51
keberhasilan dalam berkomunikasi dengan adanya metode
Think pair and share.
Berdasarkan siklus-siklus di atas, maka perbedaan hasil siklus I yaitu
keberhasilan proses dilihat dari perkembangan proses pembelajaran yaitu adanya perubahan sikap positif dengan adanya metode
Think pair and share
. Sedangkan perbedaan hasil siklus II: Keberhasilan proses dilihat dari
perkembangan proses pembelajaran yaitu adanya perubahan sikap positif dan keberhasilan dalam berkomunikasi dengan adanya metode
Think pair and share.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan Sugiyono,
2008: 308. Suharsimi Arikunto 2006: 150 menyatakan bahwa alat yang dapat
digunakan dalam penelitian meliputi angket, observasi, wawancara, skala bertingkat dan dokumentasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala sebagai instrumen utama, observasi sebagai instrumen pendukung.
1. Skala
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kemampuan komunikasi. Penerapan skala kemampuan komunikasi dalam penelitian ini
52
menggunakan model skala
Likert
yang pada masing-masing pernyataan terdiri dari empat jawaban dan memiliki gradasi jawaban dari sangat positif
hingga sangat negatif. Skala ini diberikan kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas VII SMP Negeri 2 Depok untuk mengetahui kemampuan
komunikasi siswa tersebut. 2.
Observasi Observasi menurut Suharsimi Arikunto 2006:13 adalah kegiatan
yang meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan sebuah alat indra. Observasi sebagai alat pengumpul data
banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati ataupun proses terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan. Observasi harus dilakukan pada saat proses kegiatan itu
berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian
digunakan untuk menyebut jenis observasi, yaitu: a.
Observasi non sistemis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
b. Observasi sistemis, yang dilakukan oleh pengamat denagn menggunakan
pedoman sebagai instrumen pengamatan. Guna memudahkan dalam pelaksanaan dan pengamatan, maka peneliti
menggunakan observasi sistemis. Pada proses observasi, peneliti yang dibantu oleh observer dapat mengamati setiap tingkah laku siswa. Selain itu,
53
gejala-gejala yang sekiranya tidak bisa diungkap dengan angket skala akan bisa dilakukan melalui observasi. Pedoman observasi ini digunakan untuk
mencatat sikap dan perilaku siswa yang muncul dalam pelaksanaan tiap-tiap proyek.
F. Instrumen Penelitian