56 peneliti dalam memecahkan masalah yang diteliti. Dengan instrumen yang
valid dan reliabel dalam pengambilan data penelitian, diharapkan hasil penelitian yang didapatkan akan valid dan reliabel.
1. Validitas instrumen
Instrumen diuji melalui validitas isi dan konstruknya. Instrumen tersebut akan diperiksa dan dievaluasi secara sistematis oleh ahli,
sehingga instrumen penelitian yang digunakan valid untuk mengambil data. Uji validitas kriteria dilakukan dengan mengkorelasikan hasil data
kedalam korelasi product moment. Setelah pengujian konstruksi dan pengujian isi, maka diteruskan
dengan pengujian validitas kriteria yakni analisis butir. Untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada butir tersebut
dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dianggap sebagai nilai X dan skor total dianggap sebagai nilai Y. dengan diperolehnya indeks validitas
setiap butir, maka dapat diketahui dengan pasti butir yang memenuhi syarat ditinjau dari validitasnya.
Untuk mengkorelasikan skor tiap-tiap butir dengan skor totalnya digunakan korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Karl
Pearson Sugiyono, 2010:228 sebagai berikut :
∑ ∑
∑ √
∑ ∑
√ ∑
∑
Keterangan : = koefisien korelasi product moment
57
∑
= skor butir pertanyaan
∑
= skor total
∑
= skor pertanyaan dikalikan dengan skor total
∑
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑
= jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N
= jumlah responden Setelah didapat hasil perhitungannya, maka dibandingkan dengan
tabel r Product Moment, dengan taraf signifikansi 5 untuk mengetahui valid tidaknya instrurmen. Butir instrumen yang diuji menjadi valid
adalah apabila harga r
xy
setelah dibandingkan dengan tabel, hasilnya sama atau lebih besar. Sedangkan bila harga r
xy
harganya lebih kecil maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid atau gugur. Kriteria
valid suatu butir instrumen harus memenuhi koefisien pada tabel r Product Moment.
2. Reliabilitas instrumen
Reliabilitas instrumen mempunyai pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya dan konsisten untuk dapat digunakan sebagai alat
pengumpul data. Suatu tes dapat dikataan memiliki kepercayaan yang tinggi jika hasil yang didapatkan tetap Arikunto, 1997:83. Reliabilitas
menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Instrumen yang reliabel mempunyai hasil pengujian yang konsisten dari awal dan untuk
pengujian yang selanjutnya. Hasil pengujian yang konsisten mempunyai arti bahwa hasil pengujian tetap tidak berubah-ubah walaupun dapat
58 dilakukan oleh peneliti yang berbeda dan waktu yang berbeda. Reliabel
artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan Arikunto, 2006:178. Menurut Sugiyono 2010:365, rumus yang digunakan untuk
menghitung reliabilitas instrumen adalah rumus Alfa Cronbach yaitu :
{ ∑
}
Keterangan : = mean kuadrat antara subyek
∑
= mean kuadrat kesalahan = varians total
Sebagai pedoman untuk menetukan tingkat kehandalan instrumen penelitian, penelitian ini menggunakan interprestasi nilai r yang
dikemukakan oleh Sugiyono 2010:231. Berikut adalah tabel interpretasi nilai koefisien korelasi :
Tabel 6. Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi
Koefisien Alfa Tingkat Kehandalan
0,800 – 1,000
Sangat tinggi 0,600
– 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599
Cukup 0,200
– 0,399 Rendah
Kurang dari 0,200 Sangat rendah
Koefisien alpha cronbach dibandingkan dengan patokan yang digunakan sebagai tolak ukur. Berdasarkan perbandingan antara nilai
hitung dan nilai pada patokan akan terlihat bahwa instrumen tersebut memiliki keterandalan sangat kuat, kuat, sedang, rendah, sangat rendah.
59
3. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen