Bagian personalia GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

41 mentah melalui alat-alat yang berupa unigenetator merk IV dan cane knife digabung dengan 5 buah gilingan masin-masin terdiri atas 3 rol. Dengan ukuran 36” x 64”. Ampas yang diperoleh sekitar 30 tebu untuk bahan baku stasiun ketel pusat tenaga, sedangkan nira mentah akan dikirim ke bagian pemurnian nira untuk proses lebih lanjut, untuk mencegah kehilangan gula akibat bakteri yang dilakuan sanitasi di statiun gilingan. b. Pemurnian nira Nira mentah ditimbang lalu dipanaskan dengan suhu 70 -75 C dan direaksikan dengan susu kapur dalam defektator kemudian diberi gas SO 2 dalam peti sulfitasi sampai ph 7,00 kemudian dipanaskan lagi sampai suhu 100 -105 C. Kemudian kotoran diendapkan dalam alat pengendap dan nira kotor dari penguapan disaring dengan menggunakan rotary vacuum filter atau alat penapis hampa sedangkan endapan padatnya blotong digunakan sebagai pupuk organik. Kadar gula dalam blotong itu di bawah 2, sedangkan nira jernihnya dikirim ke stasiun penguapan. c. Penguapan nira Nira jernih dipekatkan di dalam pesawat penguapan dengan sistem Quadruple Effect , yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan secara bergantian. Nira encer dengan padatan, terlarut 16 dapat naik menjadi 62 hal ini yang disebut dengan nira kental dan siap dikristalkan di stasiun kristalisasi. Total luas bidang pemanas 42 5.990 m. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas SO 2 sebagai bleaching atau pemucatan dan siap dikristalisasi. d. Kristalisasi Nira kental dari stasiun penguapan ini diuapkan lagi dalam pan kristalisasi sampai lewat jenuh hingga timbul kristal gula. Sistem yang dipakai yaitu ACD dimana gula A sebagai produk, sedangkan gula C dan gula D dipakai sebagai bibit seed serta sebagian lagi dilebur untuk dimasak lagi. Pemanasan menggunakan uap dengan tekanan vakum sebesar 65 CmHg, sehingga suhu didihnya hanya 65 C, jadi sakrosa tidak rusak akibat suhu panas yang tinggi. Hasil masakan berupa campuran kristal gula dan larutan stroop sebelum dipisahkan diputaran gula lebih dahulu didinginkan pada palung pendingin kultrog e. Putaran gula Alat ini berfungsi memisahkan gula dengan larutannya dengan cara centrifugal . Putaran gula yang tersedia adalah: - 3 buah broadbent 48” x 30” untuk masakan A. - 6 buah batch sangerhausen untuk gula A. - 2 buah broadbent untuk gula SHS. - 3 buah batch sangerhausen untuk induk gula SHS. - 1 buah BMA kartu utang 1100 untuk gula C. - 2 buah FC 1000 untuk gula C. - 2 buah WS CC5 untuk gula D1. 43 - 1 buah WS CC6 untuk gula D1. - 1 buah BMA K 850 untuk gula D1. - 1 buah BMA K2300 untuk gula D1. - 3 buah BMA K 850 untuk gula D2. f. Penyelesaian dan gudang gula Dengan alat penyaring gula, gula SHS dari puteran SHS dipisahkan antara gula halus, gula kasar dan gula normal, kemudian dikirim ke gudang gula dan di kemas dalam karung plastik. Kemasan yang di gunakan PG. Madukismo memiliki 2 jenis yaitu kemasan 1 kg dan kemasan bulk 50 kg, jenis plastik yang digunakan adalah polipropoline PP yang terdapat merk. Kemasan bulk 50 kg biasa disebut gula curah yang memiliki ukuran kristal yang tidak sama atau tidak seragam, sedangkan kemasan plastik 1 kg atau 0,5 kg memiliki ukuran gula yang seragam.

F. Bagian pemasaran

1. Produk yang dihasilkan Untuk gula pasir yang berkualitas, PG Madukismo menetapkan standar mutu dengan membentuk berwarna putih, kering dan butirannya yang agak keras atau jenis gula super high sugar SHS. 44 2. Proses distribusi Proses distribusi yang digunakan perusahaan untuk memasarkan hasil prroduknya adalah: - Produsen – pedagang besar – pengecer – konsumen. - Produsen – distributor – pedagang besar – pengecer – konsumen. 3. Lingkup pemasaran Lingkup pemasaran PG. Madukismo meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta, Solo, Semarang, Purwokerto, Jawa Tengah dan Jakarta. 4. Penetapan harga jual Penetapan harga jual PG. Madukismo sewaktu-waktu dapat ditinjau kembali sesuai dengan perkembangan harga gula pasir di pasaran. Dalam hal ini penentuan harga ditentukan pada berbagai tingkat harga dengan tidak mengabaikan biaya produksinya, secara rasional harga yang dipilih adalah tingkat harga yang dapat memberikan laba maksimal bagi perusahaan.