Keanekaragaman spesies hewan : BUKU LAPORAN SLHD 2014

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2014 II. 25 Jenis karnivora yang memanfaatkan koridor secara rutin sangat banyak dan termasuk jenis yang sangat langka dan dilindungi UU, seperti macan dahan Neofelis diardi dan 4 jenis kucing lain, dan mascot Balikpapan, beruang madu Helarctos malayanus hasil penelitian tahun 2005 populasi Beruang 50-60 ekor dengan home range 30-40 km2 oleh Gabriella F. Berbagai ekor dari jenis tersebut punya wilayah jelajah yang meliputi koridor hutan antara HL Sungai Wain dan mangrovehutan bakau. Sebagai contoh, tahun ini masih terdapat anak beruang yang terkena jerat di wilayah Tempadung. Kasus ini juga membuktikan bahwa satwa tersebut masih berkembangbiak dalam wilayah koridor. Semua jenis karnivora ini dilindungi dan masuk status IUCN dan CITES yang tinggi B. Ungulata Selain itu, juga banyak jenis dari kelompok ungulata yang memanfaatkan koridor tersebut, seperti payau Rusa unicolor, kijang Muntiacus atherodes dan Muntiacus muntjak dan 2 jenis pelanduk Tragulus kanchil, T. napu. Ini termasuk 4 jenis yang dilindungi UU Indonesia. Gambar 2.20.Sebaran Ungulata di Sebelah Batas Barat HL Sungai Wain Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Tahun 2014 Tenggalung Mayang Kijang LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2014 II. 26 C. Karnivora Gambar 2.21.Sebaran Karnivora di Sebelah Batas Barat HL Sungai Wain Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Tahun 2014 KEANEKARAGAMAN GENETIK Untuk keanekaragaman genetik yang terdapat Balikpapan, dikarenakan minimnya penelitian dan kompleksitas keanekaragaman hayati di Pulau Kalimantan, hingga kini belum ada catatan. Di daerah kota Balikpapan, potensi keanekaragaman genetik yang menonjol adalah keanekaragaman di dalam jenis durian Durio sp..Hanya Durio zibethinus dan Durio dulcis, Durio kutejensis Layung atau Lai yang dikonsumsi penduduk.Durio acutifolius, Durio dulcis, dan Durio kutejensis merupakan jenis-jenis tumbuhan yang terancam punah “Vulnerable”, sehingga upaya konservasi perlu segera dilakukan . Jenis buah lainnya yang penting adalah jenis Nangka Artocarpus sp. dan jenis Rambutan Nephelium sp.. Kebanyakan dari jenis-jenis buah liar tersebut belum tercatat dan belum dimanfaatkan sebagai sumber material genetik dalam usaha optimalisasi produksi buah-buahan komersial. Untuk tujuan budidaya tanaman hiasornamental terdapat potensi sumber daya genetik dari berbagai tanaman penutup tanah dari berbagai family seperti Maranthaceae, Euphorbiaceae, Taccaceae, dsb, jenis-anggrek Orchidae, dan juga Kantong semar Nephentes, namun hingga kini belum ada upaya pengembangan. Macan Dahan Beruang Madu LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2014 II. 27 C. AIR C.1. Sumber air baku di Kota Balikpapan Sungai-sungai yang ada di Kota Balikpapan merupakan sungai kecil dan tidak dimanfaatkan karena selain alirannya tidak terus menerus, sungai tersebut dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Sesuai Tabel SD-12 Buku Data SLHD, sungai di Kota Balikpapan dikelompokkan dibagi berdasarkan kecamatan atau wilayah aliran sungai, jumlah seluruhnya ada 40 sungai. Data panjang sungai sudah diketahui dari 40 sungai tersebut. Sedangkan data dimensi sungai yang didalamnya terdapat lebar permukaan dan dasar, kedalaman, debit maksimum dan minimum yang sudah terinventarisir lengkap ada di 11 sungai. Sesuai Tabel SD-13 Buku Kumpulan Data terdapat 22 wadukbendalibozem, dengan 17 wadukbendalibozem memiliki data lengkap luas dan volume, sedangkan 5 wadukbozem lainnya belum memiliki data volume. Tidak ada penambahan wadukbendalibozem pada tahun 2014 ini dibandingkan dengan tahun 2013. Studi mengenai keberadaan sumber air untuk penyediaan air minum Kota Balikpapan telah dilaksanakan oleh beberapa instansi dan konsultan. Berdasarkanstudi-studi tersebut sumber air baku potensial yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air dalam rangka pengembangan sistim air bersih Kota Balikpapan sampai dengan tahun 2020 adalah sebagai berikut:

