Makna Simbolis Properti Tari

Dengan bekerja secara gotongroyong maka semua permasalahan hidup yang sedang dihadapi akan terasa ringan atau mudah untuk dilalui. Sesuai dengan pepatah yang mengatakan “berat sama dipikul ringan sama dijinjing “ dalam bahasa sasak “Bareng-bareng seneng, bareng-bareng susah” Disamping itu juga, makna selain yang disebut diatas gerakan mundur ke belakang juga merupakan suatu pembelajaran bagi anak yang akan dikhitan dan keluarga serta masyarakat pada umumnya, bahwa jika Ia terbelenggu atau terpaku pada suatu kegagalan dan berpikiran mundur terus atau ke belakang tanpa ada usaha untuk bangun dan bangkit, maka hal-hal positif yang direncanakan atau yang merupakan tujuan kedepannya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik tidak akan terwujud. Menurut hasil wawancara dengan ketua sanggar tari Jaran Pejanggik, Gerak terbatas tiga langkah kebelakang atau mundur telu kali dipercaya oleh masyarakat suku Sasak untuk membatasi diri dalam kegagalan bukan berarti, manusia dalam menjalani kehidupannya tidak boleh mundur, tetapi maknanya adalah tidak boleh mundur terus menerus, namun ketika manusia merasa sedikit kemunduran atau merasa mundur maka Ia harus bangkit dan bersemangat lagi berjalan kedepan untuk mencapai tujuan yang mereka harapkan dengan lancar. b. Bergerak kekiri dan kekanan Gambar II: Ragam 2 Bergerak kekiri dan kekanan Tari Jaran Pejanggik Sumber: Foto: Sovia, November 2014 Bergerak kekiri dan kekanan memiliki makna simbolis, bahwa dalam menjalani kehidupan di dunia ini banyak sekali cobaan dan rintangan yang akan dihadapi manusia bahkan kadang-kadang ajakan menyesatkan dari sisi kiri dan sisi kanan, perjalanan hidup tidak selalu lurus dan mulus, pernah kearah kebaikan atau positif dan kearah negatif, tetapi dengan bekerja sama seiring, seirama dalam menghadapi cobaan dan rintangan serta menjalaninya dan dengan keteguhan hati serta memiliki keyakinan kepada yang Kuasa sang pemilik segalanya maka diharapkan segala cobaan dan rintangan kehidupan yang dijalani dapat teratasi. Nyelengkuk kiri nyelengkuk kanan yang diibaratkan oleh orang sasak dalam keseharian yaitu dalam perjalanan hidup seseorang tidak ada yang baik saja melainkan pernah mengalami sebaliknya, nyelengkuk kiri yang diibaratkan sebagai hal-hal yang bersifat negatif dan nyelengkuk kanan diibaratkan hal-hal yang positif akan serta merta mempengaruhi garis hidup manusia, sehingga dalam perjalanan hidup seseorang sisi kanan dan sisi kiri harus seimbang agar tidak terpengaruh dan terjerumus dalam satu sisi saja maka disimbolkan dengan gerakan bergerak ke kiri dan ke kanan dalam tari Jaran Pejanggik .