LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2014 III. 56
Gambar 3.53. Persebaran obyek wisata di Kota Balikpapan
Sumber : Disporbudpar Kota Balikpapan, Tahun 2014
I.1. Sarana Hotel dan Penginapan Kota Balikpapan
Balikpapan yang berorientasi sebagai kota MICE Meeting, Incentive, Convention, Exhibition maka Kota Balikpapan berkembang pesat dalam bidang industri, perdagangan dan jasa serta wisata.
Kota Balikpapan memiliki fasilitas hotel atau penginapan yang cukup memadai. Pada tahun 2013 ini tercatat 60 hotel dan mengalami peningkatan sebesar 9,84.
Berdasarkan data tingkat hunian hotel menunjukkan bahwa hotel berbintang memiliki tingkat hunian lebih besar yang mencapai tingkat hunian rata-rata 62,9 dibanding hotel melati, yaitu rata-rata
43,5 . Tingkat hunian pada hotel berbintang menunjukkan bahwa Hotel Hakaya yang memiliki tingkat
hunian tertinggi, yaitu mencapai 85 . Sedangkan tingkat hunian terendah di Edotel SMK 4 yaitu o.
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2014 III. 57
Gambar 3.54. Tingkat Hunian Hotel di Kota Balikpapan Tahun 2013 dan 2014
10 20
30 40
50 60
70
80 90
Ke las
H o
te l …
G ran
d S
e n
yi u
r …
Le G
ran d
e u
r H
o te
l
Me n
ara Ba h
te ra
…
H o
te l
S ag
ita T
he S
tar H
il l
Ib is
H o
te l
Mu ti
ara In d
ah …
F ave Ho
te l
N u
an sa I
n d
ah …
A yu H
o tel
Ber im
an H
o te
l
Mah ko
ta In
tan …
Mah akam
H o
te l
Pa vi
li u
n H
o te
l
Si nar J
a ya
H o
tel T
e lag
a Mas
W isma
Y a
ya ng
A IQ
O
W is
ma Pa
n tai
…
Li ra
A u
li a
H o
te l
2014 2013
Sumber : Disporabudpar Kota Balikpapan, Tahun 2014 Adanya penurunan volume limbah padat sebesar 8,9 dibanding tahun 2011, karena jumlah
pengunjung yang menurun di Pantai Segara Sari dan Pasar Inpres Kebun Sayur. Sesuai Tabel SP-7 Buku Data SLHD, terjadi penurunan volume volume limbah padat yang
dihasilkan dari kegiatan hotel sebesar 9,1 dibandingkan tahun 2012. Setelah diperhitungkan diketahui bahwa terdapat peningkatan beban pencemaran air limbah untuk parameter BOD sebesar 56,4 dan
COD sebesar 79.
G. LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN B3
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun
2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 38,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 bahwa kewenangan memberikan Izin Pengumpulan Limbah B3 kecuali Oli Bekas dan Izin Tempat Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun B3, kewenangannya berada di Pemerintah KabupatenKota, sehingga pemerintah kabupatenkota diminta mempersiapkan perangkat perizinan yang diperlukan seperti data-data kegiatan
usaha yang menggunakan B3 dan menghasilkan limbah B3, perangkat peraturan daerah yang diperlukan untuk pelaksanaan perizinan dan persiapan personil yang akan melaksanakan perizinan.
Pemerintah Kota Balikpapan telah memiliki perangkat peraturan untuk penyerahan kewenangan yang telah diberikan yaitu Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perizinan
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 Kota Balikpapan dan telah melakukan inventarisasi usahakegiatan penghasil limbah B3 dalam dokumen Laporan Inventarisasi Pengguna B3