14
individu satu dengan individu yang lain yang dapat diterima dengan baik, baik berupa penyampaian pikiran, pendapat, bahkan perasaan hati yang
terwujud dalam bentuk perilaku yang tampak dari seorang individu.
2. Aspek- Aspek Komunikasi
A. Supraktiknya, 1995: 10-12 mengemukakan aspek-aspek komunikasi secara umum antara lain:
a. Pembukaan diri
Saling terbuka dan jujur dalam berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain.
b. Mampu mendengarkan lawan bicara
Memahami pesan atau ide yang dikemukakan oleh orang lain. c.
Mampu mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan baik Mampu mengungkapkan ide-ide, gagasan atau perasaannya dan
menyampaikan pesan tersebut dengan tepat. d.
Penerimaan terhadap orang lain Menghargai pendapat orang lain atau mampu menerima gagasan
dari sudut pandang orang lain. A. G. Lunandi 1987: 33-45 menyatakan bahwa aspek-aspek
komunikasi yaitu: a.
Mendengarkan Mendengarkan suatu komunikasi harus dilakukan dengan pikiran
dan hati serta segenap indra yang diharapkan kepada si pembicara.
15
b. Pernyataan
Untuk dapat menyampaikan suatu pernyataan kepada orang lain, pertama-tama gagasan itu harus dipahami terlebih dahulu, kalau gagasan
masih samar-samar bagi kita, maka bagi orang lain akan menjadi lebih kabur lagi.
c. Keterbukaan
Terbuka untuk menyatakan isi hati dan terbuka untuk mendengarkan. Terbuka untuk mengungkapkan diri dengan jujur, terbuka
untuk menerima orang lain akan membuka komunikasi lebih berarti. d.
Kepekaan Untuk melakukan komunikasi yang mengena, pihak-pihak yang
berkomunikasi perlu memiliki kepekaan. Jadi tidak asal mengungkapkan apa yang ada dalam hati dan pikiran, sedangkan kepekaan diartikan
sebagai kemahiran membaca bahasa badan dan komunikasi yang tidak diungkapkan dengan kata-kata.
e. Umpan balik
Sebuah komunikasi disebut umpan balik apabila pesan yang dikirim terpantul yaitu mendapat tanggapan yang dikirimkan kembali.
Memberikan umpan balik memungkinkan kita mengetahui isi pesan lebih sempurna dan lebih baik.
De Vito 1997: 39-40 mengungkapkan bahwa dalam komunikasi antar pribadi memerlukan aspek-aspek yang meliputi:
16
a. Keterbukaan
openness
Keterbukaan yaitu keinginan untuk membuka diri, dimana seseorang mengungkapkan informasi tentang dirinya sendiri, perilaku,
sikap, perasaan, keinginan, motivasi, gagasan, yang biasanya disembunyikan, sehingga pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
dapat tertanam sikap untuk mengerti dan mengenal dirinya sendiri sehingga kelemahan dan kekurangan yag dimilikinya akan dapat
diterima. b.
Empati
emphathy
Empati dimaksudkan merasakan sesuatu seperti yang dirasakan orang lain yaitu mencoba merasakan dalam cara yang sama dengan
perasaan orang lain tanpa kehilangan identitas diri. Empati dapat dikomunikasikan secara verbal dan non verbal. Secara non verbal
seseorang dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan: 1 keterbukaan aktif melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai, 2
konsentrasi terpusat melalui kontak mata, postur tubuh yang penuh perhatian dan kedekatan fisik, serta 3 sentuhan atau belaian. Secara
verbal, empati dapat dikomunikasikan melalui: 1 merefleksikan balik kepada pembicara perasaan yang sedang dialaminya, 2 membuat
pernyataan tentatif dan bukan pernyataan, 3 mempertanyakan pesan yang berbaur, komponen verbal dan non verbal saling bertentangan, dan
4 melakukan pengungkapan diri yang berkaitan dengan peristiwa dan
17
perasaan orang itu untuk mengkomunikasikan pengertian dan pemahaman terhadap apa yang sedang dialami.
c. Dukungan
supportiveness
Dukungan merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk menghargai lawan bicaranya yang menjadikan orang bebas dalam
mengemukakan pendapatnya, mampu menerima pandangan yang berasal dari orang lain, bersikap terbuka dan mau mengubah tingkah laku
tersebut jika dipandang perlu. d.
Sikap positif
positiveness
Sikap positif merupakan sikap menghargai lawan bicara yang dapat membuat seseorang menghargai dirinya sendiri secara positif pula atau
dengan kata lain kepositifan merupakan sikap menerima orang lain dan berkaitan dengan sikap menerima dirinya sendiri.
e. Kesamaan
equality
Kesamaan yaitu sejauh mana antara pengirim informasi dan penerima informasi mempunyai kesamaan sehingga ketidaksetujuan dan
konflik dipandang sebagai usaha untuk memahami perbedaan pendapat yang tidak dapat dihindari dari pada memandangnya sebagai kesempatan
untuk menjatuhkan orang lain. Berdasarkan uraian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
aspek-aspek kemampuan komunikasi adalah saling mendengarkan, terbuka, mampu mengungkapkan ide-ide, gagasan atau perasaannya dan mampu
mengadakan umpan balik dengan lawan bicara.
18
3. Jenis Komunikasi