Limbah industri yang dibuang tanpa diolah terlebih dahulu akan menimbulkan pencemaran dan gangguan terhadap kesehatan manusia, keseimbangan lingkungan
ekologi dan keindahan lingkungan.Sugiharto,1987
2.3. Zinkum Zn 2.3.1. Sifat- sifat logam zinkum
Zinkum dengan nomor atom 30 dan massa atom 65,38 dalam sistem periodik unsur terletak pada periode 4 dan golongan IIB. Zinkum adalah logam yang putih
kebiruan, logam yang mudah ditempa dan liat pada suhu antara 110 – 150
o
C. Zinkum melebur pada suhu 410
o
C dan mendidih pada 906
o
C. Logamnya yang murni, melarut lambat sekali dalam asam dan dalam alkali. Vogel, 1979. Zinkum masuk ketatanan
lingkungan perairan melalui limbah industri, pengelasaan logam dan patri. Zinkum merupakan unsur penting dalam banyak metaloenzim, obat luka. Manahan, 1994.
2.3.2. Logam zinkum dalam kehidupan manusia
Tubuh yang normal membutuhkan 12 – 15 miligram zinkum setiap hari. Kebanyakan orang mendapatkan zat tersebut secara alami melalui makanan atau
minuman yang dikonsumsi. Namun jika zat zinkum yang masuk ke dalam tubuh berlebihan, maka dapat mengakibatkan keracunan Zinkum. Usus tertekan, muntah,
keram perut, diare dan mual berkepanjangan. Gejala tersebut jika tidak segera ditangani dapat menyebabkan sakit kuning, kejang, demam dan tekanan darah rendah,
bahkan kematian. Sedangkan Eamens dkk, 1984 dan Darmono, 1995 menyatakan keracunan
zinkum dengan gejala – gejala : osteomalasea, kalkulirenalis, dan proteinuria. Keracunan zinkum sering dijumpai bersamaan dengan keracunan kadmium secara
kronis.
2.4.Spektrofotometri Serapan Atom SSA
Teknik Analisis spektrofotometri termasuk salah satu teknik analisis instrumental disamping teknik kromatografi dan elektrolisis kimia.Teknik tersebut
Universitas Sumatera Utara
memanfaatkan fenomena interaksi materi dengan gelombang elektromagnetik seperti sinar-X, ultraviolet, cahaya tanpak dan inframerah. Fenomena interaksi bersifat
spesifik baik absorbsi maupun emisi. Interaksi tersebut menghasilkan signal-signal yang disadap sebagai analisa kualitatif dan kuantitatif.
SSA adalah metoda analisis yang berdasarkan pada pengukuran radiasi cahaya yang diserap atom bebas. Analisis menggunakan alat SSAini memiliki keuntungan dari
hasil analisisnya yang sangat peka, teliti dan cepat, pengerjaannya relatip sederhana serta tidak perlu dilakukan pemisahan unsur logam dalam pelaksanaannya. Walsh, A,
1995 Analisis SSA yang didasarkan pada penyerapan energi radiasi dari sumber
nyala atom-atom yang berada pada tingkat energi dasar. Komponen-komponen utama yang menyusun SSA adalah sumber cahaya, atomizer, monokromator, detector, dan
penampilan data Anderson,1987. Penggunaan SSA dalam menganalisa kandungan logam-logam, dikarenakan dengan metode SSA unsur-unsur dengan energi eksitasi
rendah.
2.4.1 Instrumentasi Spektrofotometri Serapan Atom