Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Sekolah Menengah Atas Kelas X Semester 1dan 2, Kelas XI semester 1, dan Kelas XII semester 2
Kelas X
No Standar kompetensi Kompetensi Dasar
Semseter 1
1 5
Memahami puisi yang disampaikan secara
langsung atau tidak langsung
5.1 Mengindentifikasi unsur-unsur
bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung atau melalui
rekaman.
5.2 Mengungkapkan isi suatu puisi yang
disampaikan secara langsung atau melalui rekaman
2 7.
Memahami wacana sastra melalui kegiatan
membaca puisi dan cerpen
7.1 Membacakan puisi dengan lafal,
nada, tekanan, dan intonasi yang benar
3 8.
Mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui
kegiatan menulis puisi 8.1
Menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima
8.2 Menulis puisi baru dengan
memperhatikan bait, irama, dan rima
Semester 2
4 14. Mengungkapkan
pendapat terhadap puisi melalui diskusi
14.1Membahas isi puisi berkenaan dengan gambaran penginderaan,
perasaan, pikiran, dan imajinasi melalui diskusi
14.2.Menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya, dan
masyarakat melalui diskusi
Kelas XI
No Standar kompetensi
Kompetensi Dasar
1 4 Mengungkapkan
pengalaman dalam puisi, cerita pendek, dan drama
4.1 Menulis
puisi berdasarkan
pengalaman atau pengamatan
Kelas XII
No Standar kompetensi Kompetensi Dasar
Semester 1 1
1. Memahami
pembacaan puisi terjemahan
1.1 Menentukan tema serta amanat puisi terjemahan yang dibacakan
1.2 Mengevaluasi puisi terjemahan yang dibacakan
2
2. Mengapresiasi puisi
lama melalui kegiatan melisankan
dan diskusi 2.2 Membandingkan puisi Indonesia
dengan puisi terjemahan dalam hal penggunaan bahasa dan nilai-nilai
estetika yang dianut
3
3. Memahami cerpen
dan puisi melalui kegiatan
membaca kritis
3.2 Menganalisis puisi yang dianggap
penting pada setiap periode untuk menemukan standar budaya yang
dianut masyarakat
Semester 2 4
8 Memahami puisi
terjemahan yang dilisankan
8.1 Menganalisis sikap penyair terhadap sesuatu hal yang terdapat dalam
puisi terjemahan yang dilisankan 8.2
Menilai penghayatan
penyair terhadap puisi terjemahan yang
dilisankan.
1.2.3.4 Pemilihan Bahan Ajar
Bahan ajar dalam pengajaran bahasa Indonesia ialah segala bahan yang dapat digunakan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan. Agar pengajaran sastra dapat lebih berhasil, guru kiranya perlu mengembangkan keterampilan khusus untuk memilih bahan pengajaran sastra
yang bahasanya sesuai dengan tingkat penguassaan bahasa siswanya. Menurut Rahmanto 1988: 27-31, agar dapat memilih bahan pengajaran sastra dengan
tepat, beberapa aspek perlu dipertimbangkan. Aspek-aspek tersebut adalah: Pertama bahasa, aspek kebahasaan dalam sastra tidak hanya ditentukan
oleh masalah-masalah yang dibahas, tapi faktor-faktor lain seperti: cara penulisan yang dipakai si pengarang, ciri-ciri karya sastra pada waktu penulisan karya itu,
dan kelompok pembaca yang ingin dijangkau pengarang. Oleh karena itu, agar pengajaran sastra dapat lebih berhasil, guru kiranya perlu mengembangkan
keterampilan khusus untuk memilih bahan pengajaran sastra yang bahasanya sesuai dengan tingkat penguassaan bahasa siswanya.
Kedua psikologi, dalam memilih bahan pengajaran sastra harus memperhatikan tahap-tahap perkembangan psikologi, karena tahap-tahap ini
berpengaruh terhadap minat dan keengganan anak didik dalam banyak hal. Tahap perkembangan psikologis yang dimaksud sebagai berikut: tahap pengkhayal 8
sampai 9 tahun, imajinasi anak belum banyak diisi ha-hal yang nyata tetapi masih penuh dengan berbagai macam fantasi; tahap romantik 10 sampai 12 tahun, anak
mulai meninggalkan fantasi dan mengarah ke realitas; tahap realistik 13 sampai 16 tahun, anak sudah benar-benar terlepas dari dunia fantasi dan sangat berminat
pada realitas. Mereka terus berusaha meneliti fakta-fakta untuk memahami masalah-masalah dalam kehidupan nyata. Tahap terakhir adalah tahap generalisasi
16 tahun dan selanjutnya. Pada tahap ini anak sudah tidak berminat lagi pada hal-hal praktis saja tetapi berminat untuk menemukan konsep-konsep abstrak
dengan menganalisis suatu fenomena yang kadang-kadang mengarah ke pemikiran filsafati untuk menentukan keputusan-keputusan moral.
Ketiga latar belakang budaya, biasanya siswa akan mudah tertarik pada karya-karya dengan latar belakang kehidupan mereka. Guru hendaknya
memahami apa yang diminati oleh siswa, sehingga dapat menyajikan suatu karya sastra yang tidak terlalu menuntut gambaran di luar jangkauan kemampuan
pembayangan yang dimiliki oleh para siswa. Bahan pengajaran sangat penting bagi siswa. Agar siswa dapat belajar
dengan baik maka bahan yang disajikan haruslah tepat. Menurut Imron via Rinastuty, 2006:18 kriteria pengajaran yang baik haruslah mempertimbangkan
faktor-faktor berikut: a.
Cukup menarik. Apabila bahan pengajaran menarik hal ini akan dapat menggugah rasa ingin tahu siswa dan menimbulkan hasrat belajar.
b. Isinya relevan dengan tujuan belajar sehingga tujuan belajar dapat
tercapai. c.
Mempunyai sekuensi atau urutan penyajian dari yang sederhana hingga yang kompleks.
d. Memuat informasi yang dibutuhkan.