Sistem Kekerabatan Masyarakat Suku Sasak

dengan cara kekerasan seperti di Parigi dan Sarwadadi. Setelah itu beberapa tahun kemudian seluruh Lombok memeluk agama Islam, kecuali Pajarakan dan Pengantap.

C. Kerajaan Pejanggik

1. Berdirinya Pejanggik

Selain kerajaan Selaparang yang memiliki jangkauan kekuasaan relatif luas di Gumi Sasak, terdapat pula Kerajaan Pejanggik. Disisi lain, berdirinya Kerajaan Pejanggik lebih disebabkan karena kerajaan Selaparang yang dianggap mampu mengayominya ternyata tidak mampu menjalani hubungan yang harmonis dengan wilayah sekitar. Maka Kerajaan Pejanggik pun melepaskan diri dari Selaparang. Berbeda dengan Selaparang yang merupakan daerah pesisir, maka Pejanggik merupakan kerajaan yang berada di wilayah pedalaman. Kerajaan Pejanggik yang terletak di daerah pedalaman memang cenderung statis, akan tetapi kondisinya lebih tenang dan penuh dengan kewibawaan. Daerah kekuasaan Pejanggik meliputi pantai barat sampai dengan pantai timur pulau Lombok, dari Blongas hingga Tanjung Ringgit. Berdirinya Kerajaan Pejanggik bermula dari menyepinya Deneq Mas Putra Pengendangan Segara Katon ke daerah Rambitan. Beliau didampingi oleh putranya, Deneq Mas Komala Dewa Sempopo, yang kemudian menurunkan raja-raja Pejanggik. Dari keturunan Deneq Mas Komala Dewa Sempopo inilah pada generasi kelima menurunkan Denek Mas Komala Sari. Kemudian Denek Mas Unda Putih pada generasi keenam dan dilanjutkan oleh Deneq Mas Bekem Buta Intan Komala Sari pada generasi ketujuh. Kakak Denek Mas Bekem Buta Intan Komala Sari yang bernama Pemban Mas Aji Komala dilantik sebagai raja muda dan mewakili Gowa di Sumbawa pada tanggal 30 November 1648 M. Sejak itulah tercatat bahwa Kerajaan Pejanggik mulai mengalami perkembangan.

2. Berkembangnya Pejanggik

Kerajaan Pejanggik mengalami perkembangan yang semakin pesat setelah bertahtanya Pemban Mas Meraja Sakti. Beliau kawin dengan putri Raden Mas Pamakel Raja Selaparang bernama Putri Mas Sekar Kencana Mulya. Dewa Mas Pakel sebagai raja di Selaparang menyadari kekeliruannya selama ini yang terlalu banyak memperhatikan Sumbawa dan melupakan Pejanggik yang merupakan saudaranya.selanjutnya raja Selaparang menyerahkan berbagai benda pusaka dalem ke Pejanggik yang merupakan pertanda bahwa Pejanggik menjadi penerus misi pemersatu Gumi Sasak. Hal ini membuat raja muda Raja Mas Kerta Jagat yang merupakan pengganti selanjutnya di Kerajaan Selaparang semakin tersinggung. Bergabungnya Arya Banjar Getas membuat Pejanggik semakin kuat. Tetapi hal ini justru menyebabkan semakin renggangnya hubungan antara Selaparang dan Pejanggik. Kerajaan Pejanggik pun mempersatukan kerajaan- kerajaan kecil lainnya seperti Langko, Sokong, Bayan, Tempit, dan Pujut. Kerajaan lainnya dijadikan kerajaan kecil dengan gelar kerajaan seperti Datu Lengko, Datu Sokong, Datu Pujut dan lain-lainnya. Sedangkan raja Pejanggik sendiri memakai gelar yang sama dengan Kerajaan Selaparang yaitu P emban . Semua itu merupakan hasil pewarisan Arya Banjar Getas dalam menjalankan