Harga jual LANDASAN TEORI

19 hidup biaya merupakan siklus hidup barang atau jasa dipandang dari segi biaya Blocher, et.al., 2007: 616. Perusahaan menetapkan produk yang akan dihasilkan, kemudian melakukan riset dan pengembangan untuk membuat inovasi baru berkaitan dengan produk yang akan dihasilkan tersebut. Inovasi dapat dilakukan berkaitan dengan produk, proses produksinya, alternatif produknya dan sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan, perusahaan membuat desain produk yang akan dihasilkan. Tahap desain ini mencakup semua aspek yang terkait dengan bayangan tentang produk seperti apa yang ingin dihasilkan oleh perusahaan. hal ini mencakup unsur kualitas, bentuk, kemasan, warna dan sebagainya. Pada saat menentukan kualitas produk, perusahaan akan dihadapkan pada kualitas dan harga bahan yang akan digunakan. Pada pendekatan lainnya, harga bahan akan mengikuti kualitas yang diharapkan, sementara itu pada kualitasnya mengikuti harga tersebut, maka perusahaan harus menurunkan biaya sampai kepada tingkat biaya yang dikehendaki. Pada tahap produksi, bagian produksi tinggal mengikuti seluruh Riset dan pengembangan desain produksi Pemasaran dan distribusi Pelayanan dan pelanggan target costing 20 yang dibuat oleh desainer perusahaan. Pada bagian marketing akan menyesuaikan dengan kualitas yang harus dimiliki produk yang dijualnya. Perusahaan mempunyai dua pilihan untuk menurunkan biaya sampai tingkat biaya target yang dikehendaki Blocher, et.al., 2007: 617: a. Dengan mengintegrasikan teknologi produksi baru, menggunakan teknik-teknik manajemen biaya yang canggih seperti activity based costing dan mencari produktivitas yang lebih tinggi melalui perbaikan organisasi dan hubungan tenaga kerja, sehingga perusahaan akan dapat menurunkan biaya. Pendekatan ini diimplementasikan dengan penentuan biaya standar dan kaizen costing. b. Dengan desain ulang terhadap produk atau jasa. Metode ini menguntungkan bagi banyak perusahaan karena mengakui bahwa keputusan-keputusan atas desain sangat mempengaruhi total biaya selama siklus hidup produk. Dengan memberi perhatian yang cermat pada desain, perusahaan dapat menurunkan biaya sampai tingkat target biaya yang diinginkan. 2. Tahap Pengimplementasian Target Costing Menurut Blocher,et.al 2007: 619, terdapat lima langkah dalam menerapkan target costing antara lain: a. Menentukan harga pasar, volume penawaran dan volume permintaan akan berpengaruh langsung terhadap harga jual produk perusahaan. b. Menentukan laba yang diharapkan, dengan mempertimbangkan mekanisme pasar yang berlaku perusahaan harus menurunkan harga 21 jual per unit produknya. Penentuan harga jual per unit produk dipengaruhi oleh berbagai hal yang terkait seperti pangsa pasar dan volume penjualan. c. Menghitung biaya target pada harga pasar dikurangi laba yang diharapkan, harga jual yang telah ditentukan dikurangi dengan laba yang diharapkan, maka perusahaan dapat menentukan tingkat biaya yang diharapkan untuk menghasilkan produk yang diinginkan. d. Menggunakan rekayasa nilai value engineering untuk mengidentifikasi cara yang dapat digunakan untuk menurunkan biaya produk, yaitu semua upaya yang dianggap perlu untuk memodifikasi produk perusahaan dengan biaya yang lebih rendah dengan tetap disertai upaya memberikan nilai yang optimal kepada pelanggan. e. Menggunakan kaizen costing dan pengendalian operasional untuk terus menurunkan biaya, kaizen costing berarti metode perhitungan biaya dimana diupayakan secara terus menerus mencari cara baru untuk menurunkan biaya dalam proses pemanufakturan produk dengan desain dan fungsionalitas yang ada.

3. Metode Pengurangan Biaya dalam Target Costing

Menurut Hansen Mowen 2009: 361-362, ada tiga metode yang bisa digunakan untuk pengurangan biaya dalam target costing: a. Rekayasa berlawanan reverse engineering. Rekayasa berlawanan membedah produk pesaing untuk mencari lebih banyak keistimewaan rancangan yang membuat penurunan biaya. 22 b. Analisis nilai value analisis. Analisis nilai berusaha menaksir nilai yang ditempatkan pada berbagai fungsi produk oleh pelanggan. Misalnya suatu harga yang ingin dibayar oleh pelanggan untuk suatu fungsi khusus lebih kecil daripada biayanya, maka fungsi tersebut mungkin akan dihapus. c. Perbaikan proses process improvment. Perbaikan proses digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas yang bernilai tambah dan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Pengurangan biaya dapat dilakukan dengan mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah.

G. Value Engineering

Value engineering adalah evaluasi sistematis atas semua aspek fungsi bisnis rantai-nilai, dengan tujuan mengurangi biaya sambil memuaskan kebutuhan pelanggan. Rekayasa nilai dapat menghasilkan perbaikan desain produk, perubahan spesifikasi bahan atau modifikasi proses Hongren et al., 2005: 502. Rekayasa digunakan dalam perhitungan biaya berdasarkan target untuk menurunkan biaya produk dengan cara menganalisis trade off antara jenis fungsionalitas produk yang berbeda-beda dan total biaya produk Blocher et al., 2007: 619. 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, dimana penelitian dilakukan terhadap objek penelitian secara langsung. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data di perusahaan yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti. Hasil yang diperoleh hanya berlaku untuk objek tertentu dan dalam waktu tertentu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pabrik Gula Madukismo Padokan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul,Yogyakarta. 2. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian Subjek penelitian adalah orang atau perusahaan yang terlibat langsung dalam penelitan dan berperan sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan objek penelitian, yaitu: a. Kepala bagian produksi b. Kepala bagian akuntansi c. Kepala bagian pemasaran