1. Air Permukaan

Sumber-sumber air permukaan potensial yang terdapat disekitar Kota Balikpapan adalah Sungai Wain Bugis dan Sungai Teritip dan telah ada rencana pembuatan Waduk Teritip dengan kapasitas 75 ldetik dan Waduk Wain Bugis dengan kapasitas 165 ldetik Sungai-sungai lain seperti Sungai Somber; Sungai Klandasan Besar dan Kecil; Sungai Sepinggan; Sungai Batakan dan Sungai Manggar Kecil tidak dimanfaatkan karena selain alirannya tidak terus menerus,sungai tersebut dipengaruhi oleh pasangs urut ai rlaut. Sumber-sumber air permukaan yang dianggap potensial sebagai sumber air baku untuk rencana pengembangan sistim air bersih Kota Balikpapan adalah sebagai berikut: a Waduk Manggar Sumber air baku, utama Kota Balikpapan, setelah dilaksanakan peningkatan kapasitas Waduk dari 3,27 jutaM 3 denganelevasipermukaan 5,8 MMP menjadi 16,3 jutaM 3 dengan elevasi permukaan 10,30 MMP. Dengan meningkatnya kapasitas waduk tersebut maka tercapailah manfaat utama peningkatan waduk Manggar yaitu tercukupinya kebutuhan air bersih untuk Kota Balikpapan hingga tahun 2011. Waduk Manggar dengan kapasitas 16 juta m 3 diperkirakan tidak akan bisa memenuhi kebutuhan air bersih kota Balikpapan yang kian bertambah, tidak bisa lagi hanya mengandalkan Waduk Manggar sebagai air baku utama sumber air bersih PDAM. LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2014 II. 28 Waduk yang berkapasitas 900 ldtk merupakan penyumbang terbesar air baku air bersih PDAM Kota Balikpapan dengan 75 dengan kapasitas produksi 1.100 ltdetik.

b. Sungai Wain

Pemanfaatan Sungai Wain telah dilakukan oleh PT. Pertamina Refinery Unit V dengan membuat suatu Waduk atau bendungan yang digunakan sebagai air baku air bersih untuk memenuhi kebutuhan operasi Kilang dan kebutuhan domestik perumahan karyawannya. Debit aliran Sungai Wain ini dapat mencapai lebih dari 200 ldtk, hal ini dapat diketahui bahwa penggunaan PT.Pertamina mencapai 200 ldtk dan diketahui masih terdapat limpasan dari waduk tersebut ke Sungai Wain bagian hilir.

2. Air Tanah

Berdasarkan studi penelitian makro sumber air baku Kota Balikpapan secara umum dapat dikatakan bahwa pemanfaatan ai rtanah di Kota Balikpapan dapat dilakukan secara terbatas karena upaya pemanfaatan sumber daya air tanah secara berlebihan dengan tidak memperhatikan ketersediaan air tanah dikhawatirkan akan menimbulkan dampak kerusakan air tanah dan lingkungannya. Untuk menjamin keberlanjutan pemanfaatan air tanah pengambilan dapat dilakukan dengan membuat beberapa sumur bor dalam sesuai dengan ketersediaannya. Dalam hal ini di tilik dari aspek lingkungan, pemanfataan air tanah perlu memperhatikan neraca air tanah yang berlangsung di daerah ini dengan mengupayakan untuk tidak memanfaatkan simpanan air tanah. Pengambilan air tanah dalam pada PDAM Kota Balikpapan, dari beberapa sumur bor yang beroperasi saat ini, kapasitas total yang dapat dimanfaatkan dan air tanahsumur dalam sebesar 315 ldetik C.2.KualitasSumber DayaAir Di bawah ini adalah analisis dari tabel SD-14 dan SD-15 serta analisa perbandingannya, dimana terdapat beberapa sungai yang dilaksanakan pemantauan kualitasnya pada tahun 2014 yaitu Sungai Manggar, Sungai Wain, Sungai Somber, Sungai Brenga, Sungai Lamaru, Sungai Klandasan Kecil, Sungai Klandasan Besar, Sungai Sepinggan, dan Sungai Batakan Besar. Pada masing – masing sungai tersebut, dilakukan pemantauan kualitas air sungai pada bagian Hulu, Tengah dan Hilir. Adapun titik pemantauan kualitas air sungai sebagaimana pada peta berikut: LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2014 II. 29 Gambar 2.22. Peta Titik Pengambilan Sampel Air Sumber : BLH Kota Balikpapan, Tahun 2014 Pada masing – masing segmen sungai telah diketahui status mutu air – nya dengan menggunakan metode perhitungan Indeks Pencemaran IP. Berdasarkan Permenl LH No. 01 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air, apabila baku mutu air untuk sungai pada suatu daerah belum ditetapkan maka baku mutu air yang digunakan mengacu pada kualitas air kelas II sesuai lampiran pada PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Untuk parameter Warna, Kesadahan Total, dan Klorida mengacu Baku Mutu Air Kelas II pada Perda Provinsi Kaltim No. 02 Tahun 2011.Adapun hasilnya sebagai mana tersaji dalam tabel berikut.