Posisi Kasus Analisis Putusan
121
bulan Mei 2012, bertempat jalan Letda Sujono Gg Setapak Kecamatan Medan Tembung, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat tertentu yang masih masuk
dalam daerah hukum PN Medan, dengan sengaja merampas nyawa orang lain yakni kobran Irwansyah Putra, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara
sebagai berikut : Berawal pada hari Senin tanggal 30 April terdakwa datang kerumah korban
Irwansyah Putra di Kompleks Panggon Pasar IV Marelan, saat di rumah korban terdakwa bertemu dengan korban dan melihat korban saat itu sedang menggosok-
gosok senjata api dikamar korban, saat itu terdakwa bertanya kepada korban, “senjata dari mana itu bang?” dan korban menjawab, “dari aceh, dari kawannya
bang Herman,” dan terdakwa bertanya lagi, “kapan abang kepastiannya mengembalikan uangku bang itu uang mamak angkatku dan terdakwa tinggal
di rumah korban selama 3 hari menunggu uangnya dikembalikan, namun korban tidak juga mengembalikan uang Rp 1.500.000 yang dipinjam dari terdakwa, lalu
pada hari Kamis, tanggal 03 Mei 2012 korban mengajak terdakwa kerumah temannya bernama RONAL di Desa Bintang Meriah Kec. Batang Kuis, dan
sekitar pukul 10.00 WIB saat korban mandi dirumah Ronal, terdakwa mengambil senjata api Revolver milik korban dari jaket korban tanpa sepengetahuan korban,
lalu terdakwa membawa senjata api tersebut menuju ke Jl. Letda Sujono dengan naik angkot menuju Gg Seram tempat biasa terdakwa nongkrong, 1 jam kemudian
korban bersama Ronal datang ke Gg Seram tersebut, dan Ronal hanya berdiri di simpang Gg Seram tersebut sedangkan korban terus berjalan mendatangi terdakwa
yang baru saja duduk dibawah pohon seri di dalam Gg Seram tersebut. Setelah
122
korban dekat dengan terdakwa, korban berkata kepada terdakwa, “mana senjataku?” dan terdakwa menjawab “ini sambil mengangkat baju sebelah kirinya
terdakwa menunjukkan senjata api jenis Revolver tersebut yang diselipkannya dipinggang sebelah kiri”. Selanjutnya korban mengatakan, “minta senjataku.”
Dan terdakwa menjawab, “balikkan duitku,” dan dijawab korban “minta biar kuganti duitmu,” dan terdakwa menjawab, “Ah, kau janji tinggal janji,” dan
dijawab korban, “minta biar aku main hari ini nanti kuganti duitmu semua,” dan dijawab terdakwa, “nggak mau, kujual ini biar balik duit ini,” dan korban terus
berkata “minta-mintalah” dan terdakwa menjawab, “ udah sana pigi Pigi kau Kutembak nanti kau, akan tetapi korban tetap mengikuti terdakwa dan terdakwa
mengatakan kembali kepada korban, “pigi kau sana kutembak kau nanti” dan korban mengatakan, “tembaklah kalo kau punya nyali nah tembaklah,” dan
terdakwa menjawab, “pigi kau, bandel kali kau”, dan korban menjawab, “nah tembak kepala ku kalo punya nyali kau”, dan korban terus mengikuti terdakwa
dari Gg Seram menuju ke Gg Setapak hingga korban mendahului terdakwa yang saat itu sedang sepi, lalu korban mengatakan lagi kepada terdakwa, “nah tembak
kepala ku kalau punya nyali kau sambil korban menunjukkan keningnya kepada terdakwa karena takut senjata api tersebut takut direbut oleh korban atau kalau
diserahkan kepada korban pasti korban akan menembak terdakwa, maka terdakwa mencabut senjata api tersebut dari pinggang kirinya dan menggunakan tangan
kanannya dan menembakkanya kearah paha korban sebanyak 1x dengan tujuan agar korban tidak mengikuti terdakwa lagi akan tetapi tembakan terdakwa itu
tidak mengenai paha korban, kemudian terdawka menembakkan senjata api
123
tersebut 1x lagi kearah tubuh korban dari jarak 3 meter dan mengenai rusuk kiri korban sehingga korban jatuh didepan terdakwa, lalu terdakwa meninggalkan
korban dengan menyetop angkot yang menuju kearah Tembung dan ketika melewati jembatan terdakwa mengeluarkan 2 peluru dari senjata api tersebut lalu
membuangnya melalui jendela angkot, setelah membuang peluru itu terdakwa turun dari angkot lalu menyeberang jalan dan kembali naik angkot yang menuju
kearah Jalan Kelambir V Gg Tower Kec Medan Sunggal tempat ibu angkat terdakwa bernama ETTI HARTATI als Bunda, setibanya dirumah saksi Etti
Hartati als bunda, terdakwa bertemu dengan anak saksi bernama ANI, lalu terdakwa langsung masuk kedalam kamar tidur kemudian terdakwa menyimpan
senjata api tersebut kedalam lemari pakaian saksi ANI saat itu terdakwa mengatakan kepada ANI bahwa terdakwa baru saja menembak orang dan ANI
bertanya, “itu senjata kawan om yang kemarin itu datang berobat?” dan terdakwa menjawab, “Ya” dan sekitar pukul 17.00 WIB Polisi datang ke rumah saksi Etti
Hartati als bunda dan menangkap terdakwa dan ketika diperiksa terdakwa mengakui terus terang bahwa dialah yang telah menembak korban Irwansyah
Putra selanjutnya terdakwa dibawa ke Polresta Kota Medan, akibat perbuatan terdakwa korban Irwansyah Putra meninggal dunia sebagaimana disimpulkan
dalam Visum Et Repertum No : 834VIKKVER2012 tanggal 03 Mei 2012 yang dibuat dan ditandatangani oleh Dr. H. Mistar Ritonga, SpF dari RSUD Dr
Pringadi Kota Medan bahwa : 1
Telah diperiksa sesosok mayat dikenal, jenis kelamin laki-laki, berkhitan umur 36 tahun, panjang badan 168 cm, perawakan sedang, warna kulit
124
kuning langsat, rambut pendek lurus, warna hitam tidak mudah dicabut. Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam diambil kesimpulan bahwa penyebab
kematian korban adalah pendarahan yang banyak pada rongga perut dan dada disertai hancurnya limpa, ginjal kanan dan kiri, hati, akibat luka
tembak masuk pada dada sebelah kiri bagian bawah.