Indri Perwatakan Tokoh-Tokoh Perempuan

angkatan sulit melupakan Norma, Mas. Tapi untuk apa dia kita ingat kembali?” Munif, 2012: 25 Dilihat dari fisiknya Norma salah satu perempuan cantik yang enerjik, dinamis dan menggairahkan laki-laki di sekitarnya. “Yang kubutuhkan perempuan seperti kamu, Norma. Dinamis, enerjik dan penuh gairah.” Munif, 2012: 28 Norma tertawa, tapi di dalam hati mencemooh Danu. Alangkah tololnya laki-laki bernama Danu ini. Bagi Norma, laki-laki pemuja cinta adalah tolol. Ironis sekali, Karena Danu tidak pernah belajar dari pengalaman. Munif, 2012: 107 “Kamu benar Norma, selama ini aku tidak pernah berpikir Rumanti bisa menyusahkan.” “Apa rencanamu?” “Akan aku katakan pada Rum, Dani kurang ajar kepada ayahnya.” “Hanya itu? Kalau boleh aku berpendapat, aku akan mengatakan bahwa Rum telah menggunakan anak itu untuk membalaskan sakit hatinya. Ia tidak berani bertindak sendiri. Rum tidak pernah merelakan kamu menikahi aku. Sesungguhnya, ia tidak mau dimadu. Sekarang tergantung kamu Danu. Kamulah yang paling menentukan dalam keluarga kita.” Munif, 2012: 188 “Oh, aku tahu sekarang. Kamu telah membaca surat itu, ya? Tapi itu surat lama Danu. Jauh sebelum aku bertemu kamu kembali. Kamu lihat tanggal dan tahunnya.” Danu tersenyum, ia tahu surat itu belum terlalu lama. Surat itu diterima Norma setelah ia menikah dengannya. Tapi Danu pura-pura tidak tahu. Munif, 2012: 252 Ketiga kutipan di atas merupakan sifat-sifat negatif dari Norma. Banyak cara yang dilakukan Norma supaya apa yang diinginkannya dapat tercapai. Termasuk menghasut Danu untuk menegur istri pertamanya karena masalah tidak bisa mengurus anak. Sebenarnya itu merupakan salah satu cara Norma untuk menjauhkan isteri pertama serta kedua anak Danu, supaya semua harta Danu menjadi miliknya. Selain itu Norma sering kali berbicara bohong kepada Danu supaya perselingkuhannya dengan laki-laki lain tidak terungkap. Norma tidak mengetahui bahwa Danu mulai sadar ternyata sifat Norma tidak pernah berubah. Ia masih saja suka mempermainkan perasaan laki-laki.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Tokoh-Tokoh

Perempuan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian tokoh-tokoh perempuan dalam Novel Perempuan Jogja karya Achmad Munif meliputi faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor sosial, faktor keluarga, dan faktor budaya. Faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar dalam diri setiap tokoh.

a. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi yang terdapat dalam novel Perempuan Jogja mempengaruhi kepribadian tokoh Rumanti dan Indri. Kedua tokoh tersebut memiliki perbedaan dari segi ekonomi. Rumanti adalah seorang perempuan yang berasal dari ekonomi menengah ke bawah seperti yang dijelaskan dalam kutipan. “Posisi kita berbeda. Sangat jauh berbeda. Dan sekali lagi Mas Danu telah mengangkat derajat Mbak.” Munif, 2012: 22 Sebagai seorang yang telah diangkat derajatnya Rumanti merasa memiliki hutang budi. Rumanti tidak bisa banyak menuntut seperti apa yang seharusnya dapat ia miliki. Ia memilih untuk mengalah kepada orang yang telah mengangkat derajatnya sebagai seorang yang berasal dari keluarga yang tidak mampu. Termasuk pada suaminya, Danu. Rumanti tidak kuasa meminta supaya Danu tidak menikah lagi dengan bekas pacarnya dulu karena Rumanti menghargai keluarga Danu yang telah memberikan kehidupan layak pada keluarga Rumanti yang dulunya hanya sebagai anak penunggu villa keluarga. Sedangkan faktor ekonomi yang mempengaruhi kepribadian tokoh Indri yang berasal dari ekonomi menengah ke atas terdapat dalam kutipan. “ Aku suka seorang pekerja keras seperti kamu.” “ Biar miskin?” “ Ukuran miskin atau kaya seseorang itu tergantung sari mana kita melihatnya. Orang kaya kalau pelit, tidak bisa disebut kaya. Orang kaya kalau hartanya kurang terus, apa bisa dibilang kaya? Sebaliknya orang miskin, kalau ia selalu bersyukur bisa dikatakan kaya” “ Kalau benar begitu, kekagumanku sama kamu bertambah.” “ Mas, kembali kepada pembicaraan kaya miskin tadi. Orang bilang saya kaya. Mungkin orang tuaku kaya, itu saya akui. Tapi saya sendiri punya apa? Mobil ini milik ayahku.sebenarnya saya menolak ketika Romo menyuruh saya membawa mobil. Tapi beliau bilang, mobil itu perlu untuk kuliah. Saya tidak bisa menolak. Sebagai sarana transportasi mobil memang penting. Harus kita akui itu. Bawa mobil bagus kalau otak kosong sia-sia saja. Mas sering melihat Indri naik bis kota? Saya pakai mobil hanya untuk keperluan-keperluan penting. Atau kuliah jam pertama.” Munif, 2012: 209 Indri merupakan perempuan muda yang masih memiliki keturunan ningrat. Tetapi ia tidak pernah membanggakan kekayaan dari orang tuanya. Indri diajarkan untuk menjadi orang yang selalu bisa mensyukuri apa saja yang didapatnya. Ia tidak pernah memandang bahwa dirinya kaya, semua fasilitas miliknya merupakan milik orang tuanya bukan hak miliknya sendiri. Hal tersebut membuat laki-laki yang dekat denganya semakin kagum, tidak banyak perempuan yang memiliki pemikiran seperti Indri.