D. Motivasi Belajar
Menurut A. W. Bernard Fudyartono, 2002: 257 memberi definisi motivasi adalah: “Motivation refers to all those phenomena which are involved
in the stimulation of action towards particular objectives where previously there was little or no movement towards those goals
“. Dari kutipan ini, motivasi menunjukkan semua fenomena yang dilibatkan dalam stimulasi
perangsangan tindakan ke arah tujuan-tujuan tertentu dimana sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan ke arah tujuan-tujuan itu. Jadi motivasi adalah
usaha memperbesar atau mengadakan gerakan mencapai tujuan tertentu. Winkel 1987:92 menyebutkan motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan
belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut Sardiman, 2008: 83: 1. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2. Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa.
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang
dewasa”. 4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif.
6. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu. 7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Terdapat tiga fungsi motivasi Sardiman, 2008:85, yaitu sebagai berikut: 1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Menurut Dimyati dan Mujiono, unsur- unsur yang memengaruhi motivasi belajar terdiri atas:
1. Cita-cita atau aspirasi siswa Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat
memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan, hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan
menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu yang sangat lama, bahkan sepanjang hayat.
2. Kemampuan siswa Untuk mencapai cita-cita perlu didukung oleh kemampuan. Keinginan untuk
menguasai materi pelajaran atau menyelesaikan soal ulangan perlu didukung oleh kemampuan. Kesulitan yang dihadapi perlu diatasi dengan belajar yang
lebih giat. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melaksanakan tugas-tugas selanjutnya.
3. Kondisi siswa Kondisi siswa yang meliputi keadaan jasmani dan rohani, memengaruhi
motivasi belajar siswa. Siswa yang sedang sakit, lapar atau marah akan mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya siswa yang sehat, kenyang dan
gembira akan mudah memusatkan perhatian.
4. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Kondisi sekolah yang indahasri, pergaulan siswa yang rukun akan memperkuat motivasi
belajarnya. Sebaliknya kalau terjadi bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman teman yang nakal, perkelahian antar siswa akan
mengganggu motivasi belajar siswa di tempat tersebut.
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran Pengalaman siswa akan berpengaruh kepada motivasi belajar dan prilaku
belajar. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya yang dipengaruhi
arus informasi melalui surat kabar, televisi, film dan lain- lain sudah menjangkau sampai ke pelosok desa. Lingkungan-lingkungan tersebut
mendinamiskan motivasi belajar siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, guru diharapkan melakukan hal-hal seperti menyelenggarakan tertib belajar
di sekolah dan membina disiplin mampu memanfaatkan kondisi yang dinamis ini untuk memotivasi belajar siswa.
6. Upaya guru Upaya guru membelajarkan siswa berlangsung di dalam sekolah maupun di
luar sekolah. Upaya pembinaan di sekolah meliputi hal-hal sebagai berikut: a menyelenggarakan tertib belajar di sekolah, b membina disiplin belajar
di setiap kesempatan seperti pemanfaatan waktu, c membina belajar tertib pergaulan, d membina belajar tertib lingkungan sekolah.
dalam
http:id.shvoong.comsocial-scienceseducation2325403-unsur- unsur-yang-mempengaruhi-motivasiixzz2I0kIbUfP
E. Kerangka Berfikir 1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru