7
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Hati
1. Anatomi dan fisiologi hati
Hati merupakan organ internal terbesar di dalam tubuh, berat hati orang dewasa normal adalah 1400 sampai 1600 g, sekitar 2,5 berat tubuh. Hati
merupakan organ yang memiliki peran penting dalam proses metabolisme seperti misalnya metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Hati juga merupakan
tempat dimana metabolisme xenobiotik terjadi. Ini berarti bahwa hati berada dalam resiko terkena racun yang berasal dari metabolit-metabolit obat yang
dikonsumsi Stine dan Brown, 2006.
Gambar 1. Anatomi hati Watson, 2014
Berdasarkan Gambar 1, hati dibagi menjadi dua lobus, yaitu lobus kiri dan kanan. Ligament falsiform membagi lobus kanan menjadi segmen anterior
dan posterior serta membagi lobus kiri menjadi segmen medial dan lateral. Dari
hati, ligament falsiform melintasi diafragma sampai ke dinding abdomen anterior. Permukaan hati diliputi oleh peritoneum viseralis Pearce, 2009.
Setiap lobus dari hati dibagi dalam struktur-struktur yang disebut lobus. Lobulus ini adalah mikroskopik yang merupakan unit fungsonal dari hati
yang bersegi enam atau heksagonal. Di dalam lobulus terdapat sel-sel hati hepatosit yang tersusun seperti lapisan-lapisan plat dan berbentuk sinar dan
mengelilingi hepatikum. Pada setiap segi dari lobules terdapat cabang-cabang vena porta, arteria hepatica, dan kanalikuli empedu Baradero, Dayrit, dan
Siswandi, 2008. Hati merupakan salah satu organ terbesar dalam tubuh yang memiliki
peranan dan fungsi yang kompleks dalam tubuh manusia. Hati bertanggung jawab dalam proses biokimiawi yang terjadi dalam tubuh, antara lain seperti
memproduksi glukosa, protein, dan lemak, serta menyimpan dan memecahnya, mendetoksifikasi beberapa senyawa endogen dan eksogen, mensekresi zat-zat
yang tidak berguna dalam tubuh, mengedarkan obat dalam darah ke jaringan, peredaran bilirubin, dan cairan empedu Cahyono, 2009.
2. Kerusakan hati