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan kinerja guru. Observasi yang peneliti gunakan yaitu observasi terstruktur sehingga
pengamat hanya tinggal menuliskan nilai pada tempat yang disediakan.
3.4. Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang
terdiri atas: data aktivitas siswa dan data kinerja guru selama kegiatan pembelajaran, data tersebut diperoleh dari lembar observasi dan lembar
kuesioner, sedangkan analisis hasil belajar diperoleh dari data kualitas hasil belajar siswa. Adapun teknik analisis yang digunakan sebagai berikut
: a. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa dan Guru
Data observasi aktivitas siswa dan guru dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran dapat menggunakan skala penilaian dengan rentang nilai
dalam bentuk angka 0 dan 1 dimana angka 0 = Tidak Aktif, dan 1 = aktif, setelah itu semua nilai dihitung dengan rumus persentasi
sebagai berikut: Nilai Prosentase =
x 100 Skor Maksimal
Setelah perhitungan pada skala ini, hasil kemudian dikonversikan dalam kategori penafsiran sebagai berikut:
Tabel 3.1 Nilai Konversi Aktivitas Siswa dan Guru
Nilai hasil observasi Kategori penilaian
90 100
Sangat Aktif 80
89 Aktif
70 79
Kurang Aktif 60
69 Tidak Aktif
59 Sangat Tidak Aktif
Sumber : Nur Ali : 2010 b. Analisis Hasil Belajar Siswa
Data dari hasil tes tertulis siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
N = x 100
Skor Maksimal Dan untuk menghitung nilai rata-rata siswa dengan menggunkan rumus
sebagai berikut: x
x = N
Keterangan : x
= Nilai rata-rata = Nilai
N = Banyak data
Sumber Depdikbud, 1994, Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar
yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 Depdikbud, 1994, yaitu
seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65 atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat
85 yang telah mencapai daya serap lebih dan atau sama dengan 65. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus
sebagai berikut:
= x 100
Setelah perhitungan pada skala ini, hasil kemudian dikonversikan dalam
mengubah data kuantitatif persentase ketuntasan belajar menjadi data kualitatif berpedoman pada acuan nilai konversi, yang disajikan dalam
Tabel berikut:
Tabel 3.2 Nilai Konversi Ketuntasan Belajar
Nilai hasil observasi Kategori penilaian
Sangat Baik 80 s.d 89
Baik 70 s.d 79
Cukup 60 s.d 69
Kurang 60
Sangat kurang
3.5. Indikator Keberhasilan