Norma Permasalahan yang Dialami Tokoh-Tokoh Perempuan Dalam Novel

Rumanti selalu merasa adil dengan apa yang sudah didapatnya sekarang, ia tetap berusaha menjadi perempuan setia dan tegar menghadapi permasalahan. 2 Penyelesaian Keluarga secara Pasrah Tidak hanya masalah individu yang diselesaikan Rumanti dengan kepasrahan. Dalam kutipan di bawah ini, saat Danu menceritakan bahwa Danu jatuh cinta lagi dengan Norma bekas pacarnya dulu yang sekarang berada di Indonesia setelah resmi bercerai dengan suaminya terdahulu Rumanti juga hanya bisa diam. Tidak ada satu katapun yang dapat ia katakan untuk menolak ijin Danu untuk menikah lagi tanpa menceraikannya. “Kamu masih ingat ceritaku tentang Norma?” Rumanti tersentak dari lamunan. Dengan cepat diangkat wajahnya memandang Danu. “Dan kamu tentu masih ingat, apa saja yang pernah aku ceritakan tentang Norma.”Rumanti kembali menunduk. Perempuan itu nyaris tidak berani mengangkat wajahnya. “Norma bercerai dengan suaminya dan kembali ke Indonesia. Rum, seperti yang pernah aku katakan, sampai sekarang aku masih mencintai Norma. Karena aku tidak mau terus-menerus berbuat dosa, maka kami akn menikah.” Rumanti semakin tidak berani mengangkat wajahnya. Air matanya tidak lagi bisa dibendung. Rumanti menangis terisak. Munif, 2012: 98 3 Penyelesaian Keluarga secara Rasional Di dalam keluarga, Rumanti merupakan perempuan dengan hati yang sangat lembut. Ia tidak pernah marah ataupun merasa egois untuk dirinya sendiri dalam berbagai hal. Permasalahan keluarganya merupakan salah satu hal yang sangat menunjukkan kepribadian Rumanti sebagai perempuan yang luar biasa dalam menyikapi hidup. “Karena kami sama-sama perempuan. Ia sudah menjadi isteri Mas Danu. Kenyataan itu tidak bisa diingkari. Dulu, Rum memang berharap Mas Danu tidak menikahi Jeng Jeng Norma. Tidak ada isteri yang seratus persen rela dimadu, Mas. Kalau mau juga, tentu karena terpaksa. Tapi sekarang Jeng Norma sudah menjadi isteri Mas Danu. Rum sudah ikhlas kok, Mas. Sudah lama saya ikhlas.” Munif, 2012: 247 Rumanti selalu berpikir positif dengan semua peristiwa-peristiwa yang ia alami. Saat Danu menceritakan bahwa ingin menceraikan Norma, Rumanti bukannya mendukung tapi malah menasihati Danu bahwa itu bukan jalan terbaik dalam menyelesaikan sebuah masalah. Dulu memang ia tidak rela dimadu oleh Danu, tapi sekarang Rum ikhlas dengan keadaan yang ada. Rumanti merasa sebagai perempuan bisa merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang dicintai akibat perceraian.

b Indri

1 Penyelesaian Individu secara Penolakan Perkenalan Indri dengan Ibram memberikan permasalahan baru untuk Indri. Ia merasa tidak nyaman karena selalu diikuti Ibram. Semua teman-temannya juga mengira kalau ia punya hubungan khusus dengan Ibram. Padahal Ibram lah yang salah pengertian akan hubungan mereka. Selama ini Indri hanya menganggap Ibram sebagai teman dan tidak lebih. Salah satu hal yang dapat ia lakukan untuk menjauh dari Ibram dengan cara menolak semua hal-hal yang diminta oleh Ibram. Indri tidak menjawab. Ditinggalkannya begitu saja pemuda itu namun Ibram terus menguntitnya. Indri mempercepat langkahnya, tetapi Ibram tetap membuntutinya. Para mahasiswa yang sedang bergerombol di koridor lantai dua Fakultas Sastra memperhatikan Ibram yang sedang mengejar Indri. Beberapa mahasiswa menyorakinya. “ Indri aku ingin bicara sama kamu.” “ Indri menghentikan langkah lalu berpaling kepada Ibram. Mereka berpandangan. “ Bicaralah.” “ Tidak di sini.” “ Di mana?” “ Kita pergi.” “ Aku mau ketemu Dekan.” “ Bagaimana kalau nanti?”Indri tidak menjawab, terus ngeloyor pergi. Tidak beberapa lama kemudian, Indri sudah menaiki tangga gedung Fakultas Sastra. Munif, 2012: 90 2 Penyelesaian Individu secara Rasional Pertemuannya dengan Ramadan di kampus membuat hati Indri gundah, ia merasakan ada yang berbeda dengan pemuda itu. Saat berada di salah satu pusat perbelanjaan bayangan Ramadan tidak bisa lepas dari benaknya. Akhirnya ia hanya berputar-putar di dalam Mall tanpa membeli satu barangpun karena pikirannya membayang sosok Ramadan yang memiliki senyum simpatik. Ah, peduli amat sih, pikir Indri. Ia melanjutkan langsung menuju Mall yang jaraknya tinggal beberapa meter. Di dalam Mall, pikiran Indri menjadi kacau, semua rencana buyar dari benaknya. Ia tidak tahu lagi apa yang akan dibelinya. Wajah pemuda dengan senyum simpatik tadi terus membayanginya. Akhirnya, ia hanya berputar-putar di Mall tanpa membeli satu barangpun. Munif, 2012: 50 3 Penyelesaian Keluarga secara Emosional Di keluarga Indri terkenal sebagai sosok yang berani menentang kehendak apabila bertentangan dengan keinginannya. Termasuk saat Danu berusaha mencampuri urusan percintaannya. Tanpa segan ia marah-marah dikantor Danu dengan sangat emosional. Ia tidak memperdulikan keadaan di dalam kantor. Ia hanya ingin melampiaskan kekesalannya pada Danu yang terlalu jauh mencampuri urusan pribadinya. “Pokoknya Indri minta Mas Danu tidak mencampuri urusan kami lagi. Romo dan ibu saja tidak melarang Indri berhubungan dengan Mas Ramadan.” Tanpa menunggu jawaban dari Danu, dengan cepat Indri keluar dari ruang kerja kakaknya.